#baznas #baznasjatim #jawatimur #pasuruan #santunan #lansiafakir #sebatangkara
Santunan Fakir BAZNAS Jatim Bantu Mbah Misanah Jalani Hidup di Usia Senja
17/09/2024 | Humas BAZNAS JatimDi sudut Kota Pasuruan, tepatnya di Jl. Kalimantan Rt 02 Rw 10, Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, tinggal seorang wanita lanjut usia yang penuh dengan ketabahan. Namanya Misanah, namun warga sekitar akrab memanggilnya Mbah Misanah. Di usia yang hampir mencapai 90 tahun, Mbah Misanah menjalani hidup seorang diri tanpa keluarga yang mendampinginya, sehingga kebutuhan hidup sehari-harinya sangat bergantung pada bantuan dari tetangga dan berbagai program bantuan sosial.
Mbah Misanah adalah salah satu penerima bantuan program dhuafa fakir dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur. Setiap bulannya, beliau menerima bantuan sebesar Rp 600.000,- (enam ratus ribu rupiah). Dana ini sangat berarti baginya, terutama untuk membeli kebutuhan pokok dan barang penting seperti pampers, yang harus dibeli seharga Rp 60.000,- setiap dua hari sekali. Selain itu, bantuan yang diterimanya dari Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 400.000,- setiap dua bulan dan BMT dengan nominal yang sama, turut membantu Mbah Misanah bertahan hidup.
Kehidupan Mbah Misanah yang jauh dari kemewahan ini dipenuhi oleh kedermawanan orang-orang di sekitarnya. Setiap hari, para tetangga datang memberikan bantuan, baik itu makanan ataupun tenaga, untuk memastikan Mbah Misanah tidak kekurangan. Dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, Mbah Misanah tak pernah mengeluh. Kegigihannya untuk terus menjalani hidup dengan penuh kesabaran menjadi inspirasi bagi banyak orang di lingkungan sekitar.
Bantuan yang diterima Mbah Misanah dari BAZNAS, PKH, dan BMT tidak hanya meringankan beban hidupnya, tetapi juga memberikan harapan bahwa di usia senja, masih ada tangan-tangan peduli yang siap membantu. Mbah Misanah mungkin hidup dengan keterbatasan, tetapi dengan bantuan ini, beliau dapat menjalani hari-harinya dengan lebih tenang.
“Kami bersyukur bisa membantu Mbah Misanah melalui program dhuafa fakir ini. Meski jumlahnya tidak besar, kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban beliau,” ujar Kabag SAI BAZNAS Jatim Drs. H. Slamet Hariyono, M.Si., saat melakukan monitoring dan evaluasi program guna memastikan bantuan tepat sasaran.
Kisah Mbah Misanah adalah gambaran nyata tentang bagaimana peran lembaga-lembaga seperti BAZNAS dan kedermawanan masyarakat mampu menjadi jaring pengaman sosial bagi mereka yang benar-benar membutuhkan. Di balik kesederhanaannya, Mbah Misanah adalah simbol dari kekuatan hati yang tak tergoyahkan oleh usia ataupun keterbatasan.