Berita Terbaru
Dibantu BAZNAS Jatim, Mbah Safiyah Kini Miliki Rumah Layak Huni
Di usia senjanya, Mbah Safiyah (79), warga Dusun Tegalan, RT 04 RW 13, Desa Jatirejo, Kabupaten Pasuruan, kini bisa tinggal di rumah yang lebih layak dan nyaman berkat program bedah rumah dari BAZNAS. Lansia yang hidup sendirian dan tidak memiliki penghasilan ini mendapat bantuan bedah rumah senilai Rp 15.000.000,- dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur pada tahun 2023, serta tambahan bantuan Rp 1.500.000,- dari BAZNAS Kabupaten Pasuruan.
Warga sekitar dan masyarakat Desa Jatirejo turut bergotong royong dalam pembangunan rumah Mbah Safiyah, menyumbangkan dana dan tenaga hingga total biaya pembangunan mencapai Rp 20.000.000,-. Bantuan dari tetangga sekitar tidak hanya berbentuk uang, tetapi juga berupa tenaga untuk membantu proses renovasi rumahnya yang sebelumnya sudah tidak layak huni.
Sebelumnya, Mbah Safiyah tinggal di rumah kecil yang sebagian besar atapnya bocor dan temboknya retak. Ketika hujan datang, ia sering kali harus berjuang melawan rembesan air dan angin yang masuk dari celah-celah dinding. Kondisi yang tidak sehat ini semakin memprihatinkan karena Mbah Safiyah tidak memiliki pekerjaan dan bergantung sepenuhnya pada bantuan desa dan masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari.
“Alhamdulillah, sekarang saya sudah bisa tinggal di rumah yang lebih baik. Tidak takut bocor lagi saat hujan,” ucap Mbah Safiyah dengan senyum hangat. “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada BAZNAS dan warga desa yang sudah membantu.”
Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan rumah Mbah Safiyah menunjukkan semangat gotong royong yang masih sangat kuat di Desa Jatirejo. Para warga bahu-membahu membantu proses pembangunan, mulai dari mendirikan dinding, memasang atap, hingga menyelesaikan bagian dalam rumah. Bantuan dari BAZNAS dan kontribusi masyarakat menjadi bukti nyata bahwa kerja sama bisa membawa perubahan besar bagi mereka yang membutuhkan.
Bantuan bedah rumah ini juga menjadi bagian dari program BAZNAS untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat prasejahtera, terutama para lansia seperti Mbah Safiyah. Dengan rumah yang lebih layak, Mbah Safiyah kini bisa menjalani masa tuanya dengan lebih aman dan nyaman, tanpa harus khawatir dengan kondisi rumah yang rapuh.
Kisah Mbah Safiyah menjadi bukti bahwa kebaikan dan kepedulian masih sangat hidup di tengah masyarakat. Berkat bantuan BAZNAS dan gotong royong warga Desa Jatirejo, ia kini dapat menikmati hari-harinya dengan lebih tenang di rumah yang lebih layak.
09/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Dari 3 Menjadi 7: Riati Berhasil Kembangkan Ternak Kambing dari BAZNAS Jatim
Di tengah kesederhanaan hidup di Pasinan Wetan, Desa Kupang, Kecamatan Jetis, Mojokerto, Riati (45), seorang ibu rumah tangga, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah berkat bantuan ternak kambing dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur. Berawal dari tiga ekor kambing yang diterima melalui program pemberdayaan ekonomi, kini usaha ternaknya mulai berkembang dengan baik.
Riati adalah salah satu penerima manfaat bantuan ternak senilai Rp 7.500.000,- dari BAZNAS Jawa Timur. Bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk tiga ekor kambing Jawa. Suaminya, yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan, menjadi tulang punggung keluarga, sementara Riati mengelola ternak kambing di sela-sela kesibukannya sebagai ibu rumah tangga.
Meski awalnya merasa ragu karena belum pernah beternak sebelumnya, tekad kuat dan bimbingan yang diberikan oleh BAZNAS membuat Riati semakin percaya diri. Dalam waktu singkat, ternaknya membuahkan hasil yang tak terduga. Tiga ekor kambing yang diterimanya kini telah berkembang menjadi tujuh ekor, setelah salah satu indukan melahirkan empat anak kambing sehat.
“Alhamdulillah, sekarang kambing saya sudah bertambah jadi tujuh. Ini berkah yang besar untuk keluarga kami. Saya dan suami sangat terbantu, terutama dalam menambah penghasilan,” ujar Riati dengan penuh syukur.
Bantuan ini tidak hanya membawa manfaat secara ekonomi, tetapi juga mengangkat semangat Riati dan keluarganya untuk terus bekerja keras. Dengan bertambahnya kambing, mereka berencana memperluas kandang dan merawat kambing-kambing tersebut agar terus berkembang biak. Ke depan, hasil ternak ini diharapkan bisa menjadi penopang utama ekonomi keluarga.
Suaminya, yang bekerja sebagai kuli bangunan dengan penghasilan tidak menentu, juga merasa sangat terbantu dengan tambahan penghasilan dari hasil ternak kambing tersebut. Kini, mereka memiliki harapan baru untuk menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera.
Program bantuan ternak kambing dari BAZNAS Jawa Timur ini memang dirancang untuk memberdayakan keluarga prasejahtera agar bisa mandiri secara ekonomi. Bantuan ini bukan hanya berupa materi, tetapi juga pelatihan dan pendampingan dalam mengelola ternak.
Kisah sukses Riati ini menjadi bukti nyata bahwa bantuan yang tepat sasaran mampu mengubah kehidupan keluarga dhuafa dan membawa mereka keluar dari keterpurukan ekonomi. Dengan ternak yang terus berkembang, Riati optimis masa depan keluarganya akan lebih baik.
09/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Rakor BTB Se-Jawa Timur Lahirkan 6 Poin Rencana Tindak Lanjut
Rapat Koordinasi (Rakor) BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) se-Jawa Timur telah sukses digelar pada 5-6 September 2024, yang menghasilkan enam poin penting dalam Rencana Tindak Lanjut (RTL) penanggulangan bencana di wilayah Jawa Timur.
RTL tersebut telah diteken oleh Ketua BAZNAS Jatim Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Wakil Ketua III BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si., dan Wakil Ketua IV BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M.
Berikut adalah enam poin penting yang disepakati sebagai Rencana Tindak Lanjut Rakor BTB 2024:
Pengalokasian Anggaran Kebencanaan dalam RKATSetiap BAZNAS Kabupaten / Kota Se Jawa Timur akan mengalokasikan anggaran kebencanaan dalam RKAT, sehingga bila terjadi bencana, dana bantuan bisa cair dengan cepat dan segera.
Peningkatan SDM BAZNAS Tanggap BencanaSetiap BAZNAS Kabupaten / Kota se Jawa Timur akan memaksimalkan fungsi dan peran BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) dalam penanggulangan bencana di masing – masing daerah dengan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh, cekatan dan kompeten di bidang kebencanaan.
Peran Aktif dalam Mitigasi BencanaSetiap BAZNAS Kabupaten / Kota Se Jawa Timur akan menjadi pelopor atau penggerak dalam mengurangi risiko bencana (mitigasi bencana) dengan memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar dari penyebab utama terjadinya bencana, misal, tidak membuang sampah ke sungai dan selokan, tidak menebang pohon di hutan untuk pembukaan lahan dan lain sebagainya.
Pembentukan Desa Tangguh BencanaSetiap BAZNAS Kabupaten / Kota Se Jawa Timur akan membentuk Desa Tangguh Bencana, sehingga bila ada bencana yang terjadi dengan tiba – tiba (mendadak), masyarakat yang terdampak bisa siap.
Koordinasi Antar-BAZNAS dalam Penanggulangan BencanaSetiap ada bencana yang ada di Kabupaten / Kota di Jawa Timur, BAZNAS yang terdampak bencana menjadi PIC, sedangkan BAZNAS yang lain bisa berpartisipasi dengan mengirimkan relawan ataupun donasi.
Kerja Sama dengan BPBD SetempatJika terjadi bencana, BAZNAS kab/kota berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk berbagi peran.
Rakor ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kapasitas BAZNAS Jawa Timur dalam menghadapi potensi bencana alam. Dengan enam poin RTL yang telah disepakati, BAZNAS se-Jawa Timur berharap bisa menjadi garda terdepan dalam memberikan bantuan cepat, tepat, dan tanggap bagi masyarakat yang terdampak bencana.
09/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Dhuafa dan Sebatang Kara, Mbah Chamim Terima Bantuan dari BAZNAS Jatim
Mbah Chamim, seorang lansia berusia senja yang tinggal di Jl. KH. Abd Hamid II no. 28, RT 003/001, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, kini bisa sedikit bernapas lega. Meski tinggal sendirian dengan gangguan penglihatan yang kian memburuk, ia mendapat bantuan dhuafa fakir dari BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 600.000,- per bulan yang akan diterimanya sepanjang hayat.
Bantuan ini sangat berarti bagi Mbah Chamim yang hidup dalam keterbatasan. Untuk kebutuhan sehari-hari, ia sangat bergantung pada bantuan tetangganya, Bu Nadhifah, yang dengan tulus membantu memenuhi keperluannya. Meski hidup dalam keterbatasan, Mbah Chamim tetap menunjukkan semangat hidup yang kuat.
BAZNAS Jatim menyalurkan bantuan ini sebagai bagian dari program pemberdayaan dhuafa yang bertujuan untuk memastikan bahwa para penerima manfaat, seperti Mbah Chamim, dapat hidup dengan lebih layak. Bantuan yang diberikan ini akan terus mengalir setiap bulan, menjadi harapan baru bagi Mbah Chamim dalam menjalani hari-hari tuanya.
"Saya sangat bersyukur dengan bantuan ini. Setiap bulan, saya bisa sedikit tenang karena ada uang yang bisa digunakan untuk kebutuhan harian," ujar Mbah Chamim dengan suara pelan namun penuh keharuan.
Keberadaan Bu Nadhifah juga menjadi salah satu penguat Mbah Chamim dalam menghadapi hari-harinya. Tanpa pamrih, Bu Nadhifah setiap hari datang untuk membantu Mbah Chamim, baik dalam urusan memasak, membersihkan rumah, maupun membeli kebutuhan sehari-hari.
Kisah Mbah Chamim dan bantuannya dari BAZNAS menjadi salah satu potret nyata kepedulian masyarakat dan lembaga sosial terhadap kaum dhuafa di Jawa Timur. Dengan adanya bantuan ini, Mbah Chamim diharapkan dapat menikmati hari-hari tuanya dengan lebih tenang dan sejahtera.
Bagi warga yang ingin turut membantu Mbah Chamim dan para dhuafa lainnya, BAZNAS Jatim membuka kesempatan untuk berdonasi dan bersama-sama mewujudkan masyarakat yang lebih peduli dan berdaya.
09/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Rakor BTB, Kalaksa BPBD Jatim Paparkan Strategi Penanggulangan Bencana
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Gatot Soebroto, S.E., M.PSDM, memaparkan strategi penanggulangan untuk menghadapi berbagai ancaman bencana yang ada di Jawa Timur.
Hal ini disampaikan Gatot dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) se-Jawa Timur yang digelar di Swiss-Belinn Juanda, Sidoarjo pada 5-6 September 2024.
Gatot Soebroto mengungkapkan bahwa Jawa Timur menghadapi setidaknya 14 jenis ancaman bencana, termasuk banjir, banjir bandang, tsunami, gempa bumi, pandemi COVID-19, dan yang terbaru ancaman penyakit cacar monyet (mpox).
"Di Indonesia, khususnya Jawa Timur, ada 14 ancaman bencana. Ada banjir, banjir bandang, tsunami, gempa, COVID-19, yang terbaru mpox, dan lain-lain," jelas Gatot.
Lebih lanjut, Gatot memaparkan bahwa pembagian kluster wilayah di Jawa Timur, yang terdiri dari delapan kluster, menunjukkan bahwa setiap wilayah memiliki potensi ancaman bencana yang serupa.
Kluster-kluster tersebut meliputi Wilis Utara, Wilis Selatan, Malang Raya, Probolinggo-Malang-Lumajang (Probomajang), Ijen, Madura, Metropolitan Surabaya, hingga Labanegoro.
"Artinya, posisi kita di manapun pasti akan menghadapi ancaman yang sama," tambahnya.
Untuk itu, Gatot menegaskan perlunya kesiapan menghadapi segala potensi bencana dengan meningkatkan kapasitas dan pemahaman terhadap ancaman yang ada.
"Kita harus mempersiapkan diri menghadapi potensi apapun juga dengan cara meningkatkan kapasitas dan mengakrabkan diri dengan potensi bencana tersebut," kata Gatot.
Dalam kesempatan tersebut, Gatot juga memaparkan strategi penganggulangan bencana yang mencakup berbagai aspek, mulai dari penguatan kebijakan dan kelembagaan, pengkajian risiko dan perencanaan terpadu, hingga pengembangan sistem informasi, pendidikan dan pelatihan, serta logistik.
Ia juga menekankan pentingnya penanganan kawasan rawan bencana, peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana, kesiapsiagaan, serta sistem pemulihan pasca bencana.
Selain itu, Gatot juga menjelaskan sejumlah program pencegahan dan kesiapsiagaan yang sedang dan akan terus dijalankan di Jawa Timur.
Program-program tersebut mencakup survei mikrotremor, pemasangan Early Warning System (EWS) dan sirine, rambu kebencanaan, serta pengukuran indeks ketahanan/kapasitas daerah. Selain itu, kegiatan seperti Satuan Pendidikan Aman Bencana dan KKN Tematik Kebencanaan juga menjadi bagian dari upaya peningkatan kesiapsiagaan.
Bagian penting lainnya dari upaya ini meliputi rapat koordinasi, sosialisasi penanggulangan bencana, serta kegiatan penghijauan atau penanaman untuk memperkuat mitigasi bencana di berbagai wilayah.
Gatot menegaskan, dengan kesiapsiagaan yang baik dan koordinasi yang kuat antara Pemerintah, BPBD, BAZNAS, dan masyarakat, Jawa Timur dapat lebih siap menghadapi berbagai ancaman bencana yang ada.
"Semua pihak harus dilibatkan di dalam penanganan bencana", pungkasnya.
06/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Direktur Pendistribusian BAZNAS RI Dorong Respons Cepat Penanganan Bencana
Direktur Pendistribusian BAZNAS RI, Ahmad Fikri, M.d., NLP, menekankan pentingnya respons cepat dalam penanganan bencana.
Ia mengungkapkan, adanya program BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) mempermudah BAZNAS untuk segera bergerak ke lokasi kejadian.
“Sejak ada BTB, kita bisa berangkat tepat waktu ke lokasi bencana. BAZNAS menyiapkan logistik dan tim relawan,” ujar Ahmad Fikri pada Rakor BTB se-Jawa Timur di Swiss-Belinn Juanda Sidoarjo (5/9/2024).
Ahmad Fikri menegaskan, tujuan utama BTB adalah untuk memitigasi bencana dan mengurangi risiko munculnya kemiskinan baru yang sering kali terjadi pasca-bencana.
“Tujuan kita tak lain yaitu bagaimana memitigasi bencana, mengurangi risiko munculnya kemiskinan baru. Di mana ada kemiskinan baru, di situ harus ada BAZNAS,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi dalam proses pendistribusian bantuan. Koordinasi yang baik, menurutnya, dapat memastikan apa yang dilakukan BAZNAS efisien dan tepat sasaran.
“Koordinasi ini penting untuk memastikan apa yang kita lakukan efisien,” ucapnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa publikasi kebencanaan dapat berperan penting dalam upaya fundraising. Dengan adanya tim BTB yang selalu hadir di lokasi bencana dan terdepan dalam memberikan bantuan, maka informasi yang sampai ke masyarakat menjadi kunci keberhasilan penggalangan dana.
“Publikasi kebencanaan bisa mendatangkan fundraising apabila tim BTB selalu ada, selalu terdepan, dan informasinya sampai ke telinga dan pandangan masyarakat,” kata Ahmad Fikri.
Ia menekankan pentingnya aliran informasi yang cepat, agar masyarakat tahu kepada siapa mereka bisa menyalurkan donasi untuk membantu korban bencana.
“Orang tidak tega melihat penderitaan orang lain namun tidak tahu harus menitipkan donasinya ke siapa, maka dari itu aliran informasi harus cepat,” pungkasnya.
BAZNAS terus berkomitmen untuk hadir dan berperan aktif dalam setiap situasi darurat bencana, demi meringankan beban korban dan mencegah munculnya kemiskinan baru.
06/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Sosialisasikan Regulasi Zakat di IAIN Ponorogo
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Timur, Prof. Ali Maschan Moesa, didampingi Wakil Ketua II, Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I, dan Wakil Ketua IV, Dr. KH. Husnul Huluq, M.M., melakukan kunjungan audiensi ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo pada Senin, 2 September 2024.
Rektor IAIN Ponorogo, Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag., menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menyampaikan bahwa IAIN Ponorogo telah memiliki kegiatan pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) bagi karyawan dan dosen.
"Alhamdulillah, kehadiran Bapak sekalian semoga membawa berkah. Dapat kami laporkan bahwa Unit Pengumpul Zakat (UPZ) kami diberi nama UPZ L ZISWAF IAIN Ponorogo, di mana 'L' itu dulunya adalah laboratorium. Jadi, ini sebenarnya adalah laboratorium Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf yang awalnya dikelola oleh teman-teman dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam serta Fakultas Syariah. Alhamdulillah, setelah melalui aturan yang berlaku, seharusnya ini adalah UPZ BAZNAS. Kami baru saja bekerja sama dengan Baznas Ponorogo dan tahun ini akan melaksanakan kegiatan perdana. Jadi, ibaratnya kami ini masih Balita, dan untuk itu kami mohon pencerahan," ungkap Rektor IAIN Ponorogo.
Dalam audiensi tersebut, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa menjelaskan bahwa tujuan kunjungan kali ini adalah untuk mensosialisasikan undang-undang serta peraturan tentang zakat.
"Bu Rektor, kami datang untuk bersilaturahmi dan ini memang kewajiban kami, karena ini adalah perintah negara sekaligus perintah agama. Ada undang-undang yang mengharuskan kita untuk berzakat, berinfak, dan bersedekah," ujarnya.
Prof. Ali juga menjelaskan bahwa BAZNAS adalah lembaga pemerintah non-struktural.
"Kami di tingkat pusat berada di bawah Presiden, di provinsi di bawah Gubernur, dan di kabupaten/kota di bawah Bupati atau Wali Kota. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011, kami bertugas mengelola zakat. Kami diberi mandat untuk mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat yang tidak mampu, termasuk membantu mahasiswa yang kesulitan membayar UKT. Beberapa waktu lalu, kami memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa Universitas Brawijaya yang kesulitan membayar UKT. Universitas Brawijaya ini luar biasa, pengumpulan ZIS-nya paling banyak di antara kampus-kampus lain," kata Prof. Ali Maschan Moesa.
Prof. Ali juga menekankan pentingnya ASN untuk menyalurkan zakatnya melalui BAZNAS.
"Saya cukup prihatin jika ASN menyalurkan zakat dan infaknya di luar BAZNAS. Instruksi Presiden adalah agar ASN menyalurkannya melalui BAZNAS. Jadi, Bu Rektor, intinya, jika UPZ IAIN Ponorogo belum disahkan oleh BAZNAS, maka sesuai dengan ketentuan Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016, kampus ini tidak menjadi UPZ BAZNAS Kabupaten, melainkan menjadi UPZ BAZNAS Provinsi. Kami berharap IAIN Ponorogo dapat seperti Universitas Brawijaya yang langsung memotong zakat dari gaji karyawan dan dosen. Sebanyak 70 persen dari yang terkumpul nantinya bisa dimanfaatkan untuk bina lingkungan sekitar kampus, asalkan para penerima memenuhi syarat sesuai peraturan yang ada (8 asnaf), dan laporannya harus sesuai ketentuan," pungkas Prof. Ali Maschan.
Turut hadir dalam kunjungan audiensi tersebut adalah Wakil Rektor II IAIN Ponorogo, Prof. Dr. H. Agus Purnomo, M.Ag., Wakil Rektor III IAIN Ponorogo, Prof. Dr. H. Miftahul Huda, M.Ag., Ketua UPZ IAIN Ponorogo, Dr. H. Daman Huri, M.Si., Kepala Bidang Pengumpulan BAZNAS Jatim, serta tim pengurus UPZ IAIN Ponorogo.
02/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Nyai Saidah: Kegiatan BTB Adalah Dakwah Zakat Kita
Pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan, M.A., menegaskan bahwa kegiatan BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) merupakan bagian dari dakwah zakat yang sangat penting. Hal itu ia sampaikan pada Rakor BTB se-Jawa Timur di Swiss-Bellin Juanda, Sidoarjo, 5-6 September 2024.
Dalam pernyataannya, Nyai Saidah menyoroti pentingnya konsentrasi terhadap penanganan bencana karena bencana kerap kali memunculkan kemiskinan baru di masyarakat.
"Setiap kali terjadi bencana, muncul kemiskinan baru. Itulah yang dimitigasi oleh BAZNAS melalui BTB," ujarnya.
Nyai Saidah menjelaskan, seluruh kegiatan BTB dirancang untuk mengurangi dampak kerugian yang pada akhirnya berujung pada kemiskinan. Hal ini, menurutnya, menjadi prioritas utama BAZNAS dalam merespons bencana.
"Yang penting bagi BAZNAS ketika terjadi bencana adalah seluruh perhatian publik akan tertuju ke titik tersebut," jelasnya.
Ia mencontohkan, ketika terjadi erupsi Semeru di Lumajang adalah salah satu bentuk kredibilitas BAZNAS. Sebab saat terjadi bencana, tim BTB langsung terjun ke lokasi sehingga mendapat sorotan media.
"BAZNAS hadir, media menyorot, dan publik melihat. Ini adalah bentuk etalase kita. Donatur pun akan lebih percaya melihat kinerja kita," tambahnya.
Dengan demikian, kegiatan BTB tidak hanya membantu korban bencana, tetapi juga menjadi bentuk dakwah zakat yang nyata dan transparan bagi masyarakat luas.
“Itu yang kita sebut dakwah zakat kita melalui BTB itu sangat penting”, tegasnya.
Selain itu, Nyai Saidah menekankan pentingnya sinergi antara BAZNAS kabupaten/kota dengan pemerintah daerah dalam menangani bencana. BAZNAS juga harus siap memberikan dukungan dalam kondisi tertentu, seperti kekeringan di daerah.
“BAZNAS harus bersinergi dengan pemerintah daerah. Kalau di daerah ada kekeringan, ya kita support”, ucapnya.
Terakhir, ia menegaskan bahwa pengelolaan dana zakat untuk kebencanaan sah secara syariat Islam.
"Dana zakat yang kita kelola untuk manajemen kebencanaan itu sah secara syari', karena tujuannya untuk mencegah kemiskinan baru. Kita juga didukung Fatwa MUI Nomor 66 Tahun 2022 tentang Pemanfaatan Harta Zakat untuk Kebencanaan", tegasnya.
06/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana, BAZNAS Jatim Gelar Rakor BTB
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) se-Jawa Timur pada 5-6 September 2024 di Swiss-Belinn Juanda, Sidoarjo.
Rakor ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan sinergi BAZNAS dalam menghadapi potensi bencana di berbagai wilayah di Jawa Timur.
Acara ini dihadiri oleh pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan, M.A., Kepala Biro Kesra Setdaprov Jatim, Imam Hidayat, S.Sos., M.M., Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Wakil Ketua III BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si., dan Wakil Ketua IV BAZNAS Jatim, Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M.
Juga hadir Direktur Pendistribusian BAZNAS RI, Ahmad Fikri, M.d., NLP., Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, S.E., M.PSDM., serta para Pimpinan dan Komandan BTB BAZNAS kabupaten/kota se-Jawa Timur
Waka II BAZNAS Jatim Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., mewakili Ketua BAZNAS Jatim yang berhalangan hadir, menekankan pentingnya rakor ini.
"Mengapa acara ini penting? Agar kita bisa merencanakan atau memprediksi kejadian-kejadian yang akan terjadi dan menimpa diri kita. Tentu kita semua tidak menginginkan adanya bencana, tetapi siapa yang bisa melawan takdir dari Allah SWT?" kata beliau dalam sambutannya.
Lebih lanjut, beliau memberikan contoh beberapa daerah di Jawa Timur seperti Trenggalek, Pacitan, dan Lumajang merupakan wilayah yang rawan bencana, sehingga kesiapan mitigasi sangat diperlukan.
“Kita semua harus waspada, ‘sedia payung sebelum hujan’. Di Jawa Timur, ketika bencana datang, kita sudah siap melaksanakan tugas sebagai anggota BTB,” tambahnya.
Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, M.A., menyoroti peran penting BAZNAS dalam mitigasi bencana dan kesejahteraan umat.
"BAZNAS memiliki peran strategis dalam penanganan bencana melalui program BTB. Program ini menjadi salah satu dari delapan program prioritas nasional dan merupakan wujud nyata komitmen BAZNAS dalam misi kemanusiaan," katanya.
Saidah Sakwan juga menyampaikan bahwa dana zakat yang dikelola BAZNAS diarahkan untuk merealisasikan kemaslahatan umum, termasuk dalam konteks kebencanaan.
"Ketika bencana terjadi, kita harus cepat dan tepat dalam penyaluran bantuan, sehingga muzakki bisa melihat langsung bahwa dana yang mereka titipkan dapat membantu masyarakat yang terdampak secara efektif dan efisien," ujar Saidah.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Jawa Timur, Imam Hidayat, S.Sos., M.M., mengapresiasi kinerja BAZNAS Jatim dalam penanganan bencana.
"Selama ini, kiprah BAZNAS Jatim sangat luar biasa. Tidak ada bencana yang tidak melibatkan BAZNAS dalam penanggulangannya, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," ungkapnya.
Imam Hidayat juga menekankan pentingnya manajemen berbasis ilmu dalam menghadapi bencana agar penanganan lebih terarah dan tepat sasaran.
“Dalam kebencanaan, ada beberapa tugas yang harus dipersiapkan, karena manajemen dalam penanggulangan bencana, jika tidak berdasarkan ilmu, akan berbahaya”, imbuhnya.
Dengan diselenggarakannya Rakor BTB ini, BAZNAS Jawa Timur berharap dapat terus memperkuat peran dan kontribusinya dalam mitigasi bencana serta memastikan kesiapan di berbagai wilayah dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang.
05/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim dan Ngawi Tasarufkan Berbagai Program: Perbaikan Rutilahu hingga Ternak Kambing
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur bersama BAZNAS Ngawi terus menunjukkan komitmennya dalam mengentaskan kemiskinan melalui berbagai program pentasarufan (penyaluran) zakat.
Pada Rabu (4/9/2024), BAZNAS Jatim bersama BAZNAS Ngawi dan Pemerintah Kabupaten Ngawi menyalurkan sejumlah bantuan kepada mustahik (penerima zakat) di wilayah tersebut.
Bantuan yang disalurkan meliputi program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS), gerobak usaha untuk pedagang kecil, serta ternak kambing untuk warga yang membutuhkan.
Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., Waka II BAZNAS Jatim Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., dan Waka III BAZNAS Jatim Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si. secara simbolis menyerahkan bantuan tersebut bersama dengan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dan Ketua BAZNAS Ngawi Samsul Hadi.
"Bantuan ini merupakan inisiasi Bupati Ony Anwar yang ingin agar masyarakat Ngawi tidak terjerat rentenir", ujar Ketua BAZNAS Jatim Prof. Ali Maschan dalam sambutannya. Ia juga menekankan bahwa program ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh warga.
Dalam penyalurannya, BAZNAS memberikan 60 ekor kambing, 25 gerobak usaha, serta memperbaiki 10 unit rumah tidak layak huni (RTLH). Selain itu, sebanyak 41 mahasiswa menerima beasiswa SKSS yang diharapkan dapat membantu mereka dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Mudah-mudahan bantuan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan memberikan akses pendidikan yang lebih baik," tambah Prof Ali.
Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, menyampaikan apresiasinya kepada BAZNAS Jawa Timur atas perhatian dan dukungannya terhadap masyarakat Ngawi.
"Harapan kami semoga bantuan ini dapat bermanfaat, terutama bantuan beasiswa agar masyarakat mencapai pendidikan yang lebih baik," ujarnya.
Ony juga mengingatkan pentingnya rasa syukur atas pentasarufan bantuan ini.
"Dengan rasa syukur, kita berharap pentasarufan bantuan dapat mendatangkan keberkahan dari Allah SWT", ucapnya.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Ngawi, Samsul Hadi, menegaskan bahwa BAZNAS akan terus mendukung program-program yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Ia berharap agar bantuan yang disalurkan tahun ini dapat dirasakan manfaatnya oleh lebih banyak warga, dan program-program serupa dapat terus ditingkatkan di masa mendatang.
Dengan adanya berbagai program ini, BAZNAS Jatim bersama BAZNAS dan Pemkab Ngawi berharap dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik dan mandiri bagi para penerima manfaat, serta memperkuat sinergi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Ngawi.
04/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Terima Kunjungan Studi Tiru BAZNAS Kaltara
BAZNAS Provinsi Jawa Timur menerima kunjungan kerja dari BAZNAS Provinsi Kalimantan Utara pada Selasa (3/9/2024). Pertemuan ini diadakan dalam rangka studi tiru yang dilakukan oleh BAZNAS Kaltara untuk meningkatkan program-program penghimpunan dan pendistribusian zakat, dengan tujuan agar tata kelola zakat di BAZNAS Kaltara bisa lebih optimal.
Hadir selaku tuan rumah, Waka II BAZNAS Jatim Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Waka III BAZNAS Jatim Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si., Waka IV BAZNAS Jatim Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M., dan jajaran Kabag/Kabid BAZNAS Jatim.
Sedangkan, dari pihak BAZNAS Kaltara hadir Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan, Imam Hanafi, beserta tujuh orang jajaran pelaksana dari bidang Pengumpulan, Pendistribusian, Keuangan, dan Umum.
Acara ini terasa istimewa dengan kehadiran Direktur Zakat dan Wakaf (Dirzawa) Kemenag RI, Prof. Dr. Waryono Abdul Ghafur, dan Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf (Kabid Penaiszawa) Kanwil Kemenag Jatim, Drs. Mufi Imron Rosyadi, M.E.I., yang turut memberikan arahan.
Wakil Ketua IV BAZNAS Jatim Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M., mewakili Ketua BAZNAS Jatim yang berhalangan hadir, menyampaikan ucapan selamat datang kepada para tamu. Ia juga berharap pertemuan ini dapat membuahkan ide-ide konstruktif dari diskusi yang digelar.
"Kami atas nama pimpinan menyampaikan selamat datang kepada Dirzawa Kemenag RI, Bapak Waryono Abdul Ghofur, dan Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Jatim, Bapak Mufi Imron Rosyadi. Juga, selamat datang kepada pimpinan BAZNAS Kaltara. Marhaban Bihudurikum, selamat datang di Jawa Timur. Kami yakin kehadiran panjenengan sekalian sebagai tamu akan membawa keberkahan dan kebermanfaatan," ucap K.H. Husnul Khuluq dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, Waryono Abdul Ghofur dari Kemenag RI menyampaikan bahwa dunia zakat dan wakaf memiliki potensi besar sebagai modal sosial dan finansial umat Islam. Ia menekankan pentingnya pengelolaan zakat yang baik agar dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
"Alhamdulillah, bertepatan dengan kunjungan saya ke BAZNAS Jatim, ada tamu dari Kaltara. Saya yakin studi tiru ini akan memberikan wawasan berharga bagi BAZNAS Kaltara dalam mengembangkan program penghimpunan dan pendistribusian zakat di wilayah mereka," ujar Waryono.
Ia juga menyoroti Jawa Timur sebagai salah satu provinsi yang memiliki tingkat transformasi mustahik menjadi muzakki tertinggi di Indonesia, sebuah pencapaian yang dapat menjadi contoh bagi provinsi lain.
"Berdasarkan data, dari Kaltara sudah betul belajar ke Jatim, karena Jatim adalah BAZNAS yang dalam konteks pendayagunaan bagaimana mustahik menjadi munfik, mukhlas, dan muzaki-nya itu paling tinggi. Jadi datanya, di Jatim ini mustahik yang naik kelas menjadi muzaki itu paling tinggi dibanding BAZNAS yang lain", ungkap Prof. Waryono yang disambut tepuk tangan oleh para hadirin.
Sementara itu, Waka I BAZNAS Kaltara, Imam Hanafi, yang hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran pimpinan lainnya. Ia menjelaskan bahwa BAZNAS Kaltara merupakan salah satu BAZNAS termuda di Indonesia, dan kunjungan ini dilakukan untuk belajar dari pengalaman BAZNAS Jatim yang sudah lebih matang.
"Kami berharap, setelah pulang dari sini, kami bisa menerapkan ilmu yang didapat sehingga penghimpunan dan pendistribusian zakat di Kaltara bisa lebih maksimal dan sesuai dengan ketentuan BAZNAS," ujar Imam.
Dalam pertemuan tersebut, turut dibahas bagaimana dukungan pemerintah daerah terhadap BAZNAS, khususnya di Jawa Timur. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah melalui Instruksi Gubernur Jawa Timur yang mewajibkan seluruh ASN Tingkat Provinsi untuk menyalurkan zakat mereka ke BAZNAS. Selain itu, pemerintah provinsi juga memberikan bantuan berupa dana hibah untuk mendukung operasional BAZNAS Jatim.
Program-program pendistribusian dan pendayagunaan zakat yang paling berdampak bagi mustahik di Jawa Timur juga menjadi topik diskusi. Jawa Timur dikenal sebagai salah satu provinsi dengan tingkat keberhasilan transformasi mustahik menjadi muzakki yang tinggi, sebuah pencapaian yang menjadi perhatian khusus dalam studi tiru ini.
Pertemuan ini diharapkan menjadi momentum penting bagi BAZNAS Kaltara untuk meningkatkan tata kelola zakat di provinsinya, serta memperkuat kerjasama antara BAZNAS di berbagai provinsi demi kesejahteraan umat yang lebih merata.
04/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Khitanan Massal, BAZNAS Jatim Salurkan Bantuan Alat Sekolah dan Santunan
Dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia ke-79 dan menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW, BAZNAS Provinsi Jawa Timur menyalurkan bantuan berupa alat sekolah dan santunan pada acara khitanan massal yang diselenggarakan oleh Yayasan Masjid Nurul Huda berkerja sama dengan Klinik Al-Ikhlas binaan BAZNAS Jatim, Sabtu (31/8/2024).
Bertempat di Masjid Nurul Huda, Desa Ngampelsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, sebanyak 30 anak yatim dhuafa menerima bantuan berupa paket alat sekolah yang terdiri dari tas, buku, dan perlengkapan lainnya, serta uang santunan sebesar Rp100 ribu per anak. Bantuan ini merupakan bentuk dukungan BAZNAS Jatim untuk meringankan beban orang tua, terutama bagi keluarga yang kurang mampu.
Ketua Yayasan Masjid Nurul Huda, H. Agus Yunif Anwaruddin M.Pd, mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS Jatim atas kontribusi yang diberikan. "Setiap anak yang dikhitan juga mendapatkan paket sarung dan baju koko dari donatur warga Desa Ngampelsari, serta tas dan uang saku dari BAZNAS" ujarnya.
Acara khitanan massal ini juga diikuti dengan berbagai kegiatan lainnya seperti festival sholawat dan bazar UMKM yang turut memeriahkan suasana. H. Agus berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi agenda rutin yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
BAZNAS Jatim melalui program ini menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan dan kesehatan anak-anak di Jawa Timur, khususnya di wilayah Sidoarjo. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan anak-anak, baik dari segi pendidikan maupun kehidupan sosial mereka.
Dengan adanya dukungan dari BAZNAS, kegiatan khitanan massal ini tidak hanya menjadi momen penting secara religius, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
31/08/2024 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS dan Mitratel Distribusikan Paket Kornet di Wilayah Operasional Jawa Timur
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur bersama Mitratel baru-baru ini melakukan aksi sosial yang menggugah hati dengan mendistribusikan paket kornet kaleng kepada masyarakat di beberapa wilayah operasional Mitratel di Jawa Timur.
Beberapa desa yang menjadi sasaran distribusi bantuan ini di antaranya adalah Desa Kepetingan di Kabupaten Sidoarjo, Desa Bobol di Kabupaten Bojonegoro, Desa Losari di Kabupaten Nganjuk, dan Desa Pekadan di Kabupaten Bangkalan.
Distribusi paket kornet kaleng ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang berada di sekitar area operasional Mitratel. Masyarakat di desa-desa tersebut menyambut hangat dan penuh syukur atas bantuan yang diberikan. Kornet kaleng yang didistribusikan diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi warga, terutama di masa-masa sulit seperti sekarang.
Desa Kepetingan, yang terletak di kawasan pesisir Kabupaten Sidoarjo, adalah salah satu desa yang mendapat perhatian khusus dalam distribusi ini. Lokasinya yang terpencil dan akses yang sulit membuat warga desa ini seringkali terlewat dari bantuan. Hal yang sama juga terjadi di Desa Bobol, Bojonegoro, di mana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani dengan penghasilan yang tidak menentu. Di Desa Losari, Kabupaten Nganjuk, dan Desa Pekadan, Kabupaten Bangkalan, kondisi warga pun serupa; mereka sangat membutuhkan uluran tangan, terutama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"BAZNAS bekerja sama dengan Mitratel menyalurkan paket kornet kaleng ke wilayah-wilayah operasional Mitratel di Jawa Timur, yaitu Desa Kepetingan Sidoarjo, Desa Losari Nganjuk, Desa Dobol Bojonegoro, dan Desa Pekadan Bangkalan. Adapun paket kornet yang didistribusikan sebanyak 12 kardus yang berisi masing-masing 24 kaleng", ujar Kabid Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Jatim Chandra Asmara, S.E.
Bantuan kornet kaleng ini adalah salah satu bentuk nyata dari sinergi antara BAZNAS dan Mitratel dalam upaya mendukung pemenuhan gizi masyarakat. Melalui program-program sosial seperti ini, diharapkan dapat tercipta hubungan yang lebih erat antara perusahaan dan masyarakat di sekitarnya, serta membawa dampak positif bagi kehidupan warga yang berada di wilayah operasional Mitratel di Jawa Timur.
04/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Pimpinan BAZNAS Jatim Hadiri Training of Trainer (ToT) Pengajar Al-Qur'an Isyarat di Jombang
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. K.H. Ali Maschan Moesa, M.Si., menghadiri acara Training of Trainer (ToT) Pengajar Al-Qur'an Isyarat yang diselenggarakan di Aula Yayasan Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, pada 29-30 Agustus 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BAZNAS dalam meningkatkan kemampuan pengajar khususnya bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara di wilayah Jawa Timur.
Acara yang diikuti oleh 36 guru dan tenaga pendidik ini bertujuan untuk memberikan pelatihan intensif mengenai metode pengajaran Al-Qur'an menggunakan Mushaf Al-Qur'an Isyarat. Dengan pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat menjadi penggerak dalam memberikan pendidikan agama kepada komunitas penyandang disabilitas, khususnya mereka yang mengalami kesulitan dalam pendengaran dan bicara.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ali Maschan Moesa menyatakan bahwa kehadirannya dalam acara ini merupakan bentuk dukungan penuh BAZNAS Jawa Timur terhadap upaya pemberdayaan dan inklusi bagi kelompok difabel.
"Kami berharap pelatihan ini dapat memberdayakan para guru dan tenaga pendidik dalam mengajarkan Al-Qur'an kepada penyandang disabilitas sensorik rungu wicara, sehingga mereka juga bisa merasakan keindahan dan makna mendalam dari ajaran agama", ujar Prof. Ali Maschan.
Kegiatan ToT ini juga menghadirkan berbagai narasumber yang ahli di bidangnya, termasuk dari Kementerian Agama RI dan kalangan akademisi. Selain pembekalan teori, para peserta juga berkesempatan untuk mengikuti sesi praktik langsung dalam menggunakan bahasa isyarat untuk mengajarkan Al-Qur'an.
BAZNAS berharap, melalui kegiatan ini, akan tercipta lebih banyak pengajar yang kompeten dan mampu mengajar Al-Qur'an dengan metode yang inklusif, sehingga penyandang disabilitas rungu wicara di Jawa Timur dapat merasakan manfaat dari pendidikan agama yang berkualitas.
Turut haidr pada kegiatan ini, Waka II BAZNAS Jatim Dr. K.H. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Waka III BAZNAS Jatim Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si., Waka IV BAZNAS Jatim Dr. K.H. Husnul Khuluq, M.M., dan jajaran Pimpinan BAZNAS Kabupaten Jumbang.
Hadir pula Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, KH Wafiyul Ahdi, Staf Khusus Wakil Presiden RI, Prof. Dr. Zumrotul Mukaffa, M.Ag., dan Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Kementeriam Agama RI, Hj. Ida Zulfiya Choiruddin, S.Th.I.
03/09/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Pra Rakernis IT 2024, Kiai Zakki Bahas Strategi Pemanfaatan Kantor Digital BAZNAS Jatim
Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si., Wakil Ketua III BAZNAS Jawa Timur, menyampaikan materi tentang "Strategi Pemanfaatan Kantor Digital BAZNAS Jatim" dalam sebuah live Zoom Meeting Pra Rakernis Transformasi Digital Nasional 2024 yang diikuti oleh perwakilan BAZNAS dari seluruh Indonesia, Rabu (28/8/2024).
Pertemuan daring ini dihadiri oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital, Prof. Ir. H. M Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec., Ph.D., Deputi 1 BAZNAS RI M. Arifin Purwakananta, Direktur Layanan, Promosi dan Data Optimasi BAZNAS RI ?Rulli Kurniawan, Plt. Kepala Biro Komunikasi Publik BAZNAS RI Ndari Rumi Widyawati.
Dalam pemaparannya, Dr. K.H. Muhammad Zakki mengungkapkan bahwa kantor digital BAZNAS Jatim pernah meraih penghargaan sebagai kantor digital terbaik pada BAZNAS Awards 2023 dan 2024.
"Penghargaan ini adalah bukti bahwa kita berhasil melanjutkan apa yang sudah baik dan menyempurnakan apa yang kurang, sehingga menjadi lebih baik," ujarnya.
Beliau juga menekankan pentingnya membangun kepercayaan (trust) masyarakat terhadap BAZNAS melalui beberapa langkah strategis. Pertama, dengan memanfaatkan spotnews—media nasional dan internasional—sebagai alat komunikasi yang efektif dalam menyampaikan kegiatan-kegiatan BAZNAS, baik dalam hal penghimpunan maupun pendistribusian zakat.
Menurutnya, ada beberapa kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga melibatkan tokoh-tokoh penting yang dapat meningkatkan kepercayaan publik kepada BAZNAS.
"Jika apa yang kita lakukan tidak diekspos oleh media, maka hal tersebut tidak akan berarti apa-apa. Oleh karena itu, diskusi dengan teman-teman jurnalis sangatlah penting. BAZNAS tanpa media komunikasi yang intens tidak akan mampu membangun kepercayaan di masyarakat," tambahnya.
Dr. K.H. Muhammad Zakki juga menekankan pentingnya membangun relasi dengan berbagai stakeholder agar ada instruksi yang kuat untuk berzakat melalui BAZNAS. Selain itu, ia menyatakan bahwa BAZNAS Jatim terus menggencarkan program pemberdayaan ekonomi dan mendorong agar zakat dapat menjadi pengurang pajak, yang berpotensi meningkatkan penghimpunan zakat berkali-kali lipat.
"Jika dulu banyak orang yang belum mengenal BAZNAS, sekarang semakin banyak yang melirik BAZNAS. Penghimpunan melalui kantor digital BAZNAS Jatim telah mencapai Rp100 juta," ungkapnya.
Terkait pencapaian tersebut, Dr. K.H. Muhammad Zakki menjelaskan bahwa BAZNAS Jatim membuat program tematik yang menyentuh hati masyarakat, terutama di pelosok-pelosok.
"Kami masuk ke daerah-daerah terpencil, membuat berita dan konten-konten yang menarik perhatian para pengusaha, sehingga menjadi angle berita yang dapat dieksplorasi dan memancing masyarakat untuk berzakat dan berinfak melalui BAZNAS Jatim," tutupnya.
30/08/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Cerita Relawan (Episode 1): Kisah Nyata Perjuangan Mbah Muntamah
Kisah ini dimulai dengan perjalanan seorang relawan BAZNAS Jawa Timur, Bu Ita Julaikha, yang bertugas untuk survei langsung di lapangan. Sebagai relawan, Bu Ita kerap berinteraksi langsung dengan para dhuafa, dan salah satu kisah yang paling membekas dalam ingatannya adalah perjuangan hidup Mbah Muntamah.
Bu Ita pertama kali bertemu dengan Mbah Muntamah ketika ia kebetulan melewati sebuah gang kecil di Surabaya. Di sana, ia melihat seorang perempuan tua, Mbah Muntamah, duduk di depan rumahnya yang sangat sederhana. Rumah itu, jika bisa disebut rumah, hanyalah sebuah gubuk sewaan dengan lantai tanah dan dinding dari seng serta triplek. Atapnya pun terbuat dari seng dan genteng tua yang sudah tak layak pakai. Kondisi rumah tersebut begitu memprihatinkan, terutama saat hujan, di mana air akan masuk dan membanjiri seluruh isi rumah.
"Tersirat dalam hati saya, Ya Allah, di tengah kota Surabaya ini kok masih ada rumah yang seperti ini," kenang Bu Ita.
Mbah Muntamah hidup bersama satu-satunya putra yang memiliki keterbelakangan mental. Mereka bertahan hidup dari penghasilan yang sangat minim. Setiap hari, Mbah Muntamah hanya bisa mengolah bahan makanan sederhana seperti jagung dan ubi jalar, yang kemudian dititipkan ke warung-warung untuk dijual. Namun, pendapatannya tak lebih dari 15-20 ribu rupiah per hari, jumlah yang sangat tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk biaya perawatan putranya yang sakit.
Saat itu, Mbah Muntamah tidak mendapatkan bantuan dari pihak manapun. Menyaksikan kondisi tersebut, Bu Ita merasa terpanggil untuk membantu.
"Ya Allah, gimana caranya saya bisa membantu orang tersebut," ujar Bu Ita dengan penuh empati.
Beruntung, BAZNAS memiliki program bantuan untuk dhuafa fakir, dan setelah diajukan, Mbah Muntamah pun menerima bantuan sebesar Rp 400.000 setiap bulannya, yang seharusnya diberikan seumur hidup.
Namun, takdir berkata lain. Beberapa waktu setelah mendapatkan bantuan, Mbah Muntamah didiagnosa menderita kanker payudara dan harus menjalani operasi. Meski demikian, kondisinya semakin memburuk, dan akhirnya ia pun dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.
"Allah ternyata punya rencana lain. Ternyata Mbah Muntamah tidak bisa melanjutkan umurnya," ucap Bu Ita dengan rasa haru.
Sebagai seorang relawan yang terjun langsung ke lapangan, Bu Ita merasakan betapa banyaknya orang-orang yang membutuhkan bantuan, namun enggan menunjukkan kesusahan mereka.
"Ada orang yang benar-benar ingin kita bantu, kalau kita langsung datang ke tempat orang itu, mereka bisa menangis," cerita Bu Ita.
Banyak dari mereka yang hidup dalam keterbatasan, tanpa penghasilan, tanpa modal, dan tak lagi memiliki tenaga untuk bekerja. "Jalan satu-satunya apa? ya kita harus peduli," tegasnya.
Kisah Mbah Muntamah adalah sebuah potret kehidupan yang sering kali luput dari perhatian kita. Lewat pengalaman Bu Ita, kita diajak untuk lebih peduli dan berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Perjuangan Mbah Muntamah mungkin telah usai, tetapi semangat kepedulian yang ditinggalkan akan terus menginspirasi kita semua.
29/08/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Pendapatan Ashari Meningkat Berkat Program Z Auto BAZNAS
Rahmad Ashari, seorang pria berusia 47 tahun, kini merasakan perubahan besar dalam hidupnya berkat bantuan yang diberikan oleh BAZNAS melalui program Z Auto. Ashari, yang memiliki usaha bengkel di Jalan Pumpungan 3 Nomor 43, Surabaya, mengisahkan perjalanan usahanya yang penuh tantangan sebelum akhirnya mendapatkan dukungan yang sangat berarti.
"Dulu sering berdoa minta supaya ada orang yang bantu ngasih modal. Qodarulloh ternyata Alloh mendatangkan BAZNAS untuk bantu saya dalam modal atau yang lainnya," ujar Ashari mengenang masa-masa sulit ketika ia masih berjuang sendirian.
Sebelum membuka bengkel sendiri, Ashari bekerja sebagai karyawan di bengkel orang lain sejak tahun 2000. Keinginan untuk mandiri dan membuka usaha sendiri begitu kuat, meskipun saat itu ia tidak memiliki modal sama sekali. "Istilahnya lillahi ta’ala nekat. Pengen buka usaha sendiri sudah nggak mau ngikut orang," katanya.
Awalnya, usaha bengkel Ashari berjalan dengan sangat sederhana. Ia hanya mampu melayani beberapa pelanggan setiap harinya, dan itu pun tidak selalu ramai. Pendapatan bersih yang diperolehnya berkisar antara 2,5 juta rupiah per bulan, jumlah yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak.
Namun, segalanya berubah ketika BAZNAS datang membantu melalui program Z Auto. Dengan bantuan modal dan peralatan yang diberikan, Ashari kini mampu meningkatkan usahanya secara signifikan. "Alhamdulillah, saya bisa menambah karyawan atau teman kerja. Omset pun bertambah. Semakin banyak tenaga, bengkel kami semakin banyak bisa menerima pelanggan," ungkap Ashari dengan penuh syukur.
Bantuan berupa toolkit berkualitas tinggi yang diberikan oleh BAZNAS juga sangat membantu meningkatkan produktivitas bengkel. Kini, Ashari mampu melayani lebih banyak pelanggan setiap harinya, dan pendapatan bersihnya pun meningkat menjadi 3,5 hingga 4 juta rupiah per bulan.
Ashari tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantunya melalui BAZNAS dan program Z Auto ini. "Syukur alhamdulillah, terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh anggota, ketua, dan juga para muzaki yang terlibat di BAZNAS. Saya sangat berterima kasih sekali pada mereka semua," ujarnya.
Kini, Ashari memiliki harapan besar untuk masa depannya. Ia tidak hanya ingin terus mengembangkan usahanya, tetapi juga bercita-cita menjadi muzaki tetap di BAZNAS, sebagai bentuk balas budi atas bantuan yang telah ia terima. "Semoga Allah Subhanallohu wa ta’ala yang membalas segala kebaikan yang bapak ibu lakukan," tutupnya dengan penuh harap.
29/08/2024 | Humas BAZNAS Jatim
Kisah Nadia: Meraih Masa Depan Tanpa Kehadiran Orang Tua
Nadia Cindy Aprilia, atau akrab disapa Nadia, adalah seorang mahasiswi aktif di Universitas Internasional Semen Indonesia, Fakultas Ekonomi, semester 5. Di usianya yang muda, Nadia telah melalui perjalanan hidup yang penuh tantangan, namun tetap bersemangat dalam meraih masa depan yang cerah.
Nadia lahir dalam kondisi yang tidak mudah. Ayahnya meninggal ketika ia baru berusia 7 bulan. Namun, cobaan hidupnya tidak berhenti di situ. Ketika Nadia sedang bersiap menghadapi ujian nasional kelas tiga SMP, ibunya juga berpulang. Kehilangan kedua orang tua di usia yang begitu muda tentu menjadi pukulan berat bagi Nadia, tetapi ia tidak membiarkan hal itu menghentikan langkahnya.
Setelah kepergian kedua orang tuanya, Nadia tinggal bersama kakaknya. Meski penuh kasih sayang, Nadia sadar bahwa ia harus mulai hidup mandiri. "Saya tidak ingin membebani kakak saya," ujarnya. Ia mulai berpikir untuk mencari cara agar dapat membantu meringankan beban kakaknya, terutama dalam hal biaya pendidikan. Dengan tekad yang kuat, Nadia mulai mencari dan mendaftar beasiswa.
Usahanya tidak sia-sia. Nadia berhasil mendapatkan beasiswa SKSS yang sangat membantu dalam meringankan biaya hidup dan pendidikannya. "Perasaan saya sangat senang saat diterima dalam beasiswa ini. Setidaknya, saya bisa meringankan beban kakak-kakak saya," ungkapnya dengan penuh rasa syukur.
Nadia juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para muzaki yang telah menyisihkan sebagian hartanya melalui BAZNAS. "Terima kasih kepada para muzaki yang sudah membantu kami para penerima beasiswa. Bantuan ini sangat berarti bagi kami yang ingin melanjutkan pendidikan dan meraih cita-cita."
Kisah Nadia adalah contoh nyata bagaimana keteguhan hati dan semangat pantang menyerah dapat membawa seseorang melalui berbagai rintangan hidup. Meskipun tanpa kehadiran orang tua, Nadia terus berjuang untuk masa depannya, dengan harapan suatu hari nanti ia dapat membanggakan orang-orang yang telah mendukungnya selama ini.
29/08/2024 | Humas BAZNAS Jati
Bantuan BAZNAS Jatim untuk Azzahra: Harapan Pasca Musibah Kecelakaan
Surabaya, Jawa Timur - Pagi itu seharusnya menjadi hari yang biasa bagi seorang ibu bernama Fitria Ulfa, saat ia bersiap-siap untuk berangkat ke pasar bersama putri tercintanya, Azzahra Aulia. Namun, takdir berkata lain. Sebuah mobil pickup yang melaju kencang menabrak mereka dari belakang, mengubah hari yang cerah menjadi suatu musibah.
“Awalnya saya mau berangkat ke pasar, tiba-tiba ditabrak dari belakang sama mobil pickup,” kata Ibu Fitri dengan suara yang bergetar. Spontan, tubuhnya terpental sedangkan Azzahra terseret bersama sepeda motor yang ditumpanginya. Sementara mobil pickup yang menabraknya melarikan diri tanpa tanggung jawab.
Azzahra, yang awalnya seorang anak yang aktif di berbagai kegiatan, kini menghadapi kenyataan pahit.
"Awalnya Azzahra bisa jalan, bisa sekolah seperti biasa. Tapi, lama kelamaan, jalannya jadi pincang," ujar Ibu Fitri sambil mengenang masa-masa sebelum kecelakaan itu terjadi.
Perjalanan Panjang Menuju Pemulihan
Setelah kecelakaan, Azzahra dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Dokter menyarankan agar ia dirujuk ke spesialis ortopedi. Serangkaian pemeriksaan, termasuk rontgen dan MRI, mengungkapkan bahwa Azzahra mengalami saraf terjepit di tulang ekornya.
“Dari hasil MRI terlihat ada saraf yang terjepit di tulang ekornya, dan dokter mengatakan ada saraf yang putus di daerah lututnya, meskipun tulangnya tidak apa-apa,” jelas Ibu Aini.
Azzahra sering merasakan ngilu yang hebat, terutama saat duduk lama di sekolah. Rasa sakit itu semakin mengganggu aktivitasnya, hingga akhirnya ia harus menggunakan kursi roda.
“Biasanya Azzahra aktif terus, tapi sekarang dia tidak bisa apa-apa. Aktivitasnya harus dibantu dengan kursi roda, dan tongkat” tambah Ibu Fitri dengan penuh kekhawatiran.
Sementara itu, pengobatan hanya berupa terapi dan obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit. Ketidakpastian ini menjadi cobaan bagi Ibu Fitri, terutama ketika harus mencari uang transportasi khusus untuk membawa Azzahra ke sekolah dan rumah sakit.
Harapan di Tengah Kesulitan
Kehidupan berjalan tidak mudah bagi Ibu Fitri. Dengan suami yang telah meninggal, ia harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya berobat Azzahra. Untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, Ibu Fitri berjualan martabak telur.
Di tengah segala keterbatasan, bantuan datang dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur yang menyalurkan bantuan alat penyangga lutut (knee brace) kepada Azzahra yang diharapkan dapat membantu mengurangi rasa sakit sembari menunggu operasi yang baru bisa dilakukan ketika Azzahra berusia 17 tahun.
“Terima kasih untuk para muzakki dan juga BAZNAS yang sudah memberikan bantuan dan mensupport saya. Saya minta doanya semoga saya cepat sembuh dan bisa segera beraktivitas lagi dengan semangat,” ungkap Azzahra dengan senyuman yang penuh harapan.
Kisah Azzahra bukan hanya tentang perjuangan melawan rasa sakit, tetapi juga tentang harapan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup. Di balik senyuman Azzahra, tersimpan semangat yang tak pernah padam untuk meraih masa depan yang lebih baik.
29/08/2024 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Audiensi Bentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di Bank BTN
Dalam upaya mengoptimalkan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur terus memperluas jaringan dengan melakukan kunjungan silaturahmi, termasuk audiensi ke Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Surabaya pada Rabu (28/8/2024).
Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mempererat hubungan serta memaksimalkan potensi yang ada, termasuk pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ). Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua III BAZNAS Jatim, Dr. KH. Mohammad Zakki, dalam pembukaan silaturahmi tersebut.
"BAZNAS adalah lembaga pemerintah non-struktural yang bertugas mengelola zakat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011. Hari ini, kami berkunjung ke Bank BTN untuk berkoordinasi mengenai pembentukan UPZ dan optimalisasi pengumpulan ZIS. Kami berharap, tawaran ini dapat diterima dengan baik," ujar Prof. Ali Maschan Moesa.
Prof. Ali Maschan juga menambahkan bahwa hasil pengumpulan ZIS di BTN akan didistribusikan kembali kepada warga sekitar BTN.
"Sebanyak 70 persen dari dana yang terkumpul nantinya dapat dimanfaatkan untuk program bina lingkungan bagi masyarakat sekitar, tentunya dengan syarat penerima memenuhi ketentuan sesuai peraturan yang ada (8 asnaf)," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Cabang BTN Surabaya, Prijo, menyambut baik kunjungan pimpinan BAZNAS Jatim.
"Kami sangat berterima kasih dan merasa tersanjung dengan kunjungan Bapak-Bapak Kyai. Selama ini, sudah ada imbauan dari BAZNAS RI kepada seluruh karyawan di Indonesia agar membayar zakat melalui BAZNAS. Namun, menurut kami, imbauan tersebut masih kurang kuat. Ke depan, khususnya di BTN Cabang Surabaya, kami akan menerbitkan edaran dengan sifat 'sunnah muakad' untuk lebih mendorong karyawan membayar ZIS melalui BAZNAS," ujar Prijo.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Wakil Ketua II BAZNAS Jatim Dr. KH. Ahsanul Haq, MPd.I., Wakil Ketua III BAZNAS Jatim Dr. KH. Mohammad Zakki, M.Si., Wakil Ketua IV BAZNAS Jatim Dr. KH. Husnul Khuluq, M.M., Kepala Bidang Pengumpulan BAZNAS Jatim Abd. Kholik, Relationship Manager Funding BTN Cabang Surabaya Ika Parsiwi Tristiana, serta Antok dan Reza dari bagian HRD BTN Surabaya. (chol-x)
29/08/2024 | Humas BAZNAS Jatim

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat