WhatsApp Icon
Silaturahim dan Pembinaan Program Z Auto: BAZNAS Jatim Dorong Kemandirian Ekonomi Mustahik

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan silaturahim dan pembinaan bagi para mustahik Program Pemberdayaan Z Auto bertempat di Ruang Pertemuan Masjid Raya Islamic Centre Jatim, Senin (7/10/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., bersama Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Wakil Ketua III Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si., serta jajaran Kabag/Kabid.

Juga hadir Pendamping Program Z Auto BAZNAS RI Zamakhsyari Cenna dan tim, Pemateri Manajemen Keuangan dari Bengkel JSTC Surabaya Amien Nugroho, S.P., serta para mustahik penerima manfaat Program Z Auto.

Program Z Auto merupakan inisiatif BAZNAS yang bertujuan memberdayakan mustahik pengusaha bengkel motor kecil, dengan penyaluran modal dan alat kerja sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian mereka. 

Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemberdayaan ini merupakan bagian dari misi BAZNAS untuk membantu masyarakat tidak mampu.

“Alhamdulillah, Gusti Allah memberikan panjenengan pekerjaan bengkel. Ini ada hubungannya dengan BAZNAS. BAZNAS itu lembaga pemerintah non-struktural, tidak di bawah kementerian. Kita sama dengan BMKG, BKKBN, dll. Kalau di pusat, berada di bawah Presiden, di provinsi di bawah gubernur, di kabupaten/kota di bawah wali kota/bupati. Tugasnya adalah mencari dana sebanyak-banyaknya untuk membantu orang-orang yang tidak mampu,” ujar Prof. Dr. Ali Maschan Moesa.

Prof. Ali Maschan juga memberikan motivasi kepada para mustahik yang hadir untuk memanfaatkan program ini sebaik mungkin. 

“Monggo, program ini diikuti dengan baik. Saya yakin rezeki datang dari Allah SWT. Belum semua bengkel bisa kita sapa, mudah-mudahan bapak-bapak selalu mendapat perlindungan dari Gusti Allah Yang Maha Kuasa. Saya doakan bengkelnya tambah laris dan orangnya tambah sehat,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., menekankan pentingnya pengawasan dan keberlanjutan usaha para mustahik. 

“Di dalam program Z Auto, nantinya panjenengan akan selalu diawasi oleh pendamping yang akan keliling ke bengkel panjenengan, dalam rangka evaluasi apakah bengkelnya masih buka atau tutup, peralatannya masih lengkap atau sudah dijual. Ini penting karena dana yang kami kucurkan kepada panjenengan adalah dana umat, jadi diawasi dan dikontrol agar usaha panjenengan bisa berkelanjutan,” tegas Dr. K.H. Ahsanul Haq.

Selain itu, Kiai Ahsanul Haq menekankan pentingnya silaturahmi untuk mempererat hubungan antara BAZNAS dan para mustahik. 

“Kami tetap memperhatikan keberlanjutan usaha panjenengan dalam menjalankan program Z Auto, karena memang ditugaskan oleh BAZNAS RI untuk memonitor Z Auto secara berkelanjutan. Silaturahmi hari ini sangat penting untuk merajut kekeluargaan antara BAZNAS dan panjenengan, sehingga bisa saling tukar pikiran antara satu dengan yang lain. Insya Allah pertemuan seperti ini juga akan diadakan tiga bulan sekali,” jelasnya.

Acara tersebut ditutup dengan pembacaan doa oleh Wakil Ketua III BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si., yang mendoakan agar usaha para mustahik semakin berkembang dan seluruh pihak senantiasa mendapatkan perlindungan serta keberkahan dari Allah SWT.

Hingga saat ini, Program Z Auto di Jawa Timur telah menyalurkan bantuan dalam tiga tahap, dengan total 30 penerima manfaat, yaitu 25 mustahik di Surabaya dan 5 di Sidoarjo, dalam kolaborasi antara BAZNAS RI dan BAZNAS Jatim.

07/10/2024 | Kontributor: Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim dan BSI Bahas Sinergi Pengelolaan Zakat untuk Kesejahteraan Umat

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur mengadakan audiensi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional VIII Surabaya pada Jumat (4/10/2024).

Pertemuan ini bertujuan membahas potensi kerja sama dalam memperkuat pengelolaan zakat di wilayah Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., menyampaikan pandangannya terkait pentingnya sinergi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga perbankan syariah seperti BSI. 

Menurutnya, BAZNAS, yang tidak berada di bawah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), memiliki tantangan tersendiri namun juga peluang besar dalam menjalankan program-program zakat.

“Menurut saya, memang berbeda antara badan yang berada di bawah Kementerian dan yang tidak, seperti halnya badan kita yang tidak berada di bawah APBN. Ini menjadi keunikan tersendiri, karena hanya sedikit badan di Indonesia yang tidak mendapatkan anggaran dari APBN,” ujar Prof. Dr. Ali Maschan.

Prof. Ali Maschan juga menekankan pentingnya kerja sama dengan aparatur pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya, termasuk BSI, untuk memperluas pengelolaan zakat. Saat ini, BAZNAS sudah melibatkan aparatur sipil negara (ASN) di banyak wilayah di Jawa Timur, dalam program pembayaran zakat.

“Kami berharap pengumpulan zakat dari ASN bisa mencapai 70 persen, yang nantinya akan dikelola dan kembali ke daerah masing-masing untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya.

Selain itu, Prof. Ali juga menyoroti pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan zakat. Dengan memanfaatkan teknologi digital, BAZNAS dapat memaksimalkan pengumpulan zakat dari berbagai lapisan masyarakat dan mendukung UMKM. Kerja sama dengan lembaga seperti BSI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga diharapkan dapat memperkuat inisiatif ini.

“Kami melihat pentingnya digitalisasi, seperti digital marketing, untuk membantu memaksimalkan pengumpulan zakat. Hal ini juga penting untuk mendukung UMKM yang ada. Oleh karena itu, kami berharap lebih banyak pihak yang terlibat dalam mendukung inisiatif ini,” jelas Prof. Ali.

Sementara itu, Jajang Abdul Karim, CEO Bank Syariah Indonesia Regional VIII Surabaya, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan BAZNAS Jatim. Ia menekankan pentingnya diskusi untuk memperkuat sinergi antara kedua lembaga yang memiliki visi yang sejalan dalam pengelolaan zakat dan pengembangan umat.

“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan ini dan berharap bisa berdiskusi mengenai sinergi yang dapat kami perkuat bersama. Bank Syariah Indonesia saat ini adalah bank syariah terbesar di Indonesia dan berada di peringkat kesembilan di dunia. Dengan total aset nasional sebesar 375 triliun rupiah, kami berada di posisi kelima bank terbesar di Indonesia. Bank kami juga memiliki misi dan visi yang luar biasa, terutama dalam pembayaran zakat,” ujar Jajang dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Jajang menyoroti kontribusi besar BSI dalam pembayaran zakat, termasuk zakat perusahaan sebesar 220 miliar rupiah yang disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia pada tahun sebelumnya. Selain itu, BSI juga aktif dalam membantu pembangunan masjid di berbagai daerah, seperti di Bojonegoro dan Bromo.

“Kami siap bekerja sama dengan BAZNAS, baik dalam urusan bisnis maupun urusan keumatan, karena kami percaya sinergi ini bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Salah satu sinergi yang bisa kami lakukan adalah dengan memfasilitasi pembayaran zakat di restoran dan tempat publik lainnya, seperti yang telah kami terapkan di beberapa daerah,” tambahnya.

Audiensi ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua II BAZNAS Jatim Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Wakil Ketua III BAZNAS Jatim Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si., Kabag Pengumpulan BAZNAS Jatim Abdul Kholik, IsE Manager Bank Syariah Indonesia Regional VIII Surabaya Emir Syafiah, serta jajaran manajemen BSI. 

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat kolaborasi dalam pengelolaan zakat dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan umat di Jawa Timur.

05/10/2024 | Kontributor: Humas BAZNAS Jatim
Audiensi BAZNAS Jatim ke UNUSA, Maksimalkan Potensi Zakat Melalui Pembentukan UPZ

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur mengadakan audiensi dengan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) untuk mendorong pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di lingkungan universitas tersebut.

Hadir dalam pertemuan ini, Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Wakil Ketua IV BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M., Wakil Rektor I UNUSA, Prof. Kacung Maridjan, M.A., Ph.D., Wakil Rektor II UNUSA, Ir. Muhammad Faqih, M.SA., Ph.D., beserta jajarannya.

Dalam pertemuan tersebut, Dr. K.H. Ahsanul Haq menyampaikan pentingnya peran BAZNAS dalam mengelola zakat yang bersumber dari berbagai pihak, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan perguruan tinggi.

“Sesuai dengan regulasi yang ada, maka ASN wajib membayar zakat ke BAZNAS. Kalau ASN di tingkat kota wajib berzakat ke BAZNAS kota, maka ASN di bawah naungan Pemprov berzakatnya ke BAZNAS Provinsi,” ujar Dr. K.H. Ahsanul Haq.

Ia juga menekankan bahwa perguruan tinggi, seperti UNUSA, seharusnya mengikuti aturan yang sama.

"Perguruan tinggi juga sama, bayar zakatnya ke BAZNAS Provinsi.” tegasnya.

Lebih lanjut, Kiai Ahsanul Haq menjelaskan beberapa program unggulan BAZNAS Jatim, antara lain santunan bagi lansia fakir, program bedah rumah, serta program beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS).

"Di UNUSA, ada 5 orang penerima manfaat program SKSS yang kita biayai sampai selesai semester 8," ungkapnya.

Kiai Ahsanul Haq berharap agar seluruh dosen di UNUSA berpartisipasi dalam zakat dengan sistem pemotongan gaji yang langsung disalurkan ke BAZNAS Jatim.

"Kami mengajak agar seluruh dosen di UNUSA gajinya dipotong untuk zakat. Bagaimana kalau zakat dari UNUSA dimasukkan ke BAZNAS Jatim, kemudian diambil kembali untuk berbagai program yang ada di UNUSA." tambahnya.

Ia mencontohkan mekanisme serupa yang telah diterapkan di Universitas Brawijaya (UB), di mana zakat dari kampus tersebut dikelola dengan baik dan sebagian besar dikembalikan untuk program-program di UB.

"Sebagaimana di UB, tiap bulan mereka setor zakat ke BAZNAS Jatim. Dari UB, mereka dapat mengambil kembali 70% untuk dimanfaatkan bagi program-program di sana." pungkasnya

Sementara itu, Wakil Ketua IV BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M., juga menegaskan pentingnya legalitas dalam pengelolaan zakat di perguruan tinggi. Ia menjelaskan bahwa dengan membentuk UPZ, UNUSA akan mendapatkan perlindungan hukum dalam menghimpun dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL).

"Sesuai UU dan instruksi presiden, untuk perguruan tinggi dalam kewenangan BAZNAS Jatim, tadi sudah disampaikan bahwa perlu dibentuk UPZ dalam rangka memenuhi aturan. Jadi, yang memungut zakat dan infak itu harus dilegalkan secara hukum," ungkap Dr. K.H. Husnul Khuluq.

Dalam pertemuan tersebut, Dr. K.H. Husnul Khuluq menekankan bahwa proses pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di UNUSA tidaklah rumit. Ia menjelaskan mekanisme yang harus dilakukan oleh pihak universitas untuk memastikan legalitas dan kelancaran pembentukan UPZ tersebut.

"Syaratnya tidak sulit, nanti Pak Rektor mengajukan nama ketua, bendahara, dan sekretaris serta anggota UPZ. BAZNAS hanya memvalidasi saja, tidak akan diubah, dan akan di-SK-kan oleh Pak Ketua. Dengan begitu, tidak ada persoalan hukum karena dijamin oleh UU dan peraturan yang ada." jelasnya.

Wakil Rektor II UNUSA, Ir. Muhammad Faqih, M.SA., Ph.D., merespons positif ajakan BAZNAS Jatim. Namun, ia mengingatkan pentingnya jaminan pengelolaan dana zakat yang masuk dan keluar agar prosesnya jelas dan cepat.

Dalam penutupannya, Husnul Khuluq memastikan bahwa BAZNAS Jatim akan mengelola pengembalian dana zakat dengan cepat, selama ada Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) yang jelas. Ia optimistis kerjasama ini akan membawa manfaat besar bagi UNUSA dan mahasiswa yang membutuhkan.

Audiensi ini menandai langkah awal yang penting dalam memperkuat sinergi antara BAZNAS Jatim dan UNUSA dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan zakat yang lebih profesional dan tepat sasaran.

04/10/2024 | Kontributor: Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Gelar Rapim Bahas Peningkatan Kinerja dan Persiapan Program Strategis

BAZNAS Provinsi Jawa Timur mengadakan rapat pimpinan rutin pada Rabu (2/10/2024) yang dihadiri oleh jajaran pimpinan serta kepala bagian/bidang. Rapat yang dipimpin oleh Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., ini membahas evaluasi kinerja, peningkatan pengumpulan zakat, serta persiapan beberapa agenda strategis yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Evaluasi Pengumpulan Dana ZIS dan Pendistribusian

Dalam rapat, Bagian Pengumpulan melaporkan bahwa terdapat beberapa lembaga yang belum memenuhi kewajiban penyetoran Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS). Beberapa institusi masih dalam proses pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ), dan BAZNAS Jatim terus melakukan pendekatan agar proses ini berjalan sesuai rencana.

Penyaluran Beasiswa dan Santunan Yatim

Bidang Pendistribusian melaporkan bahwa penyaluran dana program beasiswa tahun ini akan dilakukan secara bertahap guna mempermudah dalam pelaporan. Selain itu, BAZNAS Jatim juga mempersiapkan kegiatan santunan untuk anak yatim bekerja sama dengan DP3AK, pada momen Hari Ibu di bulan Desember. Selain itu, UPZ Bakorwil 3 Malang juga mengagendakan penyerahan bantuan untuk 100 anak yatim dan 50 guru ngaji.

Persiapan Rakorda dan RKAT

Rapat juga membahas secara rinci persiapan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BAZNAS Jawa Timur yang akan dilaksanakan pada 23–25 Oktober 2024. Persiapan teknis, termasuk pembentukan kepanitiaan dan penentuan lokasi, sedang dalam proses finalisasi, dengan pilihan lokasi di Utama Raya Situbondo. Selain itu, Rapat Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) dijadwalkan pada 5–7 November 2024, dengan usulan lokasi di Kediri, Ngawi, atau Madiun.

Rencana Penguatan UPZ melalui Rakor

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) juga akan menjadi salah satu topik utama dalam Rakor UPZ yang dijadwalkan pada 4–5 Desember 2024, yang rencananya berlangsung selama dua hari satu malam. Rakor ini akan membahas strategi optimalisasi pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) di seluruh UPZ se-Jawa Timur, serta evaluasi kinerja dan koordinasi antar-UPZ dalam meningkatkan sinergi dan efektivitas pendistribusian dana.

Kesimpulan dan Tindak Lanjut

Rapat diakhiri dengan kesepakatan tindak lanjut untuk memastikan seluruh agenda yang direncanakan berjalan sesuai dengan jadwal, serta memperkuat sinergi antar-UPZ di seluruh Jawa Timur. Ketua BAZNAS Jatim juga menginstruksikan agar laporan kinerja disusun lebih sistematis dan terstruktur guna meningkatkan efektivitas program pengelolaan dana ZIS.

03/10/2024 | Kontributor: Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Salurkan 200 Paket Sembako untuk Mustahik di Situbondo

BAZNAS Provinsi Jawa Timur kembali menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat yang membutuhkan dengan menyalurkan 200 paket sembako kepada mustahik di Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Senin (30/9/2024). Acara penyerahan secara simbolis tersebut dilakukan oleh Waka II BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I.

Dalam sambutannya, Dr. K.H. Ahsanul Haq menyampaikan, "Alhamdulillah, mewakili ketua BAZNAS Jatim, saya berkesempatan menyerahkan secara simbolis 200 paket sembako kepada para dhu'afa di kecamatan Besuki. Mugi berkah lan manfaat, amin." 

Paket sembako yang disalurkan terdiri dari kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, mie instan, dan lain-lain, diharapkan dapat membantu meringankan beban sehari-hari para mustahik. Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin BAZNAS Jatim dalam menjalankan amanahnya untuk memberdayakan masyarakat yang kurang mampu atau dhuafa.

BAZNAS Jatim berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Jawa Timur. Melalui berbagai program sosial yang ada, BAZNAS berharap dapat terus menjangkau lebih banyak mustahik dan membantu mereka untuk bangkit dari kesulitan.

01/10/2024 | Kontributor: Humas BAZNAS Jatim

Berita Terbaru

Silaturahim dan Pembinaan Program Z Auto: BAZNAS Jatim Dorong Kemandirian Ekonomi Mustahik
Silaturahim dan Pembinaan Program Z Auto: BAZNAS Jatim Dorong Kemandirian Ekonomi Mustahik
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan silaturahim dan pembinaan bagi para mustahik Program Pemberdayaan Z Auto bertempat di Ruang Pertemuan Masjid Raya Islamic Centre Jatim, Senin (7/10/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., bersama Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Wakil Ketua III Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si., serta jajaran Kabag/Kabid. Juga hadir Pendamping Program Z Auto BAZNAS RI Zamakhsyari Cenna dan tim, Pemateri Manajemen Keuangan dari Bengkel JSTC Surabaya Amien Nugroho, S.P., serta para mustahik penerima manfaat Program Z Auto. Program Z Auto merupakan inisiatif BAZNAS yang bertujuan memberdayakan mustahik pengusaha bengkel motor kecil, dengan penyaluran modal dan alat kerja sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian mereka. Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemberdayaan ini merupakan bagian dari misi BAZNAS untuk membantu masyarakat tidak mampu. “Alhamdulillah, Gusti Allah memberikan panjenengan pekerjaan bengkel. Ini ada hubungannya dengan BAZNAS. BAZNAS itu lembaga pemerintah non-struktural, tidak di bawah kementerian. Kita sama dengan BMKG, BKKBN, dll. Kalau di pusat, berada di bawah Presiden, di provinsi di bawah gubernur, di kabupaten/kota di bawah wali kota/bupati. Tugasnya adalah mencari dana sebanyak-banyaknya untuk membantu orang-orang yang tidak mampu,” ujar Prof. Dr. Ali Maschan Moesa. Prof. Ali Maschan juga memberikan motivasi kepada para mustahik yang hadir untuk memanfaatkan program ini sebaik mungkin. “Monggo, program ini diikuti dengan baik. Saya yakin rezeki datang dari Allah SWT. Belum semua bengkel bisa kita sapa, mudah-mudahan bapak-bapak selalu mendapat perlindungan dari Gusti Allah Yang Maha Kuasa. Saya doakan bengkelnya tambah laris dan orangnya tambah sehat,” imbuhnya. Sementara itu, Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., menekankan pentingnya pengawasan dan keberlanjutan usaha para mustahik. “Di dalam program Z Auto, nantinya panjenengan akan selalu diawasi oleh pendamping yang akan keliling ke bengkel panjenengan, dalam rangka evaluasi apakah bengkelnya masih buka atau tutup, peralatannya masih lengkap atau sudah dijual. Ini penting karena dana yang kami kucurkan kepada panjenengan adalah dana umat, jadi diawasi dan dikontrol agar usaha panjenengan bisa berkelanjutan,” tegas Dr. K.H. Ahsanul Haq. Selain itu, Kiai Ahsanul Haq menekankan pentingnya silaturahmi untuk mempererat hubungan antara BAZNAS dan para mustahik. “Kami tetap memperhatikan keberlanjutan usaha panjenengan dalam menjalankan program Z Auto, karena memang ditugaskan oleh BAZNAS RI untuk memonitor Z Auto secara berkelanjutan. Silaturahmi hari ini sangat penting untuk merajut kekeluargaan antara BAZNAS dan panjenengan, sehingga bisa saling tukar pikiran antara satu dengan yang lain. Insya Allah pertemuan seperti ini juga akan diadakan tiga bulan sekali,” jelasnya. Acara tersebut ditutup dengan pembacaan doa oleh Wakil Ketua III BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si., yang mendoakan agar usaha para mustahik semakin berkembang dan seluruh pihak senantiasa mendapatkan perlindungan serta keberkahan dari Allah SWT. Hingga saat ini, Program Z Auto di Jawa Timur telah menyalurkan bantuan dalam tiga tahap, dengan total 30 penerima manfaat, yaitu 25 mustahik di Surabaya dan 5 di Sidoarjo, dalam kolaborasi antara BAZNAS RI dan BAZNAS Jatim.

07/10/2024 | Humas BAZNAS Jatim

BAZNAS Jatim dan BSI Bahas Sinergi Pengelolaan Zakat untuk Kesejahteraan Umat
BAZNAS Jatim dan BSI Bahas Sinergi Pengelolaan Zakat untuk Kesejahteraan Umat
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur mengadakan audiensi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional VIII Surabaya pada Jumat (4/10/2024). Pertemuan ini bertujuan membahas potensi kerja sama dalam memperkuat pengelolaan zakat di wilayah Jawa Timur. Dalam kesempatan tersebut, Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., menyampaikan pandangannya terkait pentingnya sinergi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga perbankan syariah seperti BSI. Menurutnya, BAZNAS, yang tidak berada di bawah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), memiliki tantangan tersendiri namun juga peluang besar dalam menjalankan program-program zakat. “Menurut saya, memang berbeda antara badan yang berada di bawah Kementerian dan yang tidak, seperti halnya badan kita yang tidak berada di bawah APBN. Ini menjadi keunikan tersendiri, karena hanya sedikit badan di Indonesia yang tidak mendapatkan anggaran dari APBN,” ujar Prof. Dr. Ali Maschan. Prof. Ali Maschan juga menekankan pentingnya kerja sama dengan aparatur pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya, termasuk BSI, untuk memperluas pengelolaan zakat. Saat ini, BAZNAS sudah melibatkan aparatur sipil negara (ASN) di banyak wilayah di Jawa Timur, dalam program pembayaran zakat. “Kami berharap pengumpulan zakat dari ASN bisa mencapai 70 persen, yang nantinya akan dikelola dan kembali ke daerah masing-masing untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya. Selain itu, Prof. Ali juga menyoroti pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan zakat. Dengan memanfaatkan teknologi digital, BAZNAS dapat memaksimalkan pengumpulan zakat dari berbagai lapisan masyarakat dan mendukung UMKM. Kerja sama dengan lembaga seperti BSI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga diharapkan dapat memperkuat inisiatif ini. “Kami melihat pentingnya digitalisasi, seperti digital marketing, untuk membantu memaksimalkan pengumpulan zakat. Hal ini juga penting untuk mendukung UMKM yang ada. Oleh karena itu, kami berharap lebih banyak pihak yang terlibat dalam mendukung inisiatif ini,” jelas Prof. Ali. Sementara itu, Jajang Abdul Karim, CEO Bank Syariah Indonesia Regional VIII Surabaya, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan BAZNAS Jatim. Ia menekankan pentingnya diskusi untuk memperkuat sinergi antara kedua lembaga yang memiliki visi yang sejalan dalam pengelolaan zakat dan pengembangan umat. “Kami sangat berterima kasih atas kunjungan ini dan berharap bisa berdiskusi mengenai sinergi yang dapat kami perkuat bersama. Bank Syariah Indonesia saat ini adalah bank syariah terbesar di Indonesia dan berada di peringkat kesembilan di dunia. Dengan total aset nasional sebesar 375 triliun rupiah, kami berada di posisi kelima bank terbesar di Indonesia. Bank kami juga memiliki misi dan visi yang luar biasa, terutama dalam pembayaran zakat,” ujar Jajang dalam sambutannya. Lebih lanjut, Jajang menyoroti kontribusi besar BSI dalam pembayaran zakat, termasuk zakat perusahaan sebesar 220 miliar rupiah yang disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia pada tahun sebelumnya. Selain itu, BSI juga aktif dalam membantu pembangunan masjid di berbagai daerah, seperti di Bojonegoro dan Bromo. “Kami siap bekerja sama dengan BAZNAS, baik dalam urusan bisnis maupun urusan keumatan, karena kami percaya sinergi ini bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Salah satu sinergi yang bisa kami lakukan adalah dengan memfasilitasi pembayaran zakat di restoran dan tempat publik lainnya, seperti yang telah kami terapkan di beberapa daerah,” tambahnya. Audiensi ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua II BAZNAS Jatim Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Wakil Ketua III BAZNAS Jatim Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si., Kabag Pengumpulan BAZNAS Jatim Abdul Kholik, IsE Manager Bank Syariah Indonesia Regional VIII Surabaya Emir Syafiah, serta jajaran manajemen BSI. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat kolaborasi dalam pengelolaan zakat dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan umat di Jawa Timur.

05/10/2024 | Humas BAZNAS Jatim

Audiensi BAZNAS Jatim ke UNUSA, Maksimalkan Potensi Zakat Melalui Pembentukan UPZ
Audiensi BAZNAS Jatim ke UNUSA, Maksimalkan Potensi Zakat Melalui Pembentukan UPZ
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur mengadakan audiensi dengan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) untuk mendorong pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di lingkungan universitas tersebut. Hadir dalam pertemuan ini, Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Wakil Ketua IV BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M., Wakil Rektor I UNUSA, Prof. Kacung Maridjan, M.A., Ph.D., Wakil Rektor II UNUSA, Ir. Muhammad Faqih, M.SA., Ph.D., beserta jajarannya. Dalam pertemuan tersebut, Dr. K.H. Ahsanul Haq menyampaikan pentingnya peran BAZNAS dalam mengelola zakat yang bersumber dari berbagai pihak, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan perguruan tinggi. “Sesuai dengan regulasi yang ada, maka ASN wajib membayar zakat ke BAZNAS. Kalau ASN di tingkat kota wajib berzakat ke BAZNAS kota, maka ASN di bawah naungan Pemprov berzakatnya ke BAZNAS Provinsi,” ujar Dr. K.H. Ahsanul Haq. Ia juga menekankan bahwa perguruan tinggi, seperti UNUSA, seharusnya mengikuti aturan yang sama. "Perguruan tinggi juga sama, bayar zakatnya ke BAZNAS Provinsi.” tegasnya. Lebih lanjut, Kiai Ahsanul Haq menjelaskan beberapa program unggulan BAZNAS Jatim, antara lain santunan bagi lansia fakir, program bedah rumah, serta program beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS). "Di UNUSA, ada 5 orang penerima manfaat program SKSS yang kita biayai sampai selesai semester 8," ungkapnya. Kiai Ahsanul Haq berharap agar seluruh dosen di UNUSA berpartisipasi dalam zakat dengan sistem pemotongan gaji yang langsung disalurkan ke BAZNAS Jatim. "Kami mengajak agar seluruh dosen di UNUSA gajinya dipotong untuk zakat. Bagaimana kalau zakat dari UNUSA dimasukkan ke BAZNAS Jatim, kemudian diambil kembali untuk berbagai program yang ada di UNUSA." tambahnya. Ia mencontohkan mekanisme serupa yang telah diterapkan di Universitas Brawijaya (UB), di mana zakat dari kampus tersebut dikelola dengan baik dan sebagian besar dikembalikan untuk program-program di UB. "Sebagaimana di UB, tiap bulan mereka setor zakat ke BAZNAS Jatim. Dari UB, mereka dapat mengambil kembali 70% untuk dimanfaatkan bagi program-program di sana." pungkasnya Sementara itu, Wakil Ketua IV BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M., juga menegaskan pentingnya legalitas dalam pengelolaan zakat di perguruan tinggi. Ia menjelaskan bahwa dengan membentuk UPZ, UNUSA akan mendapatkan perlindungan hukum dalam menghimpun dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL). "Sesuai UU dan instruksi presiden, untuk perguruan tinggi dalam kewenangan BAZNAS Jatim, tadi sudah disampaikan bahwa perlu dibentuk UPZ dalam rangka memenuhi aturan. Jadi, yang memungut zakat dan infak itu harus dilegalkan secara hukum," ungkap Dr. K.H. Husnul Khuluq. Dalam pertemuan tersebut, Dr. K.H. Husnul Khuluq menekankan bahwa proses pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di UNUSA tidaklah rumit. Ia menjelaskan mekanisme yang harus dilakukan oleh pihak universitas untuk memastikan legalitas dan kelancaran pembentukan UPZ tersebut. "Syaratnya tidak sulit, nanti Pak Rektor mengajukan nama ketua, bendahara, dan sekretaris serta anggota UPZ. BAZNAS hanya memvalidasi saja, tidak akan diubah, dan akan di-SK-kan oleh Pak Ketua. Dengan begitu, tidak ada persoalan hukum karena dijamin oleh UU dan peraturan yang ada." jelasnya. Wakil Rektor II UNUSA, Ir. Muhammad Faqih, M.SA., Ph.D., merespons positif ajakan BAZNAS Jatim. Namun, ia mengingatkan pentingnya jaminan pengelolaan dana zakat yang masuk dan keluar agar prosesnya jelas dan cepat. Dalam penutupannya, Husnul Khuluq memastikan bahwa BAZNAS Jatim akan mengelola pengembalian dana zakat dengan cepat, selama ada Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) yang jelas. Ia optimistis kerjasama ini akan membawa manfaat besar bagi UNUSA dan mahasiswa yang membutuhkan. Audiensi ini menandai langkah awal yang penting dalam memperkuat sinergi antara BAZNAS Jatim dan UNUSA dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan zakat yang lebih profesional dan tepat sasaran.

04/10/2024 | Humas BAZNAS Jatim

BAZNAS Jatim Gelar Rapim Bahas Peningkatan Kinerja dan Persiapan Program Strategis
BAZNAS Jatim Gelar Rapim Bahas Peningkatan Kinerja dan Persiapan Program Strategis
BAZNAS Provinsi Jawa Timur mengadakan rapat pimpinan rutin pada Rabu (2/10/2024) yang dihadiri oleh jajaran pimpinan serta kepala bagian/bidang. Rapat yang dipimpin oleh Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., ini membahas evaluasi kinerja, peningkatan pengumpulan zakat, serta persiapan beberapa agenda strategis yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Evaluasi Pengumpulan Dana ZIS dan Pendistribusian Dalam rapat, Bagian Pengumpulan melaporkan bahwa terdapat beberapa lembaga yang belum memenuhi kewajiban penyetoran Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS). Beberapa institusi masih dalam proses pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ), dan BAZNAS Jatim terus melakukan pendekatan agar proses ini berjalan sesuai rencana. Penyaluran Beasiswa dan Santunan Yatim Bidang Pendistribusian melaporkan bahwa penyaluran dana program beasiswa tahun ini akan dilakukan secara bertahap guna mempermudah dalam pelaporan. Selain itu, BAZNAS Jatim juga mempersiapkan kegiatan santunan untuk anak yatim bekerja sama dengan DP3AK, pada momen Hari Ibu di bulan Desember. Selain itu, UPZ Bakorwil 3 Malang juga mengagendakan penyerahan bantuan untuk 100 anak yatim dan 50 guru ngaji. Persiapan Rakorda dan RKAT Rapat juga membahas secara rinci persiapan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BAZNAS Jawa Timur yang akan dilaksanakan pada 23–25 Oktober 2024. Persiapan teknis, termasuk pembentukan kepanitiaan dan penentuan lokasi, sedang dalam proses finalisasi, dengan pilihan lokasi di Utama Raya Situbondo. Selain itu, Rapat Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) dijadwalkan pada 5–7 November 2024, dengan usulan lokasi di Kediri, Ngawi, atau Madiun. Rencana Penguatan UPZ melalui Rakor Unit Pengumpul Zakat (UPZ) juga akan menjadi salah satu topik utama dalam Rakor UPZ yang dijadwalkan pada 4–5 Desember 2024, yang rencananya berlangsung selama dua hari satu malam. Rakor ini akan membahas strategi optimalisasi pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) di seluruh UPZ se-Jawa Timur, serta evaluasi kinerja dan koordinasi antar-UPZ dalam meningkatkan sinergi dan efektivitas pendistribusian dana. Kesimpulan dan Tindak Lanjut Rapat diakhiri dengan kesepakatan tindak lanjut untuk memastikan seluruh agenda yang direncanakan berjalan sesuai dengan jadwal, serta memperkuat sinergi antar-UPZ di seluruh Jawa Timur. Ketua BAZNAS Jatim juga menginstruksikan agar laporan kinerja disusun lebih sistematis dan terstruktur guna meningkatkan efektivitas program pengelolaan dana ZIS.

03/10/2024 | Humas BAZNAS Jatim

BAZNAS Jatim Salurkan 200 Paket Sembako untuk Mustahik di Situbondo
BAZNAS Jatim Salurkan 200 Paket Sembako untuk Mustahik di Situbondo
BAZNAS Provinsi Jawa Timur kembali menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat yang membutuhkan dengan menyalurkan 200 paket sembako kepada mustahik di Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Senin (30/9/2024). Acara penyerahan secara simbolis tersebut dilakukan oleh Waka II BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I. Dalam sambutannya, Dr. K.H. Ahsanul Haq menyampaikan, "Alhamdulillah, mewakili ketua BAZNAS Jatim, saya berkesempatan menyerahkan secara simbolis 200 paket sembako kepada para dhu'afa di kecamatan Besuki. Mugi berkah lan manfaat, amin." Paket sembako yang disalurkan terdiri dari kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, mie instan, dan lain-lain, diharapkan dapat membantu meringankan beban sehari-hari para mustahik. Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin BAZNAS Jatim dalam menjalankan amanahnya untuk memberdayakan masyarakat yang kurang mampu atau dhuafa. BAZNAS Jatim berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Jawa Timur. Melalui berbagai program sosial yang ada, BAZNAS berharap dapat terus menjangkau lebih banyak mustahik dan membantu mereka untuk bangkit dari kesulitan.

01/10/2024 | Humas BAZNAS Jatim

Dorong Ekonomi Produktif, BAZNAS Jatim Salurkan 20 Rombong bagi Mustahik di Bondowoso
Dorong Ekonomi Produktif, BAZNAS Jatim Salurkan 20 Rombong bagi Mustahik di Bondowoso
Wakil Ketua II BAZNAS Provinsi Jawa Timur Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I, melakukan serah terima secara simbolis 20 rombong bantuan untuk mustahik di Kabupaten Bondowoso. Penyaluran bantuan itu diharapkan dapat memberikan berkah dan manfaat bagi penerimanya serta mendorong pemberdayaan ekonomi produktif di daerah tersebut. Dalam sambutannya, Dr. K.H. Ahsanul Haq menyampaikan, "Hari ini kita menyerahkan bantuan 20 rombong dari BAZNAS Jatim untuk mustahik di Bondowoso, kami berharap para mustahik dapat memanfaatkan bantuan ini untuk meningkatkan taraf hidup mereka." Bantuan rombong ini ditujukan untuk mendukung usaha kecil dan menengah agar mereka dapat berjualan dengan lebih baik dan meningkatkan penghasilan mereka. Dengan adanya fasilitas yang layak, diharapkan mustahik dapat menjalankan usaha mereka secara lebih produktif dan berkelanjutan. " Mugi berkah lan manfaat, amin," tambah beliau, mengharapkan agar setiap rombong yang diserahkan membawa manfaat bagi perekonomian masyarakat. Penyerahan bantuan ini menjadi momen penting bagi BAZNAS Jatim dalam menjalankan misinya untuk memberdayakan mustahik dan mewujudkan keadilan sosial. Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, BAZNAS Jatim berharap dapat terus menjangkau lebih banyak mustahik, membantu mereka dalam menciptakan peluang usaha, dan memberikan harapan baru bagi kehidupan yang lebih baik. Pemberdayaan ekonomi produktif yang dicanangkan melalui bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bondowoso. BAZNAS Jatim berkomitmen untuk terus berinovasi dalam program-program pemberdayaan yang berbasis pada kebutuhan nyata masyarakat.

01/10/2024 | Humas BAZNAS Jatim

BAZNAS Jatim Bantu Biaya Hidup Mbah Rasiti di Jember
BAZNAS Jatim Bantu Biaya Hidup Mbah Rasiti di Jember
Di balik senyuman yang tulus, terdapat kisah hidup yang menginspirasi. Mbah Rasiti, seorang lansia sebatang kara yang tinggal di Desa Krajan Kemuning, Kabupaten Jember, adalah penerima manfaat bantuan Rp 600.000,- per bulan sepanjang hayat dari program dhuafa fakir BAZNAS Provinsi Jawa Timur. "Bantuan dari BAZNAS sangat membantu saya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saya bersyukur masih ada yang peduli," ujar Mbah Rasiti dengan senyuman hangat. Meski hidup sendiri, Mbah Rasiti tidak merasa kesepian. Ia terkadang diminta bantuan oleh tetangganya, terutama saat ada hajatan. "Kadang saya dimintai bantuan untuk memasakkan nasi untuk hajatan. Saya senang bisa membantu, dan itu juga mengisi waktu saya," tambahnya. Keterlibatan Mbah Rasiti dalam kegiatan sosial di desa menjadi bukti bahwa meskipun dalam keadaan terbatas, ia tetap memiliki rasa empati dan kebersamaan dengan orang-orang di sekitarnya. Bantuan dari BAZNAS Jatim tidak hanya sekadar bantuan finansial, tetapi juga memberikan dukungan moral bagi Mbah Rasiti. Dia merasakan bahwa masih ada harapan dan perhatian dari masyarakat. Dalam kesehariannya, Mbah Rasiti mengajarkan kita arti ketahanan dan rasa syukur. Walaupun hidup dalam kesederhanaan, ia tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Di balik setiap bantuan yang diterima, ada kisah ketekunan dan semangat untuk berbagi yang patut diteladani.

01/10/2024 | Humas BAZNAS Jatim

BAZNAS Jatim Wujudkan Rumah Layak Huni bagi Ibu Husna di Jember
BAZNAS Jatim Wujudkan Rumah Layak Huni bagi Ibu Husna di Jember
Di sudut Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, sebuah rumah sederhana kini menjadi sumber kebahagiaan bagi Ibu Asmaul Husna dan keluarganya. Rumah tersebut berdiri kokoh setelah melalui proses pembangunan yang tak lepas dari bantuan BAZNAS Provinsi Jawa Timur melalui program bedah rumah pada tahun 2023. Ibu Husna adalah salah satu penerima manfaat yang mendapatkan bantuan sebesar Rp 15.000.000,- untuk memperbaiki kondisi tempat tinggalnya yang sebelumnya sangat memprihatinkan. Ibu Husna, seorang penjual nasi pecel, tinggal bersama suaminya yang bekerja sebagai pencari belut. Dengan pendapatan yang tak menentu, memiliki rumah yang layak huni adalah mimpi besar bagi mereka. Rumah lama mereka yang sempit dan mulai lapuk sering kali menimbulkan kekhawatiran, terutama saat musim hujan tiba. Namun, berkat bantuan dari BAZNAS dan gotong royong warga sekitar, rumah tersebut kini telah berdiri lebih kokoh. Pembangunan rumah Ibu Husna menelan biaya total sekitar Rp 25.000.000,-. Selain dana bantuan dari BAZNAS, pembangunan ini juga berhasil diselesaikan dengan dukungan masyarakat sekitar yang ikut bergotong royong, memberikan tenaga dan bahan material yang dibutuhkan. "Saya tidak bisa mengungkapkan betapa bersyukurnya saya. Bantuan ini sungguh berarti bagi kami sekeluarga. Rumah ini kini menjadi tempat yang lebih aman dan nyaman," ungkap Ibu Husna dengan penuh rasa syukur. Program bedah rumah dari BAZNAS tidak hanya memberikan hunian layak bagi keluarga kurang mampu, tetapi juga menanamkan semangat gotong royong di tengah masyarakat. Di Kelurahan Mangli, gotong royong telah membuktikan bahwa kepedulian sosial bisa menjadi kekuatan besar dalam membantu mereka yang membutuhkan. Rumah baru Ibu Husna kini menjadi simbol harapan, bukan hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang terlibat dalam proses pembangunannya. Harapan bahwa dengan rumah yang lebih layak, masa depan mereka juga akan lebih cerah.

01/10/2024 | Humas BAZNAS Jatim

Dibantu BAZNAS Jatim dan Banyuwangi, Ibu Dwi Kini Miliki Rumah Layak Huni
Dibantu BAZNAS Jatim dan Banyuwangi, Ibu Dwi Kini Miliki Rumah Layak Huni
Di Dusun Kramat, Desa Kertosari, Kabupaten Banyuwangi, ada satu rumah yang kini menjadi simbol harapan dan kebahagiaan bagi penghuninya. Rumah sederhana itu milik Ibu Dwi, seorang istri nelayan yang baru saja merasakan manfaat nyata dari Program Bedah Rumah BAZNAS Provinsi Jawa Timur. Ibu Dwi, seorang ibu rumah tangga yang telah lama tinggal di rumah yang kondisinya memprihatinkan, adalah salah satu penerima bantuan dari program ini. Rumah lamanya yang rapuh dan sering kali bocor ketika hujan, kini telah berubah menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali. Dengan bantuan sebesar Rp 15.000.000,- dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur, impian keluarga kecil ini untuk memiliki rumah yang layak akhirnya terwujud. Namun, perjalanan pembangunan rumah tersebut tidak hanya berhenti pada bantuan dari BAZNAS Provinsi. Dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp 25.000.000,-, Ibu Dwi menerima tambahan bantuan dari BAZNAS Banyuwangi sebesar Rp 5.000.000,-. Masyarakat sekitar pun turut berperan dalam proses ini. Dengan semangat gotong royong, para tetangga bersama-sama memberikan bantuan tenaga untuk menyelesaikan pembangunan rumah tersebut. "Alhamdulillah, saya sangat bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada BAZNAS serta masyarakat Dusun Kramat yang telah membantu saya dan keluarga. Rumah ini menjadi berkah besar bagi kami," ujar Ibu Dwi kepada tim SAI BAZNAS Jatim yang melakukan monitoring dan evaluasi program. Ibu Dwi tinggal bersama suaminya, seorang nelayan yang penghasilannya tidak menentu. Dalam kondisi ekonomi yang terbatas, memiliki rumah yang layak menjadi impian yang sulit mereka raih sendiri. Bantuan dari BAZNAS tidak hanya meringankan beban mereka, tetapi juga menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam membantu sesama. Program bedah rumah ini adalah bagian dari upaya BAZNAS dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang kurang mampu. Di Dusun Kramat, gotong royong bukan sekadar slogan, melainkan wujud nyata kepedulian sosial yang mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari. Kini, Ibu Dwi dan keluarganya bisa menikmati hunian baru yang lebih aman dan nyaman. Senyum bahagia terpancar di wajahnya, menandakan bahwa bantuan tersebut tidak hanya membangun rumah, tetapi juga membangun harapan.

01/10/2024 | Humas BAZNAS Jatim

Dorong Kesejahteraan Masyarakat, Rakornas BAZNAS se-Indonesia 2024 Hasilkan 17 Resolusi
Dorong Kesejahteraan Masyarakat, Rakornas BAZNAS se-Indonesia 2024 Hasilkan 17 Resolusi
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) 2024 yang digelar di Balikpapan pada 25-27 September menghasilkan 17 resolusi yang disepakati seluruh peserta, sebagai upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat serta meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan, 17 resolusi yang dihasilkan dalam Rakornas BAZNAS se-Indonesia 2024 sejalan dengan visi dan misi BAZNAS untuk menjadi lembaga utama yang menyejahterakan umat. "Kita ingin seluruh kekuatan kita di seluruh Indonesia itu merata. Maka sering saya katakan bahwa seluruh pimpinan BAZNAS di Indonesia adalah orang-orang yang profesional," ujar Kiai Noor di Balikpapan, pada Jumat (27/9/2024). Resolusi tersebut dibacakan oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional KH. Achmad Sudrajat, Lc., MA., MA, di hadapan Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA. Turut hadir Wakil Ketua BAZNAS RI H. Mo Mahdum, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si, CFRM, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA., Deputi BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. M. Arifin Purwakananta, Deputi II BAZNAS RI Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., Pimpinan BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota beserta jajarannya. Adapun 17 resolusi Rakornas BAZNAS 2024 adalah sebagai berikut: Pertama, menyepakati target pengumpulan ZIS-DSKL nasional tahun 2025 sebesar Rp 50 triliun terdiri dari pengumpulan BAZNAS RI, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota dan LAZ se-Indonesia (On Balance Sheet) sebesar Rp12.7 Triliun dan pencatatan zakat di masyarakat (Off Balance Sheet) sebesar Rp37.3 Triliun; Kedua, menyepakati 3,4 juta Mustahik Zakat Nasional berbasis KK/BNBA (By Name By Address), dengan target Penerima Manfaat Nasional sebanyak 84 juta jiwa, serta target pengentasan Kemiskinan Nasional sebanyak 1,8 juta jiwa pada tahun 2025; Ketiga, kembali memperkuat peran dan fungsi BAZNAS melalui empat penguatan: 1) Penguatan Kelembagaan, Organisasi, dan Manajemen BAZNAS seluruh Indonesia, 2) Penguatan SDM Pimpinan dan Amil Zakat, 3) Penguatan infrastruktur dan transformasi digital, dan 4) Penguatan jaringan seluruh stakeholder pengelola zakat; Keempat, memperkuat status BAZNAS sebagai Lembaga Pemerintah Non Struktural khususnya dalam mendorong Pemerintah untuk melaksanakan regulasi mengenai pembiayaan yang berasal dari APBN/APBD untuk mendukung operasional BAZNAS sebagaimana arahan Menteri Dalam Negeri; Kelima, mengoptimalkan realisasi penerimaan zakat dari potensi Rp327 Triliun melalui perluasan jaringan BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota dengan membentuk UPZ di seluruh OPD, Kecamatan, dan Desa dengan melaporkan perkembangannya kepada BAZNAS RI dan Kemendagri secara berkala; Keenam, mendorong aktivitas interkoneksi Sistem Manajemen Informasi BAZNAS dan Sistem Informasi Pemerintah dalam memudahkan pengelolaan zakat; Ketujuh, memprioritaskan penyaluran ZIS-DSKL untuk pengentasan kemiskinan ekstrem dan stunting, pengentasan kemiskinan BPS dan Transformasi Mustahik menjadi Muzaki yang berkolaborasi dengan data Pemerintah dan terintegrasi dalam SIMBA dalam rangka sukses Asta Cita; Kedelapan, menyepakati 10 program prioritas Nasional yaitu Rumah Sehat BAZNAS, BAZNAS Microfinance, Desa/Kampung Zakat, Santripeneur, Beasiswa BAZNAS, Z-Chicken, Z-Mart, Rumah Layak Huni, Pengentasan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting, serta BAZNAS Tanggap Bencana; Kesembilan, redistribusi penguatan penyaluran dari BAZNAS RI ke BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota melalui integrasi program penyaluran Pusat dan Daerah dengan fokus utama pemerataan penyaluran di seluruh daerah untuk memastikan manfaat zakat tersebar secara adil dan merata di berbagai wilayah; Kesepuluh, sinkronisasi perencanaan pelaksanaan program pendistribusian serta pendayagunaan zakat dengan perencanaan pembangunan pemerintah sebagaimana tercantum dalam Asta Cita sebagai upaya strategis untuk memastikan keselarasan program-program zakat dengan prioritas pembangunan nasional; Kesebelas, meningkatkan kualitas tata kelola layanan dan pengelolaan zakat dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) BAZNAS, komitmen laporan teraudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), dan pembentukan SAI (Satuan Audit Internal) untuk memastikan pengelolaan zakat yang lebih profesional, transparan, sistematis, dan sesuai dengan standar yang berlaku; Kedua belas, berkomitmen untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas kelembagaan melalui pengukuran dengan Indeks Zakat Nasional, sebagai upaya mewujudkan tata kelola zakat yang lebih efektif, transparan, dan berkelanjutan dalam mendukung kesejahteraan umat; Ketiga belas, berkomitmen untuk menyampaikan pelaporan secara rutin dan transparan melalui Sistem Informasi Manajemen BAZNAS (SIMBA), sebagai bagian dari upaya memperkuat akuntabilitas dan meningkatkan kepercayaan publik dalam pengelolaan zakat; Keempat belas, BAZNAS RI, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota siap menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis melalui program penguatan mustahik dalam hal penyediaan sumber daya dan bahan pangan yang diperlukan yang didapat dari hasil produksi para pengusaha mustahik seperti program lumbung pangan, balai ternak, dan UMKM binaan BAZNAS dan LAZ seluruh Indonesia; Kelima belas, BAZNAS RI, BAZNAS Provinsi, serta BAZNAS Kabupaten/Kota berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan reputasi lembaga dengan menerapkan prinsip aman syar`i, aman regulasi, dan aman NKRI, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta menegakkan etika dan integritas; Keenam belas, BAZNAS RI, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota berkomitmen menjaga netralitas dan profesionalitas menjelang dan di dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah 2024; Ketujuh belas, BAZNAS RI, BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota dan LAZ mengucapkan terimakasih atas arahan, motivasi, dan dukungan dari Bapak Presiden Joko Widodo yang telah membesarkan Pengelolaan Zakat Nasional serta siap melanjutkan agenda pembangunan Indonesia pada pemerintahan Bapak Prabowo Subianto.

27/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim

Pimpinan BAZNAS Jatim Hadiri Rakornas BAZNAS 2024 di IKN-Balikpapan
Pimpinan BAZNAS Jatim Hadiri Rakornas BAZNAS 2024 di IKN-Balikpapan
Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS 2024 yang berlangsung di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Balikpapan pada 25-27 September 2024. Delegasi dari BAZNAS Jatim yang hadir dalam acara tersebut adalah Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., Wakil Ketua II Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Wakil Ketua III Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si., dan Wakil Ketua IV Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M. Rakornas dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo di Istana Negara, IKN. Agenda Rakornas tahun ini bertujuan untuk merumuskan dan memperkuat program-program nasional yang nantinya akan diimplementasikan di tingkat provinsi, dan kota/kabupaten. Ketua BAZNAS Jawa Timur, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., dalam sambutannya yang disampaikan secara terpisah, menekankan pentingnya Rakornas sebagai langkah strategis untuk menyesuaikan program pusat dengan daerah. “Prinsip bahwa Rakornas bertujuan untuk menyusun ulang program-program nasional, yang nantinya akan diterjemahkan menjadi program di tingkat Provinsi Jawa Timur serta Kota/Kabupaten se-Jawa Timur, sebenarnya merupakan agenda rutin,” ujarnya. Selain itu, Prof. Dr. Ali Maschan Moesa juga menggarisbawahi pentingnya analisis potensi daerah. “Hal yang lebih penting menurut saya adalah memahami potensi daerah masing-masing, seperti Jawa Timur atau Kabupaten/Kota. Kemudian kita tentukan targetnya, serta yang tidak kalah penting adalah melakukan analisis SWOT, yaitu mengidentifikasi tantangan, kelebihan, dan kekurangannya,” tambahnya. Prof. Ali Maschan juga menyampaikan pesan penting dari para menteri dan pimpinan pusat, terkait kemiskinan dan kesenjangan yang terus menjadi tantangan. “Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Menteri Dalam Negeri, Ketua dan Wakil Ketua BAZNAS RI mengingatkan bahwa apapun program yang kita susun, intinya kembali pada penanganan kemiskinan dan kesenjangan, yang sayangnya, saat ini cenderung semakin bertambah.” ucap Kiai Ali Maschan. Dalam kesempatan tersebut, Kiai Ali juga melaporkan inisiatif terbaru yang diluncurkan di provinsi tersebut. “Di Jawa Timur, kemarin kami meluncurkan program Penguatan Modal bagi UMKM, yang menurut saya merupakan prioritas.” tegasnya. Hasil Rakornas BAZNAS 2024 ini akan diimplementasikan melalui Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BAZNAS Jawa Timur yang direncanakan berlangsung pada akhir Oktober. “Hasil Rakornas akan kami jelaskan dan rinci pada saat Rakorda di Jawa Timur, yang Insya Allah akan kami selenggarakan pada akhir Oktober,” ungkapnya. Di sela-sela agenda Rakornas, Prof. Ali Maschan juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Ketua BAZNAS Indragiri Hilir, Alm. H. M. Yunus Hasby, yang wafat karena kecelakaan. “Kami turut berbelasungkawa hari ini, karena Ketua BAZNAS Indragiri Hilir tadi malam mengalami kecelakaan tertabrak sepeda motor dan meninggal dunia. Kami sampaikan belasungkawa, semoga beliau husnul khotimah,” tuturnya. Pada akhir sambutannya, Prof. Ali Maschan mengucapkan harapan terbaik untuk Rakornas BAZNAS 2024. “Selamat dan sukses untuk Rakornas BAZNAS RI 2024. Semoga lebih berkah, lebih optimal, dan pemanfaatannya lebih nyata bagi para dhuafa dan mustadh’afin,” tutupnya. Rakornas BAZNAS 2024 diharapkan dapat menghasilkan program-program yang lebih efektif untuk pengentasan kemiskinan di seluruh Indonesia, serta memperkuat sinergi antara BAZNAS di tingkat nasional dan daerah. Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wakil Menteri Agama, KH. Saiful Rahmat Dasuki, Wakil Menteri Pertanahan, Raja Juli Antoni, serta perwakilan dua ormas besar Islam di Indonesia Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Hadir pula 1200 peserta yang berasal dari unsur Pimpinan BAZNAS se-Indonesia dari Pusat, 38 Provinsi, dan 514 Kabupaten/Kota dengan mengangkat tema "Sinergi Pengelolaan Zakat Inklusif untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan dalam rangka Sukses Astacita".

26/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim

Kemendagri Siap Dukung BAZNAS Gali Potensi Zakat di Indonesia
Kemendagri Siap Dukung BAZNAS Gali Potensi Zakat di Indonesia
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI menyatakan kesiapannya untuk mendukung Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam menggali potensi zakat di Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS 2024 yang diselenggarakan di Kalimantan Timur, 25-27 September 2024. Turut hadir Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA., Wakil Ketua BAZNAS RI Mokhamad Mahdum, beserta jajaran Pimpinan BAZNAS. “Kita beruntung bahwa zakat sudah dikelola, sudah ada landasan hukumnya, sudah ada undang-undangnya semenjak tahun 2011, sudah ada peraturan turunannya, peraturan pemerintah tahun 2014. Didirikan sebagai lembaga nonstruktural, BAZNAS yang dikelola atau sehari-hari dikoordinasikan oleh Kemenag. ini kemajuan yang luar biasa di bidang zakat, hanya saja potensinya yang belum tergali,” kata Tito saat menjadi pembicara utama, Rabu malam (25/9/2024). Oleh karena itu, Tito menambahkan, Kemendagri siap mendukung BAZNAS agar bisa optimal dalam melaksanakan tugasnya. Menurutnya, terdapat beberapa hal yang dikerjakan Kemendagri dalam rangka membantu BAZNAS untuk menggali potensi zakat. “Kemendagri saat ini telah memperkuat kelembagaan BAZNAS. Di 34 provinsi sudah ada, di Kabupaten/Kota hampir 514 sudah ada. Tetapi ada yang bekerja maksimal, ada yang belum, tergantung dari teamwork di daerah masing-masing," katanya. Selain itu, pihaknya dalam membantu BAZNAS juga telah meminta laporan kepada para Gubernur, Bupati, Walikota untuk melaporkan perkembangan BAZNAS per triwulan. Di satu sisi, Kemendagri dalam rangka memperkuat kelembagaan juga telah memperluas jaringan UPZ. Kemudian, Tito mengatakan, Kemendagri telah melakukan pemanfaatan data dukcapil. Sehingga melalui data ini dapat diketahui berapa jumlah umat Islam yang ada di provinsi, kabupaten, kota, kecamatan sampai ke desa. "Data ini dapat dimanfaatkan juga dalam rangka penyaluran sehingga tepat sasaran," imbuhnya. Tidak hanya itu, Tito juga mengucapkan terima kasih atas kolaborasi yang terjalin dengan baik bersama BAZNAS. “Terima kasih kepada BAZNAS yang telah membuat program kita bersama untuk daerah perbatasan, dan ini masih berjalan. Terima kasih,” pungkasnya. Sebelumnya, Rakornas BAZNAS 2024 dibuka langsung oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo di Ibu Kota Nusantara, kemudian acara dilanjutkan di Balikpapan selama tiga hari pada 25-27 September 2024, dihadiri 1.200 peserta yang berasal dari unsur Pimpinan BAZNAS se-Indonesia dari Pusat, 38 Provinsi, dan 514 Kabupaten/Kota dengan mengangkat tema "Sinergi Pengelolaan Zakat Inklusif untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan dalam rangka Sukses Astacita".

26/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim

Hadiri Rakornas BAZNAS 2024, Menko PMK Tekankan Pentingnya Kesadaran Berzakat
Hadiri Rakornas BAZNAS 2024, Menko PMK Tekankan Pentingnya Kesadaran Berzakat
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P, menekankan pentingnya menumbuhkan kesadaran berzakat di tengah masyarakat untuk dapat mewujudkan keadilan sosial di Indonesia. Hal tersebut dikemukakan oleh Menko PMK Muhadjir Effendy pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) 2024 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu malam (25/9/2024). Turut hadir Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA., Wakil Ketua BAZNAS RI Mokhamad Mahdum, beserta jajaran Pimpinan BAZNAS. "Kesadaran berzakat ini harus betul-betul ditumbuhkan, harus dipegang betul karena kalau tidak, suatu saat nanti orang-orang akan berzakat karena dipaksa, dan itu tidak bagus," katanya. Muhadjir menjelaskan, zakat semestinya tidak hanya dilakukan sebagai kewajiban yang dipaksakan, tapi betul-betul berasal dari keikhlasan dan keimanan. Menurutnya, zakat yang timbul dari kesadaran pribadi lebih utama daripada zakat yang dipaksakan. "Zakat itu kalau tidak salah artinya kan mensucikan, membersihkan, mensucikan harta kita diantaranya ya itu, kemungkinan ada unsur-unsur riba di dalam setiap transaksi yang kita lakukan, maka kita sucikan, kita bersihkan dengan zakat," tuturnya. "Intinya zakat itu adalah alat untuk membersihkan berbagai macam transaksi, berbagai macam hal yang ada di dalam harta kita, karena itu mestinya karena iman, masing-masing orang punya kesadaran sendiri-sendiri, terutama termasuk jumlah zakatnya," imbuh Muhadjir. Lebih lanjut Muhadjir menambahkan, zakat merupakan mekanisme yang paling efektif untuk mengurangi ketimpangan ekonomi di setiap wilayah untuk mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat. "Zakat adalah mekanisme yang paling efektif untuk mengurangi ketimpangan ekonomi di setiap tempat untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan inti dari keadilan sosial adalah kesetaraan," ucapnya. Sebelumnya, Rakornas BAZNAS 2024 dibuka langsung oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo di Ibu Kota Nusantara, kemudian acara dilanjutkan di Balikpapan selama tiga hari pada 25-27 September 2024, dihadiri 1.200 peserta yang berasal dari unsur Pimpinan BAZNAS se-Indonesia dari Pusat, 38 Provinsi, dan 514 Kabupaten/Kota dengan mengangkat tema "Sinergi Pengelolaan Zakat Inklusif untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan dalam rangka Sukses Astacita".

26/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim

Di Acara Rakornas 2024, BAZNAS Komitmen Berperan Aktif dan Jadi Referensi bagi Gerakan Zakat Dunia
Di Acara Rakornas 2024, BAZNAS Komitmen Berperan Aktif dan Jadi Referensi bagi Gerakan Zakat Dunia
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berkomitmen untuk berperan aktif dan menjadi referensi bagi gerakan zakat dunia, salah satunya adalah apa yang terjadi pada saudara-saudara di Palestina. Hal tersebut disampaikan Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA., dihadapan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS 2024 yang diselenggarakan di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu (25/9/2024). "BAZNAS masih terus mengkoordinasikan seluruh kekuatan untuk peduli membantu palestina dalam gerakan Membasuh Luka Palestina dengan berkolaborasi bersama BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota, mitra perusahaan, LAZ, serta lembaga dan komunitas untuk menghimpun dana bantuan dari masyarakat Indonesia," ujar Kiai Noor. Kiai Noor menambahkan, BAZNAS menargetkan pengumpulan untuk Palestina sebesar Rp250 miliar. Hingga per September 2024 realisasi ini melebihi dari target, BAZNAS telah menghimpun dana bantuan untuk Palestina sebesar Rp306,29 miliar. "Rencana alokasi penyaluran dengan target penghimpunan sebesar Rp250 miliar. Terbagi dalam 3 tahap diantaranya, tahap tanggap darurat sebesar Rp75 miliar bantuan disalurkan dalam bentuk bantuan bahan pangan, obat-obatan, alat kesehatan dan lain sebagainya," jelas Kiai Noor. Selanjutnya, lanjut Kiai Noor, tahap rehabilitas sebesar Rp25 miliar bantuan yang disalurkan dalam bentuk mengaktivasi sumber air, dukungan psikososial kepada anak-anak dan korban disabilitas serta pengobatan korban luka. Terakhir tahap rekonstruksi sebesar Rp150 miliar bantuan yang disalurkan seperti perbaikan tempat ibadah, perbaikan fasilitas kesehatan/rumah sakit dan perbaikan sekolah. BAZNAS juga memastikan, infak kemanusiaan Palestina yang disalurkan melalui BAZNAS ini dikelola dengan transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab. Infak yang disalurkan melalui BAZNAS RI 100 persen akan disalurkan untuk masyarakat Palestina. Turut hadir dalam acara pembukaan Rakornas tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wakil Menteri Agama, KH. Saiful Rahmat Dasuki, Wakil Menteri Pertanahan, Raja Juli Antoni, serta perwakilan dua ormas besar Islam di Indonesia Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Penyelenggaraan Rakornas BAZNAS 2024 didukung oleh Bank Syariah Indonesia, BNI, Mandiri, BRI, BTN Syariah, Jamkrindo Syariah, dan PT Triata Mulia Indonesia. Rakornas BAZNAS akan diselenggarakan selama tiga hari pada 25-27 September 2024, dihadiri 1200 peserta yang berasal dari unsur Pimpinan BAZNAS se-Indonesia dari Pusat, 38 Provinsi, dan 514 Kabupaten/Kota dengan mengangkat tema "Sinergi Pengelolaan Zakat Inklusif untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan dalam rangka Sukses Astacita".

26/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim

Lampaui Target Pengumpulan, Presiden Jokowi Puji Digitalisasi Zakat BAZNAS
Lampaui Target Pengumpulan, Presiden Jokowi Puji Digitalisasi Zakat BAZNAS
Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) memuji langkah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI yang memanfaatkan teknologi digital, sehingga target pengumpulan zakat, infak, dan sedekah selalu melampaui target. Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS 2024 yang dihadiri sebanyak 1.200 peserta di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu (25/9/2024). "Saya senang beberapa kali saat BAZNAS mengadakan acara di istana, semuanya sudah dilakukan dalam bentuk digitalisasi, ini adalah bentuk kecepatan yang saya inginkan," ujar Presiden Jokowi dalam acara yang juga dihadiri Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA. Menurut Presiden Jokowi, pemanfaatan teknologi digital membuat pengumpulan zakat, infak, sedekah di Indonesia selalu melampaui target dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak digulirkannya Gerakan Cinta Zakat pada 2021 lalu. "Sejak dimulainya Gerakan Cinta Zakat pada 2021, pertumbuhan zakat, infak, dan sedekah di Indonesia rata-rata naik 30 persen per tahun. Ini angka pertumbuhan yang cukup besar. Untuk itu saya mengapresiasi dan menghargai kerja keras seluruh jajaran di BAZNAS sehingga pertumbuhan tersebut bisa terus dicapai," kata Presiden Jokowi. Presiden Jokowi menambahkan, prestasi yang ditorehkan BAZNAS selama ini harus terus ditingkatkan melalui terobosan-terobosan baru, mengingat populasi Muslim di Indonesia termasuk yang paling besar di Indonesia. "Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sekarang penduduk kita 236 juta penduduk adalah Muslim, sebuah jumlah yang sangat besar, tentu saja potensi zakat kita juga masih sangat besar untuk bisa kita gali dan kita kelola dengan baik. Sebab itu saya berharap BAZNAS ke depan dapat melakukan terobosan-terobosan melalui edukasi kepada masyarakat," pungkasnya. Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wakil Menteri Agama KH. Saiful Rahmat Dasuki, Wakil Menteri Pertanahan Raja Juli Antoni, serta perwakilan dua ormas besar Islam di Indonesia Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Penyelenggaraan Rakornas BAZNAS 2024 didukung oleh Bank Syariah Indonesia, BNI, Mandiri, BRI, BTN Syariah, Jamkrindo Syariah, dan PT Triata Mulia Indonesia. Rakornas BAZNAS akan diselenggarakan selama tiga hari pada 25-27 September 2024, dihadiri 1.200 peserta yang berasal dari unsur Pimpinan BAZNAS se-Indonesia dari Pusat, 38 Provinsi, dan 514 Kabupaten/Kota dengan mengangkat tema "Sinergi Pengelolaan Zakat Inklusif untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan dalam rangka Sukses Astacita".

26/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim

Pertama dalam Sejarah, Pembukaan Rakornas BAZNAS 2024 Digelar di IKN
Pertama dalam Sejarah, Pembukaan Rakornas BAZNAS 2024 Digelar di IKN
Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) 2024 diselenggarakan di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), pada Rabu (25/9/2024). Acara ini merupakan yang pertama dalam sejarah. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyatakan bahwa pembukaan Rakornas BAZNAS 2024 di IKN adalah tonggak sejarah yang patut disyukuri dan dibanggakan. "Ini bukan hanya momen penting bagi BAZNAS, tetapi juga tonggak sejarah yang mengukuhkan komitmen BAZNAS untuk mendukung agenda pembangunan nasional, sejalan dengan semangat kebangkitan Indonesia melalui keberadaan Ibu Kota Negara yang baru," kata Kiai Noor dalam sambutannya. Kiai Noor mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas dukungan dan kerja sama yang luar biasa, khususnya dalam membangun kolaborasi antara Pemerintah dan BAZNAS. "Kami sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden Jokowi atas dukungan dan kerja sama yang luar biasa, khususnya dalam membangun kolaborasi yang baik antara Pemerintah dan BAZNAS," katanya. Menurut Kiai Noor, penyelenggaraan Rakornas BAZNAS 2024 di IKN sangat membanggakan, sebab pembangunan IKN yang sedang berlangsung merupakan yang paling unik di dunia. "Ini membuktikan bahwa BAZNAS adalah sahabat Bapak Presiden Joko Widodo. Kami berterima kasih kepada Bapak Jokowi karena telah membawa kemajuan yang signifikan bagi Indonesia di mata dunia," jelasnya. Lebih lanjut, Kiai Noor menyampaikan bahwa Rakornas BAZNAS 2024 bertujuan memperkuat tata kelola zakat nasional, sehingga pengelolaan zakat dapat berjalan maksimal dan terintegrasi antara BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota. "Tujuan Rakornas ini adalah untuk meningkatkan tata kelola kinerja pengelolaan ZIS-DSKL secara nasional dalam rangka mencapai visi dan misi BAZNAS tahun 2025, sehingga ZIS-DSKL dapat menyejahterakan mustahik secara nasional melalui BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota," pungkasnya. Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wakil Menteri Agama KH. Saiful Rahmat Dasuki, Wakil Menteri Pertanahan Raja Juli Antoni, serta perwakilan dari dua ormas besar Islam di Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Penyelenggaraan Rakornas BAZNAS 2024 didukung oleh Bank Syariah Indonesia, BNI, Mandiri, BRI, BTN Syariah, Jamkrindo Syariah, dan PT Triata Mulia Indonesia. Rakornas BAZNAS akan diselenggarakan selama tiga hari pada 25-27 September 2024, dihadiri 1.200 peserta yang berasal dari unsur pimpinan BAZNAS se-Indonesia, termasuk dari Pusat, 38 Provinsi, dan 514 Kabupaten/Kota, dengan mengangkat tema "Sinergi Pengelolaan Zakat Inklusif untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan dalam rangka Sukses Astacita."

25/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim

Apresiasi Pengelolaan Zakat, Presiden Jokowi Buka Rakornas BAZNAS 2024 di Ibu Kota Nusantara
Apresiasi Pengelolaan Zakat, Presiden Jokowi Buka Rakornas BAZNAS 2024 di Ibu Kota Nusantara
Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) 2024 yang dihelat di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), pada Rabu (25/9/2024). "Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim Rapat Koordinasi Nasional Badan Amil Zakat Nasional tahun 2024 saya nyatakan dibuka secara resmi. Terima kasih," ujar Presiden Jokowi dalam acara yang dihadiri sekitar 1.200 peserta. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi memuji BAZNAS RI yang telah memulai pemanfaatan teknologi digital dalam setiap penyelenggaraan acara besar, sehingga dapat berjalan dengan cepat dan sukses. "Saya senang beberapa kali saat BAZNAS mengadakan acara di istana, semuanya sudah dilakukan dalam bentuk digitalisasi, ini adalah bentuk kecepatan yang saya inginkan," kata Presiden Jokowi. Presiden Jokowi menambahkan, sejak dimulainya Gerakan Cinta Zakat pada 2021, pertumbuhan zakat, infak, dan sedekah di Indonesia rata-rata naik 30 persen per tahun. "Ini angka pertumbuhan yang cukup besar. Untuk itu saya mengapresiasi dan menghargai kerja keras seluruh jajaran di BAZNAS sehingga pertumbuhan tersebut bisa terus dicapai," kata Presiden Jokowi. Menurut Presiden Jokowi, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, potensi zakat di Indonesia juga masih sangat besar untuk bisa dikelola dan digali dengan baik. "Saya berharap BAZNAS ke depan dapat melakukan teribosan-terobosan baik melalui edukasi kepada masyarakat, yang paling penting adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk membangun sebuah tata kelola yang baik yang profesional," katanya. Sementara itu, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menambahkan, Rakornas BAZNAS 2024 yang digelar di IKN bukan hanya sebuah momen penting bagi BAZNAS, tetapi juga sebuah tonggak sejarah yang mengukuhkan komitmen BAZNAS untuk terus mendukung agenda pembangunan nasional. "Hari ini, tanggal 25 September 2024, adalah hari yang sangat istimewa dan membanggakan bagi kami semua. Kami bersyukur dapat melaksanakan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional BAZNAS 2024 di Istana Negara Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur," kata Kiai Noor. Kiai Noor menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memperkenankan BAZNAS untuk menyelenggarakan kegiatan pembukaan Rakornas BAZNAS 2024 di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara. "Kehormatan ini menjadi simbol sinergi kuat antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan BAZNAS sebagai Lembaga Pemerintah Non-Struktural dengan tugas Pengelolaan Zakat dalam membangun Indonesia yang lebih sejahtera, adil, dan makmur melalui pengelolaan zakat yang semakin optimal," katanya. Kiai Noor menambahkan, kolaborasi antara BAZNAS dengan program-program pembangunan nasional semakin menunjukkan intensitas yang tinggi, terutama dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Sinergi ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola oleh BAZNAS untuk mendukung program sosial pemerintah," tegasnya. Kiai Noor juga menyampaikan terima kasih kepada para sponsor yang telah memberikan dukungan luar biasa untuk acara ini, yaitu Bank Syariah Indonesia, BNI, Mandiri, BRI, BTN Syariah, Jamkrindo Syariah, dan PT Triatama. "Dukungan ini tentunya tidak hanya kami lihat berupa dana, tetapi juga menunjukkan kepercayaan dan dedikasi terhadap visi kami yaitu untuk menyejahterakan umat. Semoga hubungan ini terus berlanjut dan semakin kuat di masa depan, serta memberikan manfaat bagi kita semua," pungkasnya. Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wakil Menteri Agama, KH. Saiful Rahmat Dasuki, Wakil Menteri Pertanahan, Raja Juli Antoni, serta perwakilan dua ormas besar Islam di Indonesia Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Rakornas BAZNAS akan diselenggarakan di Balikpapan selama tiga hari pada 25-27 September 2024, dihadiri 1200 peserta yang berasal dari unsur Pimpinan BAZNAS se-Indonesia dari Pusat, 38 Provinsi, dan 514 Kabupaten/Kota dengan mengangkat tema "Sinergi Pengelolaan Zakat Inklusif untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan dalam rangka Sukses Astacita".

25/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim

BAZNAS Jatim dan Lamongan Salurkan Bantuan: Mulai Perbaikan Rutilahu Hingga Korban Kebakaran
BAZNAS Jatim dan Lamongan Salurkan Bantuan: Mulai Perbaikan Rutilahu Hingga Korban Kebakaran
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur bersama BAZNAS Kabupaten Lamongan melaksanakan pentasharufan berbagai bantuan dalam rangka Program Lamongan Peduli. Program ini mencakup penyerahan bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (rutilahu), bantuan operasional untuk Griya Qur'an Difabel, serta bantuan bagi korban bencana kebakaran di beberapa kecamatan. Diadakan di Gedung MUI Kab. Lamongan, Senin (23/9/2024), penyaluran bantuan perbaikan rutilahu didanai bersama oleh BAZNAS Provinsi dan Kabupaten Lamongan, di mana setiap penerima mustahik mendapatkan bantuan senilai Rp30.000.000. Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., dalam sambutannya mengapresiasi sinergi yang terjalin antara BAZNAS Provinsi dan Kabupaten. Beliau menekankan pentingnya zakat dalam kehidupan bermasyarakat, terutama dalam menjaga keseimbangan sosial. “Salah satu cara membersihkan hati adalah dengan zakat. Sedekah bisa menutup 70 pintu kejelekan, dan musibah bisa ditolak dengan zakat, sebagaimana dijelaskan dalam surah Saba ayat 16," ujar Prof. Dr. Ali Maschan Moesa. Prof. Ali Maschan menegaskan pentingnya keseimbangan dalam hubungan dengan Allah (hablumminallah) dan hubungan dengan sesama manusia (hablumminannas). Beliau menekankan bahwa zakat, infak, dan sedekah bukan hanya merupakan kewajiban keagamaan, tetapi juga bentuk kepedulian sosial yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. "Karena hablumminallah itu harus seimbang dengan hablumminannas. Ada kisah seorang ahli ibadah yang sholatnya khusyuk, namun dia memiliki tetangga yang kelaparan tetapi tidak mau membantu. Terkait hal itu, Nabi menjawab bahwa orang tersebut tidak akan masuk surga. Di sinilah pentingnya zakat, infak, dan sedekah. BAZNAS menjalankan amanah ini dengan Aman Syar'i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI," ujar Prof. Ali. Bambang Eko Muljono. S.H., Sp.N., M.M., Ketua BAZNAS Kabupaten Lamongan, melaporkan bahwa bantuan perbaikan rutilahu ini menyasar warga dari tujuh kecamatan, yakni Modo, Maduran, Paciran, Sugio, Karangbinangun, Sukodadi, dan Turi. Selain itu, bantuan operasional juga diberikan untuk Griya Qur’an Difabel, serta bantuan bagi korban bencana kebakaran di Kecamatan Sugio, Babat, Kedungpring, dan Kembangbahu. “Kami laporkan kali ini kegiatan penyerahan untuk bedah rumah, baik dari dana BAZNAS Provinsi Jawa Timur maupun dari BAZNAS Kabupaten. Kemudian, bantuan untuk musibah kebakaran, dan yang tidak kalah penting, kami juga laporkan bahwa teman-teman difabel memerlukan bantuan dari kita semua. Kami masih kesulitan untuk mencari Al-Qur'an Braille, tetapi hari ini kami masih berusaha mencarikannya. Kami sudah berkoordinasi dengan BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Pusat, khususnya dengan Pak Sekcam selaku UPZ," jelas Bambang. Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan, Drs. Mohammad Nalikan, M.M., yang juga hadir dalam acara tersebut, menyampaikan terima kasihnya kepada BAZNAS Provinsi Jawa Timur dan BAZNAS Lamongan atas kolaborasi yang telah terjalin. "Terima kasih kepada BAZNAS Provinsi Jawa Timur maupun BAZNAS Kabupaten Lamongan yang telah berkolaborasi dalam membantu warga Lamongan. Zakat adalah kewajiban bagi umat Islam, tetapi banyak yang melupakannya. Pemerintah Kabupaten Lamongan telah membuat kebijakan mewajibkan seluruh ASN untuk menunaikan zakatnya. Alhamdulillah, zakat yang terkumpul dapat digunakan untuk membantu masyarakat, termasuk untuk bedah rumah dan bantuan bagi korban kebakaran." ujarnya. Melalui kegiatan ini, BAZNAS Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Lamongan berharap masyarakat semakin memahami pentingnya zakat, infak, dan sedekah sebagai bentuk kepedulian sosial dan solusi dalam menghadapi berbagai persoalan sosial.

25/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim

Optimalkan Penghimpunan ZIS, BAZNAS Jatim Audiensi dengan Polda Jatim
Optimalkan Penghimpunan ZIS, BAZNAS Jatim Audiensi dengan Polda Jatim
Dalam upaya meningkatkan penghimpunan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur mengadakan audiensi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur di Aula Rupatama, Biro SDM Polda Jatim, Selasa (17/9/2024). Hadir dalam audiensi tersebut Kabag Watpers Ro SDM Polda Jatim, AKBP Mochamad Nur Azis, S.H., S.I.K., M.Si., Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. Ali Maschan Moesa, M.Si., dan Wakil Ketua III BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si. Juga hadir dalam pertemuan ini, Kabag Pengumpulan ZIS-DSKL BAZNAS Jatim, Abdul Kholik, beserta tim. Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. Ali Maschan Moesa, M.Si., menjelaskan peran dan fungsi BAZNAS sebagai lembaga pemerintah non-struktural yang bertugas mengelola zakat secara nasional. “BAZNAS ini merupakan badan pemerintah non-struktural, sama seperti BMKG, BRIN, BKKBN, dan lembaga-lembaga non-struktural lainnya. Bedanya, mereka mendapatkan APBN yang jelas, sedangkan kami ini satu-satunya badan yang tidak mendapat APBN, tetapi undang-undang memerintahkan untuk mencari dana sebanyak-banyaknya guna membantu fakir miskin, termasuk anak-anak yatim, serta mohon maaf, janda-janda,” ujar Prof. Dr. Ali Maschan Moesa. Prof. Ali Maschan juga menegaskan bahwa BAZNAS memiliki landasan hukum yang kokoh, dengan regulasi yang diatur melalui Undang-Undang No. 23 Tahun 2011, Peraturan Pemerintah, Instruksi dari Kemendagri, dan Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2014. “Semua ASN, termasuk polisi dan lembaga negara lainnya, zakat infaknya harus disalurkan ke BAZNAS, karena BAZNAS ini memiliki moto yang jelas: Aman Syar'i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI,” tambahnya. Lebih lanjut, Kiai Ali Maschan menyebutkan contoh sukses dari pengelolaan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di lingkungan kampus. Ia menyebut, “Contoh UPZ di kampus, misalnya di Universitas Brawijaya, setiap bulan bisa menyetor Rp300 juta. Dari uang tersebut, 70% bisa kembali lagi untuk program mereka.” Dalam kesempatan tersebut, Ali Maschan juga mengangkat kajian ilmiah dari seorang guru besar psikologi di Amerika tentang efek positif bagi mereka yang rajin bersedekah. "Mereka memiliki efek yang disebut 'glow warm effect,' yang berpengaruh pada hati mereka, membuatnya bersinar, sehingga mereka mengetahui apa yang akan terjadi pada diri mereka," paparnya. Selain itu, Ali Maschan menjelaskan mekanisme zakat bagi ASN dan kepolisian. “Jika gaji seseorang sebesar Rp6,5 juta, itu sudah masuk nishab maka dipotong 2,5%. Jika tidak mencapai jumlah itu, masuk dalam kategori infak, yang pemotongannya akan ditentukan oleh Bapak Kapolda. Gaji ASN, termasuk kepolisian, yang berasal dari negara, zakatnya harus disalurkan ke BAZNAS,” ujarnya. Beliau juga menurutkan bahwa zakat yang disalurkan melalui BAZNAS tidak hanya membantu masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga memberikan manfaat tambahan bagi para muzaki (pemberi zakat). Salah satunya adalah potensi pengurangan beban pajak bagi mereka yang menyalurkan zakatnya melalui lembaga yang diakui negara. "Di BAZNAS, zakat dan infak yang disalurkan bisa mengurangi pajak," tuturnya. Di akhir penyampaiannya, Ali Maschan berharap agar pengelolaan zakat di lingkungan Polda Jatim dapat lebih terstruktur melalui pembentukan UPZ. “Mudah-mudahan dengan sebagian rezeki yang diinfakkan, rezeki Bapak/Ibu akan bertambah. Untuk yang akan menarik zakat, nantinya teknisnya dibentuk UPZ, yang akan kami SK-kan, tergantung siapa yang ditunjuk oleh Kapolda,” tutupnya. Audiensi ini diharapkan memperkuat sinergi antara BAZNAS Jatim dan Polda Jatim dalam mengoptimalkan pengumpulan dan penyaluran zakat untuk kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan.

24/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim

Bantuan ZChicken Jadi Harapan Baru Umi Santika dan Keluarga
Bantuan ZChicken Jadi Harapan Baru Umi Santika dan Keluarga
Hidup di rumah orang tua bersama suami dan tiga anaknya, Umi Santika (40), menghadapi tantangan besar untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tinggal di SiwalanKerto Timur, Umi sebelumnya bekerja di laundry, namun penghasilannya tidak cukup untuk menghidupi keluarganya yang terdiri dari lima jiwa. Kini, dengan dukungan dari BAZNAS melalui program bantuan usaha ZChicken, Umi berusaha merajut harapan baru demi masa depan keluarganya. Suaminya, Ferry Santoso, bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik, tetapi penghasilan mereka masih jauh dari cukup. Biaya hidup yang tinggi membuat mereka harus cermat dalam mengatur keuangan. Tantangan semakin berat dengan kebutuhan pendidikan ketiga anaknya yang masih bersekolah. Umi harus merawat ibunya yang sudah tua, menambah beban tanggung jawabnya sebagai istri, ibu, dan anak. Dalam situasi yang sulit ini, Umi memutuskan untuk keluar dari pekerjaan laundry dan berencana membuka usaha baru yang lebih menjanjikan, yaitu berjualan ayam ZChicken. Berkat bantuan dari BAZNAS, Umi mendapatkan kesempatan untuk memulai usaha ini dengan harapan dapat meningkatkan penghasilan dan membantu perekonomian keluarganya. Lokasi jualan yang dipilih Umi sangat strategis, terletak di pinggir jalan raya dekat masjid, pertokoan, dan sekolah, di mana banyak lalu lalang motor, mobil, serta pejalan kaki. Bekas warung milik keluarganya yang sudah siap ditempati juga menjadi keuntungan bagi Umi, karena dia tidak perlu mencari tempat baru untuk memulai usaha. “Saya berharap dengan bantuan ZChicken ini, penghasilan keluarga bisa lebih baik. Dulu saya hanya jualan nasi kecil-kecilan, tapi sekarang dengan ZChicken, saya berharap bisa menarik lebih banyak pembeli,” ujar Umi penuh harap. Program ZChicken dari BAZNAS dirancang untuk membantu mustahik seperti Umi, agar mereka dapat memulai usaha baru dan meningkatkan penghasilan. Program ini tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi juga pelatihan dan dukungan bisnis, sehingga penerima bantuan memiliki keterampilan untuk menjalankan usaha secara mandiri. Bagi Umi, bantuan ini adalah cahaya harapan di tengah tantangan yang berat. Dengan usaha ZChicken yang akan segera dibuka, Umi berharap dapat memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya dan memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus terus bergantung pada suami. "Saya ingin anak-anak saya bisa sekolah dengan baik, tanpa harus khawatir soal biaya," kata Umi. Bantuan dari BAZNAS memberikan Umi peluang untuk berjuang lebih keras demi keluarganya. Dengan lokasi jualan yang strategis dan semangat pantang menyerah, Umi optimis usahanya akan berhasil. Kini, dia tengah bersiap membuka lembaran baru dalam hidupnya, menatap masa depan yang lebih cerah bersama ZChicken.

23/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat