Berita Terbaru
Program Santunan Fakir BAZNAS Jatim Bantu Ringankan Beban Ibu Juriyah
Di Desa Krajan, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember — Hidup sebatang kara di usia senja, Ibu Juriyah, seorang janda yang menerima bantuan santunan fakir dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur. Bantuan sebesar Rp 600.000 per bulan sepanjang hayat tersebut, diberikan kepada beliau yang saat ini dalam kondisi sakit dan tidak mampu lagi menjalankan aktivitas sehari-hari.
Ibu Juriyah, yang telah lama ditinggal suaminya, hidup seorang diri tanpa ada keluarga dekat yang menemaninya. Di usianya yang telah lanjut, tubuhnya semakin lemah dan penyakit yang dideritanya membuatnya semakin tak berdaya.
Untuk makan sehari-hari, Ibu Juriyah hhanya mengandalkan belas kasih tetangga sekitar. Namun, bantuan dari masyarakat sekitar belum mampu memenuhi kebutuhannya yang semakin mendesak.
Kepedulian BAZNAS Jatim terhadap kondisi Ibu Juriyah merupakan wujud nyata program bantuan santunan lansia fakir yang dilaksanakan secara berkala. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban hidup Ibu Juriyah, setidaknya untuk kebutuhan pokok seperti makan dan obat-obatan.
"Beliau menerima bantuan fakir sebesar Rp 600.000 setiap bulan sepanjang hayat. Saat ini, Ibu Juriyah sedang sakit, semoga lekas sembuh." ujar Kabag SAI BAZNAS Jatim, Drs. H. Slamet Hariyono, M.Si., yang melakukan monev guna memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran.
Kisah hidup Ibu Juriyah mencerminkan banyaknya lansia di pedesaan yang hidup dalam kesendirian dan kemiskinan. Mereka membutuhkan perhatian, tidak hanya dalam bentuk bantuan finansial, tetapi juga kesehatan dan pendampingan sosial.
Dengan adanya perhatian dari BAZNAS Jatim, diharapkan akan semakin banyak lansia lain yang juga mendapat bantuan serupa, sehingga bisa menjalani sisa hidup mereka dengan lebih layak.
23/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Ketua BAZNAS Jatim Buka Pelatihan BTB di Kabupaten Kediri
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., turut hadir dan membuka acara pelatihan BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) yang diselenggarakan oleh BAZNAS Kabupaten Kediri, bertempat di Yayasan Fadlur Rahman, Ds. Babadan, Kec. Ngancar, Kab. Kediri, Sabtu (21/9/2024).
Pelatihan yang diadakan di dua kaki gunung dengan mengusung tema "Membangun Peran Masyarakat yang Sigap dan Tanggap dalam Kebencanaan" ini, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan relawan BTB dalam menghadapi situasi bencana.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ali Maschan Moesa menegaskan pentingnya kesiapsiagaan para relawan dalam penanganan bencana. Beliau juga memberikan arahan kepada peserta pelatihan untuk terus meningkatkan kapasitas dan keterampilan mereka, terutama dalam hal manajemen bencana dan respon cepat.
Kiai Ali Maschan juga mengapresiasi inisiatif BAZNAS Kabupaten Kediri dalam menyelenggarakan pelatihan ini, yang dinilai sangat tepat mengingat wilayah Jawa Timur sering kali berhadapan dengan berbagai potensi bencana alam.
Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta, dengan fokus pada strategi penanganan bencana, manajemen risiko, serta teknik penyaluran bantuan yang efektif. Melalui pelatihan ini, diharapkan relawan semakin siap dalam memberikan bantuan kepada masyarakat saat terjadi bencana.
Hadir dalam acara ini, jajaran Pimpinan BAZNAS Kabupaten Kediri beserta pelaksana.
22/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Menyambung Asa di Tengah Keterbatasan: ZChicken Bantu Bu Nining Bertahan
Perjuangan panjang Bu Nining Kusdianti (52), seorang pedagang nasi campur di Bungurasih Utara, Sidoarjo, kini menemukan titik terang. Beberapa waktu yang lalu, BAZNAS Provinsi Jawa Timur hadir untuk memberikan bantuan program ZChicken, yang diharapkan mampu membantu meningkatkan perekonomian keluarganya.
Selama bertahun-tahun, Bu Nining berjuang dengan penghasilan yang sangat minim dari hasil jualan nasi campurnya. Dengan hanya mendapatkan Rp 600.000 per bulan, penghasilan ini jelas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Terlebih lagi, suaminya, Herry Santuso, yang bekerja serabutan sebagai kuli bangunan, juga tidak memiliki penghasilan yang pasti.
Dalam sebulan, jika beruntung, Herry bisa membawa pulang sekitar Rp 1 juta. Namun, beban ekonomi yang dihadapi keluarga ini tidaklah ringan, dengan tagihan listrik sebesar Rp 478.000, air PDAM Rp 50.000, kebutuhan sehari-hari, dan cicilan hutang BRI Rp 650.000 per bulan untuk biaya kuliah anak mereka yang kini sudah lulus.
Keadaan ini membuat Bu Nining pantang menyerah. Ia terus berusaha mencari jalan untuk memperbaiki nasibnya. Lewat dedikasi dan ketekunannya dalam mengelola usaha kecil, Bu Nining mengajukan bantuan dari BAZNAS Jawa Timur melalui program ZChicken. Program ini memberikan peluang bagi mustahik seperti Bu Nining untuk membuka usaha ayam goreng siap saji dengan dukungan modal usaha dan alat kerja dari BAZNAS.
Dengan bantuan ini, Bu Nining kini resmi memulai usaha ZChicken. Harapannya, usaha baru ini dapat menjadi sumber penghasilan yang lebih stabil dan membantu keluarganya keluar dari kesulitan ekonomi.
“Saya sangat bersyukur atas bantuan dari BAZNAS ini. Semoga dengan usaha ZChicken, penghasilan kami bisa lebih baik dan kami bisa melunasi hutang lebih cepat,” ucap Bu Nining dengan mata berkaca-kaca.
ZChicken merupakan program pemberdayaan ekonomi yang diinisiasi BAZNAS berupa usaha ayam goreng yang ditujukan untuk membantu para mustahik meningkatkan taraf ekonomi mereka.
Program ini memberikan pelatihan, peralatan usaha, dan bahan baku awal untuk memulai bisnis. Dengan demikian, mustahik yang terlibat tidak hanya diberi bantuan dana, tetapi juga keterampilan dan dukungan dalam menjalankan usaha.
Kehadiran ZChicken di halaman rumah orang tua Bu Nining di Bungurasih Utara memberikan nuansa baru. Halaman yang luas itu kini tidak hanya digunakan untuk berjualan nasi campur, tetapi juga ZChicken, yang diharapkan mampu menarik lebih banyak pembeli.
Dengan usaha barunya ini, Bu Nining kini memiliki harapan baru. Bantuan dari BAZNAS Jatim melalui program ZChicken bukan hanya sekadar pemberian, melainkan peluang untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Kini, dia tak hanya berjuang untuk keluarganya, tetapi juga membuktikan bahwa dengan ketekunan dan bantuan yang tepat, mustahik seperti dirinya bisa bangkit dan mandiri.
20/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Bersama Pj. Gubernur Adhy Karyono, BAZNAS se-Jatim Luncurkan Program Penguatan Modal UMKM
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) se-Jawa Timur resmi meluncurkan Program Penguatan Modal UMKM yang ditujukan untuk mendukung pelaku usaha mikro agar terbebas dari jeratan rentenir. Acara tersebut berlangsung di Grand Swiss-Belhotel Darmo, Surabaya, Kamis (19/9/2024).
Hadir dalam peluncuran ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Ketua BAZNAS Jatim Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., Direktur KPw BI Kanwil Prov. Jatim M. Noor Nugroho, Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Prov. Jatim Dedy Patria, dan Para Kepala OPD Prov. Jatim yang hadir.
Turut hadir, Wakil Ketua II BAZNAS Jatim Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Wakil Ketua III BAZNAS Jatim Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si., serta Ketua dan Wakil Ketua BAZNAS Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
Tak ketinggalan, Ketua Pengurus Wartawan Indonesia Luthfi Hakim, Direktur IT & Digital Bank Jatim Zulhelfi Abidin, Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Jatim, Drs. Mufi Imron Rosyadi, MEI, serta perwakilan Bank Syariah Indonesia KC Surabaya Darmo.
Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, dalam peluncuran program ini, memberikan apresiasi atas kontribusi BAZNAS dalam mendukung pencapaian target pemerintah, khususnya di sektor ekonomi produktif.
"BAZNAS merupakan salah satu mitra strategis pemerintah dalam mencapai target ekonomi produktif. Banyak target kami yang tercapai berkat peran BAZNAS," ungkap Adhy Karyono.
Ia juga menekankan pentingnya memberikan penghargaan kepada para stakeholder yang mendukung BAZNAS melalui penunaian zakat dan infak.
"Kita harus memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh stakeholder yang menyalurkan zakat dan infaknya melalui BAZNAS," tambahnya.
Adhy Karyono menjelaskan, melalui bantuan ekonomi produktif, baik dalam bentuk permodalan maupun alat produksi, pemerintah bersama BAZNAS mampu menggerakkan ekonomi riil yang langsung berdampak pada masyarakat.
"Di Jawa Timur, tentu saja dengan kita menggelontorkan bantuan-bantuan yang sifatnya ekonomi produktif, baik berupa akses permodalan, maupun alat produksi, itu membuat ekonomi riil bergerak dan hasilnya menetes pada masyarakat miskin," jelasnya.
Lebih lanjut, Adhy menegaskan bahwa peran BAZNAS sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi, terutama di tengah tantangan ekonomi saat ini.
"BAZNAS berperan sebagai penyelamat dalam menjaga kestabilan ekonomi," ujarnya.
Program Penguatan Modal UMKM sebelumnya telah diterapkan di berbagai wilayah seperti Banyuwangi, Ngawi, dan Tulungagung.
Tujuan dari program ini yaitu mendukung para pelaku usaha mikro, khususnya pedagang kecil dan Pedagang Kaki Lima (PKL), agar terbebas dari jeratan rentenir dengan pinjaman berbunga tinggi.
“Misal pinjam Rp1 juta, kembali Rp1,3 juta. Kan kasihan mereka. Ini sudah kami coba di Ngawi, Tulungagung, dan Banyuwangi. Kami berikan pinjaman, tetapi pelunasannya semampunya. Namun, pada akhirnya kami kembalikan lagi kepada mereka, yang penting mereka tidak berhutang lagi ke rentenir,” jelas Ketua BAZNAS Jatim Prof. Dr. Ali Machan Moesa.
Prof. Ali Maschan juga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah, khususnya Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, yang sangat peduli terhadap masalah ini.
“Pak Pj. Gubernur sangat peduli terhadap hal ini. Alhamdulillah, hari ini mulai diluncurkan, dan contoh keberhasilannya bisa dilihat dari testimoni di tiga kabupaten tadi,” paparnya.
Ia juga menekankan bahwa BAZNAS memprioritaskan pelaku usaha kecil yang rentan terjerat utang kepada rentenir.
“Yang penting, mereka memiliki usaha. Kami prioritaskan pedagang kecil, karena mereka selama ini berhutang Rp1 juta, tetapi mengembalikannya Rp1,3 juta. Apa tidak kasihan mereka?” ujarnya.
Melalui program-program ini, Prof. Ali menegaskan bahwa tugas BAZNAS adalah untuk mengentaskan kemiskinan dan mengatasi ketimpangan ekonomi di tengah masyarakat.
“Inilah tugas kami di BAZNAS sebagai lembaga pemerintah non-struktural, yaitu untuk mengentaskan kemiskinan dan mengatasi disparitas seperti itu,” pungkasnya.
Sejak 2019, program ini telah menyalurkan bantuan modal lebih dari Rp 706.250.000 kepada 665 mustahik dari 24 kelompok di Banyuwangi. Di Ngawi, sejak 2022 program ini telah membantu 508 pedagang, termasuk 458 pedagang sayur dan 50 PKL. Sedangkan di Tulungagung, sekitar 353 pedagang, mulai dari pedagang sayur, penjahit, hingga warung makan, telah menikmati manfaat program ini, dengan 64% aktif ber-infak.
Program ini tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi juga melatih mustahik untuk ber-infak dan ber-sedekah. Salah satu inisiatif yang dijalankan adalah program "Sedekah Shubuh," di mana mustahik menyumbangkan Rp 2.000 setiap hari sebelum bekerja, yang kemudian disetorkan ke kantor BAZNAS setempat.
19/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Rapim BAZNAS Jatim: Bahas Penguatan Modal UMKM hingga Peningkatan Kinerja UPZ
BAZNAS Provinsi Jawa Timur kembali menggelar rapat rutin pimpinan yang diadakan di kantor BAZNAS Jatim di Islamic Centre, Rabu (18/9/2024).
Dipimpin oleh Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., rapat dihadiri oleh jajaran pimpinan termasuk Waka II Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., dan Waka III Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si.,
Turut hadir Kabag SAI Drs. H. Slamet Hariyono, M.Si., Kabag Pengumpulan Abdul Kholik, Kabid Pendistribusian Chandra Asmara, S.E., Kabag Keuangan Machrus Ihsan, M.H.I., dan Kabag SDM dan Umum Dwindayatie, S.E.
Rapat ini memfokuskan pada evaluasi berbagai program serta persiapan kegiatan mendatang.
Penguatan Modal UMKM dan Persiapan Peluncuran Program
Salah satu topik utama yang dibahas dalam rapat ini adalah peluncuran Program Penguatan Modal untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) BAZNAS se-Jawa Timur. Program ini akan diluncurkan dalam sebuah acara yang melibatkan beberapa instansi, di antaranya Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Bank Jatim, Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Persiapan teknis eperti rundown acara, registrasi peserta, hiburan musik gambus elektone, serta shalawat nabi turut dibahas secara rinci. Kegiatan ini juga akan dihadiri oleh mustahik yang akan menerima bantuan simbolis, seperti program Z Chicken, Z Auto, Z Coffee, Beasiswa SMA/SMK/MA, dan Beasiswa SKSS yang akan diberikan kepada beberapa penerima manfaat.
Audiensi dengan Lembaga dan Pembentukan UPZ
Topik penting lainnya yang dibahas dalam rapat ini adalah upaya peningkatan pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) melalui pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di berbagai institusi. Perkembangan dari beberapa universitas, seperti UPN yang sudah mulai mengumpulkan ZIS namun belum maksimal dan masih membutuhkan dorongan dari pimpinan kampus. Selain itu, UIN KHAS Jember sedang memproses pengajuan pengurus UPZ, dan Bank BTN juga didorong untuk segera membentuk UPZ serta membuka rekening khusus untuk zakat.
Progres audiensi dengan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) juga dibahas, di mana audiensi resmi dijadwalkan pada Senin mendatang. Beberapa lembaga lain seperti Unesa masih belum memberikan respons, meskipun sudah dilakukan upaya follow up.
Pendistribusian Dana Zakat
Dari Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, telah dilaporkan penyaluran dana zakat dalam minggu terakhir. UPZ Dinas Sosial menerima pencairan program sebesar Rp95 juta, sementara UPZ Dinas Kelautan dan Perikanan memperoleh Rp80,2 juta. Total pendistribusian untuk fakir miskin selama bulan September mencapai Rp561 juta lebih.
Selain itu, BAZNAS Jatim merencanakan distribusi bantuan sembako ke beberapa daerah melalui program yang akan dilaksanakan pada akhir bulan. BAZNAS juga memastikan seluruh program pendistribusian berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tepat sasaran.
Progres Renovasi Kantor BAZNAS Jatim
Terkait perkembangan renovasi kantor BAZNAS Jatim, proses renovasi yang masih berjalan melibatkan beberapa penyesuaian teknis, termasuk perbaikan drainase dan beberapa aspek struktural. Masalah teknis terkait penambahan dan pengurangan anggaran juga dibahas, dengan tujuan memastikan bahwa renovasi dapat selesai tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas hasil akhir.
Ditekankan pula pentingnya penyusunan laporan kinerja yang lebih terstruktur. Laporan tahunan yang saat ini dibuat sekali dalam setahun diusulkan agar dijadikan triwulan atau semester. Hal ini bertujuan agar evaluasi dan penyesuaian program dapat dilakukan secara lebih teratur dan akurat.
Agenda Koordinasi dengan Instansi Terkait
Rapat juga membahas beberapa agenda penting, termasuk audiensi dengan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang dijadwalkan pada Senin, diikuti verifikasi LAZ DT Peduli oleh Waka IV. Selain itu, persiapan Zoom meeting pra-Rakornas juga menjadi sorotan, bertujuan untuk memperkuat sinergi antar BAZNAS se-Indonesia.
Rapat juga menyinggung rencana Rapat Koordinasi (Rakor) Unit Pengumpul Zakat (UPZ) se-Kota Kediri yang akan dihadiri Ketua BAZNAS Jatim, serta penyerahan bantuan sembako oleh BAZNAS Kabupaten Situbondo pada akhir September.
Rencana Tindak Lanjut
Rapat diakhiri dengan berbagai kesepakatan mengenai tindak lanjut program, termasuk memastikan audiensi dengan lembaga-lembaga terkait berjalan lancar dan seluruh UPZ yang direncanakan dapat terbentuk sesuai jadwal.
Pimpinan BAZNAS Jatim juga sepakat untuk terus meningkatkan kinerja lembaga dalam mengelola dana ZIS, serta memastikan seluruh kegiatan yang direncanakan memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat yang membutuhkan.
19/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
UPZ RSHP Kunjungi BAZNAS Jatim: Konsultasi Tata Kelola ZIS
Unit Pengumpul Zakat (UPZ) RSUD Husada Prima Surabaya, melakukan kunjungan kerja ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur, Selasa (17/8/2024), dalam rangka berkonsultasi untuk memperkuat tata kelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di rumah sakit tersebut.
Konsultasi ini berfokus pada penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT), serta prosedur yang benar dalam pengajuan dan pencairan program pendistribusian ZIS sesuai aturan BAZNAS.
“Kami dari UPZ RSUD Husada Prima merasa perlu berkonsultasi terkait penyusunan RKAT, proses pengajuan, pencairan dana, hingga mekanisme pertanggungjawaban yang benar. Hal ini penting agar pengelolaan ZIS kami lebih terarah dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh BAZNAS,” ungkap Kepala UPZ RSHP Vitri Ariyani.
Abdul Kholik, Kepala Bagian Pengumpulan ZIS BAZNAS Jawa Timur, menyambut baik inisiatif UPZ RSUD Husada Prima yang berkonsultasi untuk memperbaiki tata kelola ZIS.
Menurutnya, langkah ini penting untuk memastikan pengelolaan dana zakat di rumah sakit berjalan sesuai prosedur.
“Alhamdulillah, UPZ RSUD Husada Prima berkunjung untuk berkonsultasi tentang ketentuan dan SOP terkait pengelolaan ZIS, terutama pembuatan RKAT dan pencairan dana yang benar. Saat ini, kegiatan mereka masih insidental karena belum memiliki RKAT. Rumah sakit memerlukan RKAT agar pencairan dana bisa dilakukan secara rutin, terutama untuk membantu pasien yang tidak mampu,” jelas Abdul Kholik.
Konsultasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan dana ZIS di RSUD Husada Prima, sehingga bantuan dapat didistribusikan secara lebih rutin dan tepat sasaran.
Ke depan, dengan adanya RKAT, proses pendistribusian bantuan diharapkan berjalan lebih cepat dan terstruktur, membantu pasien yang membutuhkan dukungan.
18/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Peluncuran Balai Ternak di Jember, Kiai Husnul Khuluq: Zakat Produktif Angkat Ekonomi Mustahik
Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur, Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M., menghadiri peluncuran program Balai Ternak BAZNAS dan Rumah Kompos zakat perusahaan PT. Ansaf Inti Resources di Desa Jambearum, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Rabu (18/9/2024).
Acara ini merupakan bagian dari upaya BAZNAS dalam memberdayakan ekonomi masyarakat melalui zakat produktif, yang menyasar peternak mustahik sebagai penerima manfaat.
Balai Ternak ini difokuskan pada pengelolaan komoditas ternak seperti domba, kambing, sapi, dan ayam broiler, yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan para peternak di wilayah pedesaan.
Selain itu, Rumah Kompos yang diluncurkan bersamaan dengan Balai Ternak ini bertujuan untuk memanfaatkan kotoran ternak menjadi kompos yang bernilai ekonomi, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Wakil Ketua IV BAZNAS Provinsi Jatim, Dr. K.H. Husnul Khuluq, menekankan pentingnya peran zakat dalam membantu masyarakat yang kurang mampu. Menurutnya, zakat yang disalurkan melalui BAZNAS memberikan dampak besar bagi masyarakat miskin.
"Dengan adanya peluncuran dan distribusi zakat produktif ini, kita bisa melihat betapa besar manfaat zakat yang disampaikan oleh muzaki kepada BAZNAS. Ini sejalan dengan pesan Al-Qur'an agar uang tidak hanya berputar di kalangan orang kaya, tetapi juga dirasakan oleh masyarakat yang kurang mampu," jelas Dr. K.H. Husnul Khuluq.
Beliau menambahkan, sebaik-baiknya orang adalah yang memberikan manfaat bagi sesama.
"Sebagai orang yang baik, kita harus banyak menunaikan zakat, infak, dan sedekah agar manfaatnya jelas bagi masyarakat," tambahnya.
Lebih lanjut, Kiai Khuluq menyoroti pentingnya zakat produktif dalam mengentaskan kemiskinan, khususnya di pedesaan. Ia menilai, program seperti Balai Ternak ini berperan besar dalam membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat.
"Inilah inovasi zakat yang dapat mengangkat masyarakat dari jurang kemiskinan menjadi orang-orang yang sejahtera hidupnya. Semoga semua komponen terus bahu-membahu menggelorakan zakat sebagai _way of life_, sehingga tercipta harmoni antara yang kaya dan yang kurang mampu," ucapnya.
Kiai Khuluq juga menekankan bahwa Balai Ternak dan Rumah Kompos memiliki dampak positif yang nyata bagi peningkatan perekonomian masyarakat pedesaan.
"Dengan pengolahan kotoran ternak menjadi kompos, dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat." pungkasnya.
Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Pembina Wilayah Provinsi Jawa Timur, Bapak Kolonel Caj (Purn) Drs. Nur Chamdani, menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan Balai Ternak BAZNAS ini.
“Balai Ternak BAZNAS merupakan salah satu upaya kami dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi berbasis peternakan. Harapannya agar para peternak kita nantinya juga dapat menjadi muzaki yang menunaikan zakatnya,” ujar Nur Chamdani.
Chamdani mengungkapkan, program Balai Ternak Kelompok Raung Mandiri di Jember saat ini memiliki jumlah peternak sebanyak 23 orang laki-laki, 2 perempuan. Jumlah populasi ternak per Agustus 2024 sebanyak 276 ekor, dengan rincian 6 ekor pejantan, 25 ekor anak jantan, 30 ekor anak betina, 110 bakalan jantan, dan 105 ekor induk betina.
“Alhamdulillah, kandang domba secara keseluruhan telah selesai. Dengan adanya balai ternak ini, kami berharap dapat memberikan pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan kepada para peternak, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha ternak secara lebih profesional dan berkelanjutan,” jelasnya.
Nur Chamdani juga mengatakan, program ini bukan hanya tentang pemberdayaan ekonomi semata, tetapi juga bentuk nyata kontribusi zakat untuk keberlanjutan lingkungan.
“Kami sangat optimistis Balai Ternak ini akan menjadi model pemberdayaan yang dapat ditiru di berbagai daerah lain. Zakat melalui program ini tidak hanya membantu penerima manfaat keluar dari kemiskinan, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang bagi lingkungan sekitar,” ujarnya.
Hal ini pun disambut baik oleh Bupati Jember yang diwakili Asisten Administrasi Umum Pemkab Jember, Harry Agustriyono, A.TD, MT.
"Terima kasih kepada BAZNAS dan PT. Ansaf Inti Resources atas kontribusinya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Jember melalui program Balai Ternak dan Rumah Kompos," ucapnya.
Harry berharap, adanya program-program tersebut dapat membantu masyarakat di Kabupaten Jember. Tidak hanya terbantu secara ekonomi, tetapi juga teredukasi tentang pentingnya pengelolaan limbah yang ramah lingkungan melalui kompos, yang dapat menjadi nilai tambah bagi perekonomian lokal.
18/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Terima Penyerahan Bantuan Sumur Bor dari Jamkrindo Syariah
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menerima penyaluran bantuan sumur bor dari PT Jamkrindo Syariah Cabang Surabaya, Rabu (18/9/2024).
Bantuan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Jamkrindo Syariah dalam upaya mendukung masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan akses air bersih khususnya di wilayah Jawa Timur.
Penyerahan bantuan secara simbolis berlangsung di kantor Jamkrindo Syariah Cabang Surabaya, dihadiri oleh Pimpinan BAZNAS Jatim Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., dan Kepala Kantor Jamkrindo Syariah Cabang Surabaya, Galang Mitra Aditya.
Bantuan sumur bor ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang selama ini mengalami keterbatasan akses, terutama di daerah-daerah yang rawan kekeringan.
"Jamkrindo akan memberikan bantuan berupa 20 unit sumur bor untuk seluruh Indonesia. BAZNAS Jawa Timur mendapatkan satu unit dengan nilai sebesar Rp 35 juta. Total bantuan untuk seluruh Indonesia adalah 20 unit senilai Rp700 juta," ungkap Waka II BAZNAS Jatim Dr. K.H. Ahsanul Haq.
Kiai Ahsanul Haq menyampaikan harapannya agar Jamkrindo di masa mendatang dapat memberikan lebih banyak bantuan sumur bor.
"Kami berharap, ke depannya Jamkrindo akan memberikan lebih banyak bantuan sumur bor. Aamiin." ucapnya.
Guna memastikan penyalurannya tepat sasaran, titik lokasi penyaluran bantuan sumur bor kini masih dalam tahap survei dan asesmen oleh tim lapangan. Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi daerah yang paling membutuhkan akses air bersih, sehingga bantuan dapat memberikan dampak yang maksimal bagi masyarakat.
Untuk diketahui, Jamkrindo Syariah secara rutin membayarkan zakat ke BAZNAS pusat, sementara program-program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka juga disalurkan melalui BAZNAS. Langkah ini merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat dan memperkuat sinergi dengan lembaga zakat nasional untuk membantu mereka yang membutuhkan.
18/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Kiai Zakki Jadi Pemateri ToT Ekonomi dan Keuangan Syariah di FESyar Jawa 2024
Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur, Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si., menjadi pemateri dalam Training of Trainers (ToT) Ekonomi dan Keuangan Syariah bagi Da'i, Da'iyah, dan Penyuluh Agama Wilayah Jawa. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa 2024 yang diselenggarakan di Surabaya pada Sabtu, 14 September 2024.
Dalam materinya, Wakil Ketua III BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Muhammad Zakki menekankan pentingnya pemahaman ekonomi syariah di kalangan para da’i dan penyuluh agama sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran umat tentang keuangan syariah dan zakat.
“Adanya ToT ini memberikan dampak positif bagi upaya para dai, daiyah, dan penyuluh agama di Jawa Timur untuk dapat membuat sebuah grand design ekonomi. Harapannya, mereka dapat mandiri secara ekonomi sehingga dapat berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat dan jamaahnya,” ujarnya.
Acara FESyar Jawa 2024 menjadi ajang penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan syariah, dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh ekonomi syariah dan instansi terkait dari wilayah Jawa.
"Mereka akan bekerja sama dengan saya, Dr. K.H. Muhammad Zakki dan Bank Indonesia untuk mengingatkan kita semua agar segera dibentuk tim kecil dalam rangka menyiapkan rumusan-rumusan terkait pemberdayaan ekonomi syariah bagi para dai dan daiyah di seluruh Jawa Timur." tambahnya.
ToT ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan terkait ekonomi dan keuangan syariah agar dapat menjadi agen perubahan di masyarakat. Para peserta diharapkan mampu mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mengamalkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi, termasuk dalam hal pengelolaan zakat dan pemberdayaan ekonomi umat.
"Konsep kerja sama ekonomi yang kami inisiasikan ini mungkin menjadi sesuatu yang luar biasa untuk dirumuskan dan dilaksanakan." pungkas Kiai Zakki.
FESyar Jawa 2024 diharapkan mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, sekaligus memperkuat peran zakat dalam mengatasi kemiskinan dan ketimpangan ekonomi di masyarakat.
18/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Pimpinan BAZNAS Jatim Hadiri Rakor UPZ BAZNAS Lamongan
Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur, Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M., menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) BAZNAS Kabupaten Lamongan bersama Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dari tingkat kecamatan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang berlangsung pada Kamis, 12 September 2024 di Gedung Pemda Kabupaten Lamongan.
Wakil Ketua IV BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Husnul Khuluq, yang turut memberikan materi, menekankan bahwa pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, seluruh pegawai diwajibkan untuk membayar zakat. Saat itu, zakat dikumpulkan melalui lembaga yang disebut Baitul Maal, sebab belum ada BAZNAS seperti sekarang.
Beliau mengutip ayat-ayat Al-Qur’an yang menekankan pentingnya zakat, terutama di Surah Al-Munafiqun ayat 10, yang artinya: "Infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antaramu. Dia lalu berkata sambil menyesal, 'Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku sedikit waktu lagi, aku akan dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang saleh.'"
Kiai Khuluq melanjutkan dengan mengutip ayat 11 yang berbunyi: "Allah tidak akan menunda kematian seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan." Ia menekankan, "Terkadang kita harus rela mengorbankan apa yang kita cintai, dalam hal ini uang, untuk mendapatkan sesuatu yang lebih berharga di kemudian hari."
Sementara itu, Ketua BAZNAS Kabupaten Lamongan, Bambang Eko Muljono. S.H, Sp,N, M.M., mengungkapkan bahwa Rapat Koordinasi tersebut dihadiri oleh 76 peserta, terdiri dari 27 perwakilan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kecamatan dan sisanya dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan.
Dasar pelaksanaan kegiatan ini berpedoman pada beberapa regulasi, antara lain Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011, Keputusan Presiden RI No. 08 Tahun 2001 tentang Pembentukan BAZNAS, Instruksi Presiden RI No. 03 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat melalui BAZNAS, Peraturan BAZNAS No. 02 Tahun 2016, serta Surat Keputusan Bupati Kabupaten Lamongan No. 188/333/KEP/413/013/2023 tentang Pimpinan BAZNAS Kabupaten Lamongan Periode 2023-2028.
Dalam rapat tersebut, Bambang Eko juga memaparkan laporan penerimaan BAZNAS Kabupaten Lamongan selama periode Januari hingga Agustus 2024, yang mencapai Rp4 miliar lebih. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp2 miliar berasal dari dana zakat dan Rp2 miliar lebih dari dana infak dan sedekah, yang baru mencapai 66% dari target pengumpulan. Sebanyak 95% dari penerimaan tersebut masih berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN). Oleh karena itu, BAZNAS terus melakukan sosialisasi dan membentuk UPZ di tingkat desa, khususnya di masjid-masjid. Saat ini, sudah terbentuk 133 UPZ non-ASN yang telah disahkan.
"Potensi zakat di Kabupaten Lamongan seharusnya mencapai Rp35 miliar. Salah satu indikatornya adalah jumlah calon jamaah haji yang masuk dalam daftar tunggu. Bambang Eko menyampaikan harapannya bahwa dengan pengelolaan zakat yang optimal, di masa depan tidak ada lagi keluarga di Lamongan yang anak-anaknya tidak bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi," ungkap Bambang Eko.
Bambang juga menyampaikan tantangan yang dihadapi, salah satunya terkait dengan perbedaan peruntukan antara zakat, infak, dan sedekah.
"Kami menemukan ada OPD yang infaknya mencapai lebih dari Rp1 miliar, tetapi zakatnya hanya Rp150 juta. Mungkin ada kesalahan dalam pengelolaan, di mana zakat dimasukkan ke dalam infak," ujarnya.
Bambang menekankan bahwa zakat memiliki peruntukan yang berbeda dengan infak dan sedekah, sehingga harus dikelola dengan benar. Di akhir penyampaiannya, Bambang Eko berterima kasih kepada para UPZ Kecamatan dan OPD yang telah hadir dalam kegiatan tersebut.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan, Drs. Mohammad Nalikan, M.M., dalam sambutannya sekaligus pembukaan acara, mengungkapkan rasa syukur karena semua pihak diberikan kesempatan untuk berkumpul, berkoordinasi, dan membahas zakat. Ia menekankan bahwa zakat merupakan kewajiban bagi setiap Muslim.
"Terkadang, dalam melaksanakan kewajiban ini, seseorang harus dipaksa. Melalui upaya-upaya seperti ini, kami membangun sinergi antara pemerintah dan BAZNAS," ujar Nalikan.
Nalikan juga mengapresiasi kebijakan Bupati Lamongan yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) membayar zakat.
"Mengapa dipaksa? Karena zakat itu memang kewajiban. Tanpa kebijakan ini, saya yakin tidak lebih dari 10% ASN yang akan membayar zakat secara mandiri," katanya. Dengan kebijakan tersebut, zakat dapat ditunaikan secara lebih mudah dan efisien.
Ia juga menambahkan bahwa fungsi UPZ (Unit Pengumpul Zakat) tidak hanya sebatas mengumpulkan, tetapi juga menyalurkan zakat kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Saat saya berkeliling desa atau kecamatan dan menemukan rumah tidak layak huni atau warga yang kurang mampu, saya foto dan kirimkan ke BAZNAS untuk ditindaklanjuti. Hal ini juga bisa dilakukan oleh rekan-rekan di kecamatan dan desa," pungkas Nalikan.
13/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Santunan Fakir BAZNAS Jatim Bantu Mbah Misanah Jalani Hidup di Usia Senja
Di sudut Kota Pasuruan, tepatnya di Jl. Kalimantan Rt 02 Rw 10, Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, tinggal seorang wanita lanjut usia yang penuh dengan ketabahan. Namanya Misanah, namun warga sekitar akrab memanggilnya Mbah Misanah. Di usia yang hampir mencapai 90 tahun, Mbah Misanah menjalani hidup seorang diri tanpa keluarga yang mendampinginya, sehingga kebutuhan hidup sehari-harinya sangat bergantung pada bantuan dari tetangga dan berbagai program bantuan sosial.
Mbah Misanah adalah salah satu penerima bantuan program dhuafa fakir dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur. Setiap bulannya, beliau menerima bantuan sebesar Rp 600.000,- (enam ratus ribu rupiah). Dana ini sangat berarti baginya, terutama untuk membeli kebutuhan pokok dan barang penting seperti pampers, yang harus dibeli seharga Rp 60.000,- setiap dua hari sekali. Selain itu, bantuan yang diterimanya dari Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 400.000,- setiap dua bulan dan BMT dengan nominal yang sama, turut membantu Mbah Misanah bertahan hidup.
Kehidupan Mbah Misanah yang jauh dari kemewahan ini dipenuhi oleh kedermawanan orang-orang di sekitarnya. Setiap hari, para tetangga datang memberikan bantuan, baik itu makanan ataupun tenaga, untuk memastikan Mbah Misanah tidak kekurangan. Dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, Mbah Misanah tak pernah mengeluh. Kegigihannya untuk terus menjalani hidup dengan penuh kesabaran menjadi inspirasi bagi banyak orang di lingkungan sekitar.
Bantuan yang diterima Mbah Misanah dari BAZNAS, PKH, dan BMT tidak hanya meringankan beban hidupnya, tetapi juga memberikan harapan bahwa di usia senja, masih ada tangan-tangan peduli yang siap membantu. Mbah Misanah mungkin hidup dengan keterbatasan, tetapi dengan bantuan ini, beliau dapat menjalani hari-harinya dengan lebih tenang.
“Kami bersyukur bisa membantu Mbah Misanah melalui program dhuafa fakir ini. Meski jumlahnya tidak besar, kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban beliau,” ujar Kabag SAI BAZNAS Jatim Drs. H. Slamet Hariyono, M.Si., saat melakukan monitoring dan evaluasi program guna memastikan bantuan tepat sasaran.
Kisah Mbah Misanah adalah gambaran nyata tentang bagaimana peran lembaga-lembaga seperti BAZNAS dan kedermawanan masyarakat mampu menjadi jaring pengaman sosial bagi mereka yang benar-benar membutuhkan. Di balik kesederhanaannya, Mbah Misanah adalah simbol dari kekuatan hati yang tak tergoyahkan oleh usia ataupun keterbatasan.
17/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Seminar Optimalisasi ZISWAF di FESyar 2024: BAZNAS Jatim Dorong Pemberdayaan Ekonomi Produktif
Pimpinan BAZNAS Provinsi Jawa Timur, Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M., menjadi pembicara pada seminar optimalisasi Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) yang digelar oleh Bank Indonesia pada hari terakhir Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa 2024 di Masjid Al Akbar Surabaya, Minggu (15/9/2024).
Seminar ini menyoroti pentingnya ZISWAF dalam pemberdayaan ekonomi produktif di era digital, khususnya di Jawa Timur.
Wakil Ketua IV BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Husnul Khuluq, mengungkapkan bahwa ZISWAF merupakan salah satu instrumen yang diandalkan untuk memperkuat perekonomian umat.
“ZISWAF adalah solusi masa depan dalam membangun ekonomi bangsa Indonesia, dan kami optimis pengelolaan yang tepat akan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat,” ungkap Kiai Husnul Khuluq.
Beliau turut mengapresiasi peran Bank Indonesia dalam mengembangkan ekonomi syariah melalui kolaborasi yang memperkuat ekosistem ZISWAF. Ia menegaskan bahwa sinergi antara lembaga keuangan dan BAZNAS akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi syariah di Jawa Timur.
“Kehadiran Bank Indonesia dalam membangun strategi kolaboratif sangat membantu mendorong optimalisasi ZISWAF, sehingga kami yakin ekonomi syariah di Jawa Timur bisa semakin tumbuh dan berkembang,” tambahnya.
Selain itu, Kiai Husnul Khuluq, juga menyampaikan materi mengenai Model Pemberdayaan Produktif melalui Optimalisasi Dana ZISWAF. Seminar ini mengupas bagaimana dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) dapat dimaksimalkan untuk memperkuat ekonomi umat dan menciptakan perubahan struktural dalam masyarakat.
Kiai Khuluq mengawali dengan memaparkan perkembangan pengelolaan ZISWAF, di mana pengumpulan ZISWAF pada tahun 2023 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2022, pengumpulan ZISWAF tercatat sebesar Rp 22,48 triliun, sedangkan pada tahun 2023 meningkat menjadi Rp 32,32 triliun.
Penyaluran dana ZISWAF juga ikut bertumbuh, dari Rp 21,69 triliun di tahun 2022 menjadi Rp 31,20 triliun di tahun 2023. Jumlah Muzakki (pemberi zakat) dan Mustahik (penerima zakat) juga mengalami lonjakan, dengan Muzakki mencapai 92,61 juta jiwa dan Mustahik mencapai 123,11 juta jiwa pada tahun 2023.
Selain itu, jumlah amil pelaksana yang terlibat dalam pengelolaan ZISWAF juga bertambah, dari 10.124 jiwa di tahun 2022 menjadi 12.225 jiwa di tahun 2023.
Di bidang wakaf, Kiai Khuluq menyoroti bahwa potensi wakaf uang yang diperkirakan mencapai Rp 130 triliun, hingga saat ini baru terealisasi Rp 2,3 triliun. Selain itu, wakaf tanah mencakup 57.263,69 hektare atau sekitar 0,03% dari luas daratan Indonesia, di mana 32.881 hektare di antaranya sudah bersertifikat.
Memandang ke depan, Kiai Husnul Khuluq menjelaskan bahwa pada tahun 2024 dan 2025, BAZNAS akan berfokus pada peningkatan jumlah pengumpulan ZISWAF, memperkuat sumber daya manusia, dan tata kelola organisasi.
Selain itu, sinergi dan kolaborasi antar-stakeholder akan semakin diperkuat, begitu juga dengan penguatan regulasi dan infrastruktur ZISWAF. Dalam hal ini, teknologi informasi akan menjadi faktor kunci yang mendukung keberhasilan pengelolaan ZISWAF di masa depan.
Ia juga menyebut beberapa faktor penting yang akan memengaruhi perkembangan ZISWAF ke depan, di antaranya adalah peningkatan digitalisasi dan fintech syariah, pertumbuhan lembaga ZISWAF, serta kolaborasi dengan sektor swasta. Selain itu, pengelolaan ZISWAF yang lebih produktif, peningkatan kesadaran sosial-ekonomi, serta peran generasi millennial dan Gen Z akan menjadi pendorong utama.
Integrasi data keuangan sosial Islam serta partisipasi korporasi melalui zakat perusahaan dan CSR juga diharapkan dapat memperkuat dampak positif dari ZISWAF.
Kiai Khuluq optimis bahwa berbagai inovasi dalam pengelolaan ZISWAF, seperti wakaf uang digital, sukuk wakaf, zakat digital, crowdfunding ZISWAF, program wakaf saham, hingga aplikasi pencatatan zakat dan wakaf, akan menjadi motor penggerak ekonomi umat yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Ia menegaskan bahwa ZISWAF bukan hanya sekadar bentuk bantuan sosial, tetapi juga memiliki potensi besar dalam menciptakan perubahan struktural yang mendalam di tengah masyarakat, khususnya dalam pemberdayaan ekonomi di era digital.
17/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Kunjungan Kerja ke BAZNAS Lamongan: Apresiasi Pengelolaan Kearsipan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur melakukan kunjungan kerja ke BAZNAS Kabupaten Lamongan, Senin (16/9/2024).
Kunjungan tersebut dipimpin oleh Kepala Bagian (Kabag) SAI BAZNAS Jatim, Drs. H. Slamet Hariyono, M.Si., yang didampingi oleh Kabag Keuangan Machrus Ichsan, M.H.I., Kabag SDM dan Umum Dwindayatie, S.E., serta beberapa pelaksana lainnya.
Kabag SAI BAZNAS Jatim, Drs. H. Slamet Hariyono, di awal sambutannya menyampaikan permohonan maaf karena Wakil Ketua II BAZNAS Jatim Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., tidak dapat menghadiri kunjungan ini karena adanya kegiatan mendadak.
"Mohon maaf, tadi Waka II BAZNAS Jatim Kyai Ahsanul Haq berencana ikut, namun mendadak ada kegiatan lain sehingga tidak jadi," katanya.
H. Slamet kemudian mengapresiasi pengelolaan kearsipan di BAZNAS Lamongan, yang dianggap lebih terorganisir dan unggul dibandingkan beberapa wilayah lain.
“Ketika kami ada monev program di Lamongan, ternyata BAZNAS Lamongan lebih maju di bidang kearsipan. Kebetulan tadi ada acara di Lamongan, jadi sekalian berkunjung untuk melihat langsung pengelolaan arsip di sini sebagai perbandingan, karena di sini tampaknya sudah dilatih tenaga-tenaga ahli kearsipan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Lamongan, Bambang Eko Muljono, S.H., Sp.N, M.M., menyambut baik kunjungan rombongan dari BAZNAS Jatim.
"Alhamdulillah, rombongan dari BAZNAS Jatim bisa mampir ke kantor kami. Meskipun hari libur, BAZNAS tidak pernah benar-benar libur karena kami harus siap kapan saja, terutama saat ada kegiatan mendadak dari Bupati atau urusan lainnya, sehingga kedatangan panjenengan hari ini tidak ada masalah" ungkapnya.
Bambang juga menjelaskan bahwa BAZNAS Lamongan memiliki sistem kearsipan yang baik berkat kerja sama dengan pemerintah daerah setempat.
“Kami sering berdiskusi dengan pemda dan mendapatkan materi mengenai kearsipan, karena dalam buku petunjuk kami belum terlalu detail, terutama dalam hal administrasi. Sehingga sebelum dilakukan audit oleh akuntan publik, kami tahu apa yang harus dipersiapkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa BAZNAS Lamongan saat ini memiliki 92 Unit Pengumpul Zakat (UPZ) berbasis masjid dan desa yang terkoordinasi hingga tingkat kecamatan. Selain itu, para amil pelaksana di BAZNAS Lamongan memiliki SK tetap, sehingga meskipun terjadi pergantian pimpinan, layanan tidak akan terpengaruh.
Dalam bidang pemberdayaan, BAZNAS Lamongan juga melibatkan relawan mahasiswa, khususnya dalam program Bantuan Tanggap Bencana (BTB).
"Kami bekerja sama dengan perguruan tinggi yang memiliki pecinta alam. Para mahasiswa sangat antusias karena mereka mendapat sertifikat kompetensi setelah terlibat," pungkasnya.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara BAZNAS Jatim dan BAZNAS Lamongan, serta meningkatkan kualitas pengelolaan zakat di Jawa Timur.
Turut hadir pada acara ini, Wakil Ketua II BAZNAS Kabupaten Lamongan Drs. Ahmad Lazim, M.Pd., beserta jajaran pelaksana BAZNAS Lamongan.
17/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Program Bedah Rumah BAZNAS: Harapan Baru untuk Bapak Sripi dan Keluarganya
Di Dusun Krajan Barat, RT 003 RW 002, Desa Branang, Kabupaten Pasuruan, Bapak Sripi dan keluarganya kini bisa menikmati rumah yang lebih layak berkat bantuan dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur. Sebagai bagian dari program bedah rumah, Bapak Sripi menerima bantuan sebesar Rp 15.000.000,- dari BAZNAS Provinsi dan tambahan Rp 1.500.000,- dari BAZNAS Kabupaten Pasuruan. Bantuan ini menjadi titik awal perubahan besar dalam kehidupan keluarganya, yang selama ini tinggal di rumah sederhana yang tak layak huni.
Bapak Sripi, yang bekerja sebagai buruh bersih ikan dan pengumpul rongsokan, merasa sangat bersyukur atas bantuan tersebut. “Alhamdulillah, dengan adanya bantuan ini, kami bisa memperbaiki rumah yang sebelumnya sangat memprihatinkan. Rumah yang kami tinggali dulu sering bocor saat hujan, dan dindingnya rapuh,” ucap Bapak Sripi dengan rasa terima kasih yang mendalam.
Semangat Gotong Royong Masyarakat
Meskipun bantuan dari BAZNAS sangat membantu, kebutuhan pembangunan rumah ternyata lebih besar dari yang diperkirakan. Total biaya untuk menyelesaikan rumah mencapai sekitar Rp 30.000.000,-. Namun, Bapak Sripi tak sendiri dalam menghadapi tantangan tersebut. Berkat semangat gotong royong dari keluarga dan masyarakat setempat, kekurangan dana dapat tertutupi.
"Selain bantuan dari BAZNAS, keluarga dan warga sekitar juga ikut membantu. Ada yang menyumbang bahan bangunan, ada juga yang membantu dalam bentuk tenaga," ujar Bapak Sripi.
Dukungan warga desa Branang ini menjadi pilar penting yang memungkinkan rumah tersebut selesai dibangun dengan baik. Mereka bekerja sama, bahu-membahu, untuk memastikan Bapak Sripi dan keluarganya memiliki tempat tinggal yang lebih aman dan nyaman.
Kehidupan yang Lebih Layak
Kini, rumah Bapak Sripi berdiri kokoh, memberikan rasa aman dan kenyamanan yang selama ini mereka impikan. "Kami sangat berterima kasih kepada BAZNAS dan masyarakat sekitar. Dulu, rumah kami sering bocor dan rapuh, tapi sekarang kami bisa tinggal lebih tenang, terutama saat musim hujan tiba," kata Bapak Sripi.
Rumah yang baru ini tidak hanya menjadi tempat berlindung bagi keluarga Bapak Sripi, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan dan harapan baru. Dengan semangat yang lebih kuat, beliau bertekad untuk terus bekerja keras demi masa depan keluarganya.
Terima Kasih untuk BAZNAS
Bapak Sripi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BAZNAS Provinsi Jawa Timur dan BAZNAS Kabupaten Pasuruan atas bantuan yang mereka berikan. “Terima kasih kepada BAZNAS dan semua pihak yang telah membantu kami, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kami merasa sangat bersyukur.”
Kisah Bapak Sripi mengingatkan kita akan pentingnya kepedulian dan gotong royong dalam masyarakat. Dengan bantuan BAZNAS dan dukungan dari masyarakat, keluarga Bapak Sripi kini memiliki kehidupan yang lebih layak, serta harapan yang lebih cerah untuk masa depan.
16/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Kiai Ahsanul Haq: Penerima Beasiswa SKSS Harus Maksimalkan Prestasi di Kampus
Seleksi calon penerima beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) oleh BAZNAS Provinsi Jawa Timur telah sukses diselenggarakan pada 12-13 September 2024.
Program beasiswa ini diinisiasi BAZNAS Jatim sebagai upaya untuk membantu keluarga kurang mampu agar dapat melahirkan satu sarjana di setiap keluarga.
Untuk diketahui, sejak tahun 2021 hingga 2023, BAZNAS Jatim telah menyalurkan beasiswa kepada 400 mahasiwa dari berbagai kampus di Jawa Timur.
Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., menyampaikan bahwa seleksi tahun ini diikuti oleh 287 peserta, yang nantinya akan disaring menjadi 150 mahasiswa penerima beasiswa.
"Dari 287 peserta, kami hanya akan memilih 150 orang yang berhak menerima beasiswa ini," kata Kiai Ahsanul Haq.
Beliau juga menambahkan bahwa program ini ditujukan bagi mahasiswa yang telah memasuki semester pertama perkuliahan dan beasiswa diberikan hingga semester delapan.
“Beasiswa ini akan kami berikan hingga semester 8. Namun, jika ada yang mendaftar saat sudah berada di semester 5, maka penerima hanya akan mendapatkan beasiswa untuk sisa semester, yaitu semester 6, 7, dan 8,” tambahnya.
Terkait besaran beasiswa, Kiai Ahsanul Haq menjelaskan, "Untuk mahasiswa yang memiliki UKT sebesar 2 juta rupiah per semester, BAZNAS Jatim akan menanggung penuh. Jika UKT lebih dari itu, kami tetap memberikan 2 juta, dan sisanya ditanggung oleh mahasiswa sendiri. Sebaliknya, jika UKT kurang dari 2 juta, kami akan berikan sesuai dengan nominal UKT."
Ia juga menegaskan bahwa penerima beasiswa diharapkan memaksimalkan prestasi akademik mereka.
"Kami akan terus melakukan evaluasi ke perguruan tinggi terkait untuk memastikan perkembangan mahasiswa penerima beasiswa," tutupnya.
Melalui program SKSS ini, BAZNAS Jatim berharap dapat menciptakan generasi sarjana dari keluarga-keluarga yang sebelumnya terkendala akses pendidikan, sekaligus mendukung peningkatan taraf hidup masyarakat kurang mampu di Jawa Timur.
14/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Bantu 1.120 Imam Mushola, Prof. Ali Maschan Apresiasi Sinergi Pemkab dan BAZNAS Tuban
Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., memberikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara Pemerintah Kabupaten Tuban dan BAZNAS Tuban dalam upaya mensejahterakan masyarakat.
Hal tersebut diungkapkannya dalam acara penyerahan bantuan Pembayaran Iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi 1.120 imam mushola se-Kabupaten Tuban, yang berlangsung di Pendopo Krida Manunggal Tuban, Jumat (13/9/2024).
Menurut Prof. Ali Maschan, kerja sama antara BAZNAS dan pemerintah daerah sangat penting guna memastikan program yang dijalankan dapat menghasilkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
"Kami berharap sinergi ini dapat terus berlanjut ke program-program lainnya," tuturnya.
Ia juga menjelaskan bahwa BAZNAS merupakan lembaga yang berperan dalam mengelola zakat, infak, dan sedekah dari umat untuk disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Selain itu, BAZNAS juga mendukung pemerintah dalam memperluas program jaminan sosial dan ekonomi.
"Oleh sebab itu, program BAZNAS akan selalu berseiring dengan program pemerintah daerah," tambah Prof. Ali.
Sementara itu, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, S.E., menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BAZNAS Jawa Timur atas kepercayaan yang diberikan kepada Pemkab Tuban dan BAZNAS Tuban. Menurutnya, berbagai program BAZNAS telah memberikan manfaat nyata di Kabupaten Tuban. Salah satunya adalah bantuan ternak dan program wirausaha Z-Chicken.
Bupati yang akrab disapa Mas Lindra itu mengungkapkan bahwa program-program dari BAZNAS sangat membantu perekonomian masyarakat Tuban. Bantuan tersebut tidak hanya berfokus pada santunan, tetapi lebih diarahkan pada pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berdampak jangka panjang.
Bupati Tuban menyatakan bahwa pemberian bantuan BPJS Ketenagakerjaan ini adalah bentuk kepedulian dari Pemkab Tuban dan BAZNAS Tuban terhadap para imam yang berperan penting dalam menyebarkan ajaran Islam di masyarakat. Mereka dianggap sebagai garda terdepan dalam mendidik masyarakat mengenai nilai-nilai agama. Bantuan ini juga sejalan dengan upaya Pemkab Tuban dalam membentuk generasi penerus yang berakhlak mulia sesuai dengan ajaran agama.
"Kami akan terus berusaha memperluas jangkauan penerima bantuan ini," ujarnya.
Dalam acara tersebut, turut disalurkan bantuan untuk pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan bantuan kambing ternak, kerja sama antara BAZNAS Jatim dan BAZNAS Tuban, sebagaimana dijelaskan Ketua BAZNAS Tuban, Ir. Agus Suryanto, M.M., M.Agr.
"Bantuan ini merupakan hasil kerja sama antara BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Tuban," ujar Ir. Agus Suryanto.
13/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Lakukan Verifikasi Faktual terhadap LAZNAS YAKESMA Jawa Timur
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur melaksanakan verifikasi faktual terhadap Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yayasan Kesejahteraan Madani (YAKESMA) Jawa Timur, bertempat di Kantor Perwakilan YAKESMA Jatim, Selasa (10/9/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kelayakan dan validitas YAKESMA dalam pengajuan izin operasional kepada Kementerian Agama (Kemenag), serta memantau kinerja dan program yang telah dilaksanakan oleh Yakesma selama beberapa bulan terakhir.
Tim verifikasi BAZNAS Jatim yang dipimpin oleh Wakil Ketua IV, Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M., bersama Kabag Administrasi Umum & SDM, Dwindayantie, S.E., diterima oleh Kepala Cabang Yakesma Jawa Timur, Muhammad Gurning, beserta tim di kantor mereka.
Kunjungan ini dimulai dengan presentasi singkat mengenai visi, misi, dan rangkuman kegiatan yang telah dijalankan oleh YAKESMA selama delapan bulan terakhir.
Setelah presentasi, tim BAZNAS Jatim melakukan pemeriksaan terhadap berbagai dokumen penting, termasuk laporan keuangan, laporan kegiatan, dan evaluasi program yang didukung oleh zakat, infak, dan sedekah. Proses verifikasi berlangsung selama sekitar tiga jam dan berjalan tanpa hambatan.
Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M., mengapresiasi kinerja YAKESMA Jawa Timur dalam mengelola dana zakat dan program-program yang telah memberikan dampak positif bagi masyarakat. Beliau juga menyatakan harapannya agar kehadiran YAKESMA Jawa Timur dapat memperkuat pengumpulan zakat di wilayah tersebut.
"Alhamdulillah, kami datang untuk melakukan verifikasi faktual ini. Kehadiran perwakilan YAKESMA Jawa Timur diharapkan dapat meningkatkan kekuatan dalam pengumpulan zakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Kiai Husnul Khuluq.
Beliau juga menambahkan bahwa para pengelola zakat di YAKESMA Jawa Timur menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjalankan tugas mereka.
"Kami yakin, teman-teman di YAKESMA yang bergerak di bidang zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya memiliki komitmen tinggi untuk bekerja lebih maksimal," imbuhnya.
Proses verifikasi ini diharapkan menjadi langkah penting bagi YAKESMA Jawa Timur untuk mendapatkan izin operasional secara resmi dari Kementerian Agama. Hasil verifikasi ini akan menjadi dasar bagi BAZNAS dalam pengambilan keputusan terkait surat izin operasional YAKESMA Cabang Jawa Timur.
13/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Seleksi Calon Penerima Beasiswa SKSS
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menggelar seleksi calon penerima program Beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) pada 12-13 September 2024. Acara ini diadakan di Islamic Centre Jawa Timur dan diikuti oleh 280 mahasiswa dari berbagai kabupaten/kota di provinsi tersebut.
Hadir pada kegiatan ini, Ketua BAZNAS Jatim Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., Waka II BAZNAS Jatim Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Waka III BAZNAS Jatim Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si., dan Waka IV BAZNAS Jatim Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M.
Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu inisiatif BAZNAS untuk membantu mahasiswa dari keluarga kurang mampu, terutama mereka yang kesulitan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Program ini menyasar mahasiswa dari golongan fakir miskin yang keluarganya belum memiliki anggota yang meraih gelar sarjana.
"Ini merupakan salah satu program BAZNAS Provinsi Jawa Timur untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu dalam membayar UKT, atau berasal dari golongan fakir miskin. Maka dari itu, dinamakan SKSS (Satu Keluarga Satu Sarjana), sehingga syarat mutlaknya adalah di keluarganya belum ada yang sarjana," ujar Prof. Ali.
Pada hari pertama, 171 mahasiswa diseleksi, sementara sisanya akan mengikuti seleksi di hari kedua. Dari total 280 pendaftar, BAZNAS Jatim hanya akan memilih 150 mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa penuh.
"Kita bayarkan UKT-nya hingga 8 semester, sampai lulus," jelas Prof. Ali.
Lebih lanjut, Prof. Ali menjelaskan bahwa bantuan UKT akan disalurkan langsung kepada pihak kampus.
"Para mahasiswa tidak menerima uang secara langsung, yang menerima adalah pihak kampus," tegasnya.
Prof. Ali juga menekankan pentingnya prinsip non-diskriminasi dalam pendidikan. Menurutnya, meskipun Indonesia masih memiliki angka lulusan S1 yang rendah, yakni hanya sekitar 11%, banyak anak-anak yang cerdas namun terkendala oleh keterbatasan ekonomi.
"Masih banyak anak-anak kita yang belum S1. Itu bukan berarti mereka tidak mampu secara kecerdasan, tetapi lebih tidak mampu secara keuangan. Itulah yang kita bantu, tetapi tidak semua, sesuai dengan kemampuan kita," tambahnya.
Dalam proses seleksi, para peserta diwawancara langsung oleh Pimpinan BAZNAS Jawa Timur didampingi jajaran Kepala Bagian (Kabag) dan Kepala Bidang (Kabid). Pertanyaan dalam tahap wawancara mencakup kondisi keluarga, ekonomi, pekerjaan orang tua, status pendidikan anggota keluarga, serta tes kemampuan membaca Al-Qur’an.
Dengan adanya program Beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana, BAZNAS Jatim berharap dapat mendorong lebih banyak generasi muda dari keluarga kurang mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi dan meraih gelar sarjana, serta membawa dampak positif bagi keluarga dan masyarakat luas.
12/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Optimalkan Peran UPZ IAIN Madura, BAZNAS Jatim Sosialisasikan Instruksi Presiden No. 03 Tahun 2014
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur melakukan kunjungan silaturahmi dan sosialisasi terkait Instruksi Presiden No. 03 Tahun 2014 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Senin (9/9/2024). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, didampingi Wakil Ketua II Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Wakil Ketua III Dr. KH. Mohammad Zakki, M.Si., dan Wakil Ketua IV Dr. KH. Husnul Huluq, M.M.
Rektor IAIN Madura, Dr. H. Saiful Hadi, M.Pd., menyambut baik kunjungan tersebut. Ia berharap kehadiran pimpinan BAZNAS Jatim akan memberikan dorongan bagi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang telah terbentuk di IAIN Madura untuk lebih berkembang.
"Alhamdulillah, ini merupakan bagian dari beberapa kegiatan kami. UPZ di IAIN Madura sudah terbentuk sejak periode kepemimpinan sebelumnya. Kegiatan ini sangat positif, terlebih dengan kehadiran BAZNAS Jatim. Kami berharap UPZ IAIN Madura dapat berkembang lebih baik, lebih efektif, serta mampu memaksimalkan potensi pengumpulan zakat dan memanfaatkannya secara lebih luas," ujar Rektor Saiful Hadi.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menyosialisasikan Instruksi Presiden, undang-undang, serta peraturan terkait zakat.
"Kunjungan kami ke sini adalah untuk melaksanakan tugas dari pemerintah, yaitu sosialisasi Instruksi Presiden, undang-undang, serta peraturan tentang zakat. BAZNAS adalah lembaga pemerintah nonstruktural yang melaporkan langsung kepada Presiden, sementara BAZNAS Jatim berada di bawah naungan Gubernur. Salah satu tugas utama kami adalah mengumpulkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) sebanyak-banyaknya," jelas Prof. Ali Maschan.
Ia juga menambahkan, pelaksanaan pengumpulan zakat di kampus dapat dilakukan secara lebih praktis, seperti di Universitas Brawijaya, di mana zakat langsung dipotong dari gaji pegawai dan dosen.
"Sebanyak 70 persen dari zakat yang terkumpul bisa dimanfaatkan untuk bina lingkungan sekitar kampus, asalkan penerima memenuhi syarat sesuai ketentuan (8 asnaf) dan laporan penggunaannya sesuai aturan," pungkasnya.
Elman, Ketua UPZ IAIN Madura, dalam sesi diskusi menyampaikan bahwa UPZ di IAIN Madura sudah mulai berjalan, meskipun belum optimal.
"Alhamdulillah, UPZ sudah mengalami peningkatan. Awalnya tidak ada pemasukan sama sekali, namun kini sudah ada pemasukan bulanan, meskipun masih ada kendala terkait pajak dan zakat, seperti yang terjadi di beberapa kampus lain. Kami berharap ke depan seluruh dosen dan karyawan dapat membayar ZIS melalui UPZ IAIN Madura," ungkapnya.
Acara silaturahmi ini dihadiri oleh Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua Prodi, Kepala LP2M, Kepala LPM, Kepala Bagian Layanan Umum dan Akademik, Ketua UPZ IAIN Madura, serta Kabid Pengumpulan BAZNAS Jatim. (chol-x)
09/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Dibantu BAZNAS Jatim, Mbah Safiyah Kini Miliki Rumah Layak Huni
Di usia senjanya, Mbah Safiyah (79), warga Dusun Tegalan, RT 04 RW 13, Desa Jatirejo, Kabupaten Pasuruan, kini bisa tinggal di rumah yang lebih layak dan nyaman berkat program bedah rumah dari BAZNAS. Lansia yang hidup sendirian dan tidak memiliki penghasilan ini mendapat bantuan bedah rumah senilai Rp 15.000.000,- dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur pada tahun 2023, serta tambahan bantuan Rp 1.500.000,- dari BAZNAS Kabupaten Pasuruan.
Warga sekitar dan masyarakat Desa Jatirejo turut bergotong royong dalam pembangunan rumah Mbah Safiyah, menyumbangkan dana dan tenaga hingga total biaya pembangunan mencapai Rp 20.000.000,-. Bantuan dari tetangga sekitar tidak hanya berbentuk uang, tetapi juga berupa tenaga untuk membantu proses renovasi rumahnya yang sebelumnya sudah tidak layak huni.
Sebelumnya, Mbah Safiyah tinggal di rumah kecil yang sebagian besar atapnya bocor dan temboknya retak. Ketika hujan datang, ia sering kali harus berjuang melawan rembesan air dan angin yang masuk dari celah-celah dinding. Kondisi yang tidak sehat ini semakin memprihatinkan karena Mbah Safiyah tidak memiliki pekerjaan dan bergantung sepenuhnya pada bantuan desa dan masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari.
“Alhamdulillah, sekarang saya sudah bisa tinggal di rumah yang lebih baik. Tidak takut bocor lagi saat hujan,” ucap Mbah Safiyah dengan senyum hangat. “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada BAZNAS dan warga desa yang sudah membantu.”
Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan rumah Mbah Safiyah menunjukkan semangat gotong royong yang masih sangat kuat di Desa Jatirejo. Para warga bahu-membahu membantu proses pembangunan, mulai dari mendirikan dinding, memasang atap, hingga menyelesaikan bagian dalam rumah. Bantuan dari BAZNAS dan kontribusi masyarakat menjadi bukti nyata bahwa kerja sama bisa membawa perubahan besar bagi mereka yang membutuhkan.
Bantuan bedah rumah ini juga menjadi bagian dari program BAZNAS untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat prasejahtera, terutama para lansia seperti Mbah Safiyah. Dengan rumah yang lebih layak, Mbah Safiyah kini bisa menjalani masa tuanya dengan lebih aman dan nyaman, tanpa harus khawatir dengan kondisi rumah yang rapuh.
Kisah Mbah Safiyah menjadi bukti bahwa kebaikan dan kepedulian masih sangat hidup di tengah masyarakat. Berkat bantuan BAZNAS dan gotong royong warga Desa Jatirejo, ia kini dapat menikmati hari-harinya dengan lebih tenang di rumah yang lebih layak.
09/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat