Berita Terbaru
BAZNAS Jatim Ajak Cabdindik Tulungagung-Trenggalek Optimalkan ZIS
BAZNAS Provinsi Jawa Timur menggelar audiensi dengan Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Wilayah Tulungagung-Trenggalek untuk mengoptimalkan penghimpunan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS), Jumat (19/9/2025).
Pertemuan ini dihadiri Kasi SMA/SMK Cabdin Tulungagung-Trenggalek Sunaryo, M.Pd., Ketua BAZNAS Jatim Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., para wakil ketua BAZNAS Jatim, serta jajaran MKKS setempat.
Dalam sambutannya, Sunaryo menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Plh. Kacabdin dan menegaskan kesiapannya menindaklanjuti arahan BAZNAS Jatim.
“Kami mohon maaf karena Plh. Kacabdin ada kegiatan sehingga harus mewakilkan kepada saya. Kami siap menerima apa yang disampaikan BAZNAS Jatim kepada Cabdin Tulungagung. Ini adalah langkah cepat kami menindaklanjuti surat dari BAZNAS, maka kami segera tindak lanjuti untuk dilaksanakan pada hari Rabu. Sempat mau digeser tanggal 25, tapi kami ingin secepatnya,” ujarnya.
Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Ali Maschan Moesa, menegaskan bahwa BAZNAS adalah lembaga pemerintah nonstruktural (LPNS) yang menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011.
“Kami ini BAZNAS, namanya badan itu Lembaga Pemerintah Non Struktural. Kami ke sini atas perintah negara dan agama, melaksanakan undang-undang. Tugas pokoknya ikut menyelesaikan kemiskinan dan kesenjangan,” tegasnya.
Prof. Ali juga menyebut BAZNAS memiliki kedudukan setara dengan lembaga negara seperti BMKG dan BRIN, namun berbeda dalam pendanaan.
“Satu-satunya badan di Indonesia yang tidak diberi APBN adalah BAZNAS. Hanya saja operasionalnya dibantu gubernur, tetapi seberapa welasnya beliau,” tuturnya.
Prof. Ali menambahkan, BAZNAS Jatim bertanggung jawab kepada Presiden dan di tingkat provinsi berada di bawah koordinasi Gubernur Jawa Timur.
“Kami datang bukan mengemis, tetapi melaksanakan perintah negara dan agama. Jika kita saling membantu optimalisasi zakat dan infak, insya Allah hati kita tenang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prof. Ali menekankan pentingnya peran Unit Pengumpul Zakat (UPZ) sebagai pengelola zakat di lingkungan pendidikan.
“Ketika UPZ setor ke BAZNAS, 70 persen akan kembali untuk bina lingkungan, seperti membantu anak yang sepatunya rusak, menyantuni tukang kebersihan, dan lain-lain. Tiga persen dapat digunakan untuk operasional UPZ,” jelasnya.
Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. KH. Ahsanul Haq, menegaskan bahwa ASN menjadi sasaran utama penghimpunan zakat karena penghasilannya bersumber dari negara.
“Pegawai negeri masuk profesi, maka menurut fatwa MUI hasil kerja profesi wajib dikeluarkan zakatnya jika sudah mencapai nisab. Bagi yang belum mencapai nisab, silakan tetap berinfak dan bersedekah melalui UPZ,” terangnya.
Beliau menambahkan, setiap Cabdin di Jawa Timur telah memiliki UPZ yang bertugas menerima zakat dari ASN yang telah mencapai nisab dan menyetorkannya ke BAZNAS Jatim.
“Berapapun yang terkumpul akan disetorkan ke BAZNAS Jatim, lalu UPZ bisa mendistribusikan maksimal 70 persen untuk program sosial di wilayahnya, dan 3 persen dapat digunakan untuk operasional,” jelasnya.
Acara diakhiri dengan penyerahan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2014 tentang optimalisasi pengelolaan zakat, sebagai bentuk komitmen bersama dalam memperkuat sinergi BAZNAS Jatim dan dunia pendidikan dalam mendorong budaya zakat, infak, dan sedekah untuk pengentasan kemiskinan.
21/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Ajak Politeknik Negeri Madiun Bentuk UPZ
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur melaksanakan audiensi dengan Politeknik Negeri Madiun (PNM) dalam rangka mengoptimalkan penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS), Rabu (17/9/2025).
Hadir dalam kegiatan ini Direktur PNM, Dr. Muhammad Taali beserta jajaran; Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si.; Wakil Ketua I BAZNAS Jatim, Drs. KH. Masnuh, M.A.; Wakil Ketua II, Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I.; Wakil Ketua III, Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si.; serta Wakil Ketua IV, Dr. KH. Husnul Khuluq, M.M.
Direktur PNM, Dr. Muhammad Taali, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas kunjungan BAZNAS Jatim. “Syukur alhamdulillah kita diberikan sehat, sehingga hari ini bisa audiensi dengan BAZNAS Provinsi Jawa Timur. Poltek Madiun memiliki dua kampus dengan total lahan 7.000 meter persegi. Di kampus 2 terdapat fasilitas program studi perkeretaapian, yang membuat kami dikenal di tingkat nasional dan mancanegara sebagai satu-satunya politeknik dengan jurusan kereta api. Saat ini ada sekitar 15 program studi lain seperti akuntansi dan teknologi informasi, dengan jumlah mahasiswa 4.200 orang serta lebih dari 268 pegawai tetap ditambah tenaga outsource,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya siap berkolaborasi dengan BAZNAS Jatim. “Kami sangat berterima kasih, insya Allah kami akan mendengarkan petuah dari Pak Yai. Semoga acara hari ini bermanfaat bagi kita semua. Kami mohon petunjuk terkait apa saja yang bisa kami kerja samakan dengan BAZNAS. Selama ini pemahaman kami tentang BAZNAS masih minim. Kami sudah mengumpulkan zakat, tetapi belum terkoordinasi dengan baik. Karena itu, kami siap berkoordinasi dan menyalurkan ZIS melalui BAZNAS Provinsi Jawa Timur. Insya Allah akan kami tindak lanjuti agar bisa bekerja lebih tenang,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, menegaskan bahwa BAZNAS adalah lembaga pemerintah non-struktural yang melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. “Kami ini seperti BRIN atau BMKG, sama-sama lembaga pemerintah non-struktural. Bedanya, kalau lembaga lain mendapat anggaran, BAZNAS tidak memperoleh APBN sepeser pun. Justru kami diberi tugas negara untuk mencari dana sebanyak-banyaknya demi membantu fakir miskin, menuntaskan kemiskinan, dan mengurangi disparitas sosial,” ungkapnya.
Prof. Ali menambahkan, zakat ASN telah diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2014 sehingga wajib disalurkan melalui BAZNAS. “Dana ZIS yang disetor ke BAZNAS bisa kembali hingga 70 persen untuk dikelola instansi, sementara 30 persen untuk program pemberdayaan di luar. Saat ini Ibu Gubernur juga menekankan pentingnya penguatan UMKM dan pemberantasan rentenir. BAZNAS hadir untuk memberikan pinjaman modal usaha dengan bunga ditanggung negara. Jadi kami ke sini bukan untuk meminta, tapi menjalankan perintah negara sekaligus perintah agama,” jelasnya.
Wakil Ketua I BAZNAS Jatim, Drs. KH. Masnuh, M.A., menekankan pentingnya sinergi. “Kami hadir di Politeknik untuk memperkuat kolaborasi. Zakat dari SMA ke atas menjadi ranah provinsi, sedangkan SMP ke bawah ranah kabupaten/kota. Kami berharap PNM bisa ikut memperkuat distribusi zakat agar manfaatnya lebih luas,” ujarnya.
Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I., menambahkan aspek teknis pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ). “Secara teknis, perguruan tinggi dapat membentuk UPZ dengan kepengurusan minimal 5 orang dan disahkan melalui SK Ketua BAZNAS Jatim. Zakat profesi wajib ditunaikan jika penghasilan ASN melebihi nisab setara 85 gram emas atau sekitar Rp7,1 juta per bulan. Dana yang terkumpul bisa dikelola kembali hingga 70 persen untuk kebutuhan kampus, misalnya membantu mahasiswa melalui UKT atau program sosial lainnya,” terangnya.
Senada, Wakil Ketua III BAZNAS Jatim, Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si., menilai PNM memiliki potensi besar dalam penguatan vokasi dan pemberdayaan ekonomi. “Ada dua hal yang bisa menjadi ikon di Politeknik. Pertama, pengembangan vokasi yang diarahkan pada UMKM mahasiswa bekerja sama dengan Kadin. Kedua, skema zakat 70 persen kembali ke kampus yang sangat menguntungkan, karena bisa digunakan untuk menguatkan ekonomi mahasiswa maupun masyarakat sekitar,” jelasnya.
Sementara Wakil Ketua IV, Dr. KH. Husnul Khuluq, M.M., menegaskan bahwa BAZNAS adalah lembaga yang sah dan ditetapkan negara. “Mahkamah Konstitusi telah menegaskan bahwa BAZNAS adalah satu-satunya lembaga negara yang berwenang mengelola zakat. Bahkan dalam RPJMN, zakat masuk sebagai prioritas nasional dengan target Rp77 triliun pada 2029. Karena itu, kerja sama dengan perguruan tinggi seperti PNM sangat strategis untuk memperkuat peran zakat dalam pembangunan,” pungkasnya.
Audiensi ini diakhiri dengan penyerahan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Kementerian/Lembaga, Sekretariat Jenderal Lembaga Negara, Sekretariat Jenderal Komisi Negara, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD melalui BAZNAS, sekaligus komitmen bersama untuk menindaklanjuti pembentukan UPZ di lingkungan Politeknik Negeri Madiun agar potensi zakat civitas akademika dapat dikelola optimal dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
18/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Audiensi dengan Cabdindik Jombang, Bahas Optimalisasi ZIS
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur melaksanakan audiensi dengan Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Wilayah Jombang, Rabu (17/9/2025). Pertemuan ini membahas langkah-langkah optimalisasi penghimpunan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) di lingkungan pendidikan.
Audiensi tersebut dihadiri Plt. Kepala Cabdin Jombang, Pinky Hidayati, S.Psi., M.Psi.; Ketua UPZ Cabdin Jombang, Drs. Mufid, M.Pd.; Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si.; Wakil Ketua I BAZNAS Jatim, Drs. KH. Masnuh, M.A.; Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I.; serta Wakil Ketua IV BAZNAS Jatim, Dr. KH. Husnul Khuluq, M.M.
Ketua UPZ Cabdin Jombang, Drs. Mufid, M.Pd., menjelaskan bahwa program ZIS di Jombang sejauh ini berjalan baik, namun masih perlu ditingkatkan.
“Rencananya program UPZ Cabdin Jombang akan mengadakan acara sesuai anggaran 2025, di antaranya santunan dan beasiswa bagi yang kurang mampu, bertepatan dengan momentum Maulid Nabi. Namun karena kondisi, saya bersama pengurus belum menemukan titik temu, apalagi saya akan purna, sehingga belum terealisasi,” ujarnya.
Ia juga menekankan perlunya bimbingan dari para ulama agar pengelolaan ZIS dapat terus meningkat. “Masalah zakat ini termasuk agak riskan. Karena itu saya berharap terus ditingkatkan kontribusi zakat, dengan motivasi dari para kiai kepada para muzaki. Selain itu, saya mohon kebijakan dari Ibu Kacabdin agar segera mengusulkan kepengurusan baru ke BAZNAS Jatim, supaya kegiatan tidak vakum dan tetap eksis,” tambahnya.
Sementara itu, Plt. Kacabdin Jombang, Pinky Hidayati, mengapresiasi kiprah UPZ di wilayahnya. “Alhamdulillah, UPZ Jombang ini lebih hidup dan lebih bergerak. Kami juga memiliki program beasiswa untuk anak-anak kurang mampu yang disalurkan kepada sekolah dengan pengumpulan zakat terbanyak. Ini sekaligus memotivasi agar kesadaran berzakat bisa meningkat,” ungkapnya.
Pinky juga menyampaikan harapannya kepada BAZNAS Jatim. “Kami mohon arahan dan bimbingan dari para kiai agar program ini bisa lebih baik lagi. Sosialisasi penyaluran zakat ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran, sehingga pengumpulan zakat bisa meningkat untuk ke depan,” jelasnya.
Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, menegaskan pentingnya regulasi zakat ASN. “BAZNAS ini satu-satunya lembaga pemerintah nonstruktural yang melaksanakan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tanpa menerima alokasi APBN. Tugas kami adalah menuntaskan kemiskinan dan mengurangi disparitas sosial. ASN diwajibkan menyalurkan zakat melalui BAZNAS sesuai Inpres Nomor 3 Tahun 2014. Bahkan dana ZIS bisa dikembalikan hingga 70 persen, dengan 3 persen di antaranya bisa dipakai untuk operasional,” terangnya.
Prof. Ali menambahkan, “Alhamdulillah, di Jawa Timur pengumpulan zakat sudah hampir mencapai Rp50 miliar. Kami siap kapan pun jika seluruh kepala sekolah bisa dikumpulkan untuk sosialisasi. Karena tidak ada diskusi yang lebih baik daripada diskusi tentang zakat dan sedekah.”
Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I., turut menegaskan pentingnya disiplin zakat ASN. “Zakat ini tidak bisa sesuka hati, sudah ditentukan 2,5 persen. Menurut fatwa MUI, ASN adalah profesi. Kalau gaji dan TPP lebih dari Rp7 juta per bulan, berarti sudah mencapai nisab dan wajib zakat. Di Jombang ada sekitar 1.200 ASN yang bisa dipetakan, mana yang wajib zakat dan mana yang bisa berinfak atau bersedekah,” jelasnya.
Acara diakhiri dengan penyerahan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Kementerian/Lembaga, Sekretariat Jenderal Lembaga Negara, Sekretariat Jenderal Komisi Negara, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah melalui Badan Amil Zakat Nasional, sekaligus komitmen bersama untuk terus mengoptimalkan pengelolaan zakat di lingkungan pendidikan, khususnya di Kabupaten Jombang.
18/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Gelar Sosialisasi ZIS di Cabdindik Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menggelar Sosialisasi Pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik. Kegiatan ini berlangsung di Kantor UPT Dinas Pendidikan Jawa Timur, Selasa (16/9/2025). Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sidoarjo–Surabaya–Gresik, Dr. Kiswanto, S.Pd., M.Pd., beserta jajaran; Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si.; Wakil Ketua I BAZNAS Jatim, Drs. KH. Masnuh, M.A.; Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I.; Wakil Ketua III BAZNAS Jatim, Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si.; Wakil Ketua IV BAZNAS Jatim, Dr. KH. Husnul Khuluq, M.M.; serta seluruh kepala SMA/SMK di wilayah Cabdin. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman mengenai kewajiban zakat, infak, dan sedekah, khususnya di kalangan ASN dan lembaga pendidikan. Dr. Kiswanto menyampaikan bahwa zakat dan sedekah adalah amalan yang memberi manfaat bukan hanya bagi masyarakat, tetapi terutama bagi diri sendiri. “Kepada diri kita, saya yakin Insya Allah akan mendapatkan manfaat pertama kali untuk diri kita sendiri, kemudian juga untuk lingkungan kita, termasuk lembaga pendidikan kita. Inilah rezeki yang sesungguhnya, yaitu rezeki yang bermanfaat untuk kepentingan kita di kemudian hari,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua BAZNAS Jatim Prof. Ali Maschan Moesa menegaskan bahwa zakat diatur secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 dan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2014. “ASN wajib menyalurkan zakat melalui BAZNAS. Kami datang ke sini atas dasar tugas negara dan tugas agama. Dana ZIS yang disetorkan bisa dikembalikan hingga 70 persen untuk program jenengan, dan dari jumlah itu 3 persen dapat digunakan untuk operasional,” jelasnya. Prof. Ali juga menekankan peran BAZNAS yang unik dibandingkan lembaga pemerintah lain. “BAZNAS adalah satu-satunya badan pemerintah di Indonesia yang tidak mendapatkan anggaran dari APBN. Tugas utamanya mengentaskan kemiskinan dan disparitas,” ujarnya.
Melalui sosialisasi ini, BAZNAS Jatim mengajak seluruh unsur pendidikan untuk bersinergi dalam mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan ZIS. Sinergi tersebut diharapkan mampu mendukung program pemberdayaan ekonomi, penguatan UMKM, pendidikan, kesehatan, serta penanggulangan masalah sosial di Jawa Timur.
17/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS RI dan Jatim Verifikasi Calon Pimpinan BAZNAS Jombang
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur bersama BAZNAS RI melaksanakan verifikasi faktual terhadap calon pimpinan BAZNAS Kabupaten Jombang periode 2025–2030. Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Kabupaten Jombang, Senin (15/9/2025).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Jombang H. Warsubi, S.H., M.Si., Wakil Bupati Jombang Salmanudin Yazid, S.Ag., M.Pd., Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang Agus Purnomo, S.H., M.Si., serta Kabag Kesra Kabupaten Jombang Drs. Supriadi (Plt).
Dari BAZNAS, hadir Pimpinan BAZNAS RI Pembina Wilayah Jawa Timur Kolonel CAJ (Purn.) Drs. Nur Chamdani, Ketua BAZNAS Jatim Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., beserta jajaran wakil ketua, tim Panitia Seleksi (Pansel), dan calon pimpinan BAZNAS Kabupaten Jombang.
Bupati Jombang H. Warsubi dalam sambutannya menyampaikan harapan besar dari proses seleksi ini.
“Alhamdulillah hari ini kita verifikasi faktual terkait 10 orang yang telah mengikuti seleksi BAZNAS. Mudah-mudahan hari ini bisa dipilih 5 orang yang berkontribusi dalam pembangunan di Jombang dan akan bekerja demi masyarakat, dalam rangka meningkatkan pendapatan BAZNAS agar bisa disalurkan ke masyarakat dan bisa diterima dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Pembina Wilayah Jawa Timur, Kolonel (Purn) CAJ Drs. Nur Chamdani, menegaskan bahwa Jawa Timur mendapat prioritas dalam proses verifikasi.
“BAZNAS RI dari Jakarta menyaksikan langsung verifikasi faktual calon pimpinan BAZNAS Kabupaten Jombang. Kalau di tempat lain semua yang memverifikasi dari Jakarta, tapi di Jawa Timur semuanya kiai, semuanya profesor doktor. Kami usulkan Jawa Timur jadi satu-satunya provinsi yang bisa melaksanakan verifikasi langsung, syaratnya hanya satu yaitu saya menyaksikan,” tuturnya.
Ia menambahkan, “Yang dipilih hanya 5 orang, meskipun saya yakin semua 10 orang baik semua, tetapi karena dibatasi oleh undang-undang. Tidak berhenti di sini, hasilnya nanti akan dinilai dalam rapat pleno BAZNAS RI di Jakarta. Kita harapkan yang lolos betul-betul memiliki kompetensi, integritas, dan bisa bekerja sama dengan pemerintah kabupaten, karena BAZNAS adalah lembaga pemerintah non-struktural.”
Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., dalam kesempatan itu juga menegaskan pentingnya niat tulus dalam mengemban amanah.
“BAZNAS ini lembaga pemerintah, sama dengan BRIN, BNPB, BMKG, bahkan sama dengan Danantara. Bedanya, kalau Danantara duitnya banyak, kita disuruh cari duit untuk membantu orang miskin. Memang kerjanya begitu, jadi harus diniati betul-betul untuk membantu mereka,” jelasnya.
Aspek penilaian dalam verifikasi faktual ini meliputi latar belakang pendidikan, usia, visi dan misi, serta pemahaman fikih zakat. Selain itu, calon pimpinan juga dinilai dari pemahaman regulasi dan tata kelola BAZNAS, rencana pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, termasuk perencanaan pelaporan, pengendalian, serta pertanggungjawaban.
Verifikasi faktual ini bertujuan memastikan calon pimpinan BAZNAS Kabupaten Jombang memiliki kapasitas, integritas, serta komitmen dalam menjalankan tugas secara profesional, transparan, dan akuntabel. Hasil dari tahapan ini selanjutnya akan dibawa ke rapat pleno BAZNAS RI sebagai dasar penetapan pimpinan BAZNAS Kabupaten Jombang periode 2025–2030.
15/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Dukung Khitan Massal di Jombang, Salurkan 120 Paket Alat Sekolah
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur turut mendukung kegiatan khitan massal yang digelar BAZNAS Kabupaten Jombang di Aula Gedung Islamic Center Jombang, Sabtu (13/9/2025). Pada kesempatan ini, BAZNAS Jatim menyalurkan bantuan berupa 120 paket tas dan alat tulis untuk peserta. Wakil Ketua III BAZNAS Jatim, Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si., hadir langsung dan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. “Atas nama Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Timur saya mengucapkan selamat dan sukses. Insya Allah apa yang kita lakukan ini menjadi sebuah sejarah yang mempunyai nilai dunia dan akhirat,” ujarnya. Acara turut dihadiri Ketua BAZNAS Jombang Ahmad Zainuri, Lc., dan dilanjutkan sambutan Bupati Jombang yang diwakili Kepala Bakesbangpol, Budi Winarto, ST., M.Si. Hadir pula perwakilan dari Dharma Wanita Kabupaten Jombang, Tim Penggerak PKK Jombang, Ketua IAI Cabang Jombang, Ketua IKA UNAIR Cabang Jombang, Ketua Meddisa Xsis, serta Ketua LKNU sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan sosial ini. Kegiatan khitan massal ini menjadi wujud sinergi antara BAZNAS provinsi, kabupaten, pemerintah daerah, dan berbagai elemen masyarakat dalam memberikan manfaat bagi anak-anak dan keluarga mustahik di Jombang.
15/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Fesyar 2025: Ketua BAZNAS Jatim Tekankan Optimalisasi ZIS untuk Entaskan Kemiskinan
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., menegaskan pentingnya optimalisasi zakat, infak, sedekah (ZIS) dalam upaya pengentasan kemiskinan. Hal tersebut beliau sampaikan dalam Talkshow bertema Optimalisasi ZISWAF pada ajang Fesyar Jawa 2025 yang digelar di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Ahad (14/9/2025). “BAZNAS adalah lembaga pemerintah non-struktural yang melaksanakan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011. Di tingkat pusat, BAZNAS bertanggung jawab langsung kepada Presiden, sementara di Jawa Timur kepada Gubernur. Kami memiliki kewajiban untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi disparitas,” tegas Prof. Ali. Prof. Ali Maschan juga menyoroti program-program yang tengah dijalankan BAZNAS Jatim, di antaranya pemberian pinjaman tanpa bunga bagi pedagang kecil untuk menekan praktik rentenir. “Hari ini Gubernur menekankan pentingnya UMKM. Karena itu, kami berupaya menghadang bank titil. Para pedagang di pasar kami beri pinjaman modal melalui bank, dan bunganya akan ditanggung oleh BAZNAS,” jelasnya. Selain itu, BAZNAS Jatim juga menggulirkan program renovasi rumah serta beasiswa bagi pelajar dari keluarga kurang mampu. Prof. Ali menambahkan, potensi zakat nasional sebenarnya mencapai Rp272 triliun, namun realisasi penghimpunannya baru sekitar 10 persen.
Zakat melalui BAZNAS, menurutnya, tidak hanya berdampak sosial, tetapi juga memberi manfaat bagi muzaki melalui pengurangan pajak, sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2014. Lebih lanjut, beliau mengutip hasil penelitian yang menyebutkan bahwa keterlibatan dalam amal dapat memberikan efek positif bagi jiwa dan batin seseorang. “Orang yang gemar bersedekah akan mengalami semacam glow-in-the-dark, seakan memiliki indera keenam dan ketujuh,” ungkapnya. Menutup sesi, Prof. Ali mengutip Surah An-Nisa yang menyatakan tidak ada percakapan yang lebih baik daripada tentang amal.
Kiai Ali juga menegaskan, istilah ma’ruf (kebaikan) sering disalahartikan sebagai penegakan hukum, padahal makna sesungguhnya adalah membantu orang miskin dan melunasi utang orang lain.
15/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Audiensi ke PENS: Dorong Pembentukan UPZ dan Kerja Sama Bidang IT
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur melaksanakan audiensi ke Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) pada Jumat (12/9/2025). Pertemuan ini membahas dua agenda utama, yakni rencana pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di lingkungan kampus serta peluang kerja sama dalam pengembangan teknologi informasi untuk mendukung transparansi pelaporan zakat.
Hadir dalam audiensi tersebut Ketua BAZNAS Jatim Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., bersama Wakil Ketua I Drs. KH. Masnuh, MA., Wakil Ketua III Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si., dan Wakil Ketua IV Dr. KH. Husnul Khuluq, M.M. Dari pihak PENS hadir Direktur Dr.-Ing. Ir. Arif Irwansyah, S.T., M.Eng., bersama jajaran pimpinan, dosen, dan kepala jurusan.
Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Ali Maschan Moesa, menjelaskan bahwa BAZNAS merupakan lembaga pemerintah non-struktural sesuai amanah UU No. 23 Tahun 2011 yang bertugas menghimpun dan menyalurkan zakat.
“Alhamdulillah, tahun ini penghimpunan zakat di Jawa Timur mencapai Rp50 miliar. Sesuai instruksi presiden, ASN harus berzakat melalui BAZNAS. Melalui mekanisme UPZ, dana zakat yang terkumpul bisa dikembalikan hingga 70% untuk mendukung mahasiswa kurang mampu, membantu pegawai, serta program sosial internal kampus,” ungkap Prof. Ali.
Ia menambahkan, BAZNAS Jatim juga memiliki beragam program seperti beasiswa, santunan anak yatim, Z Chicken, ternak kambing, hingga pemberdayaan UMKM agar bebas dari jeratan rentenir.
“Tugas kami adalah ikut mengentaskan kemiskinan. Bahkan kontribusi Jawa Timur dalam bantuan kemanusiaan untuk Palestina mencapai Rp18 miliar, terbesar secara nasional,” jelasnya.
Direktur PENS, Dr.-Ing. Ir. Arif Irwansyah, menyambut baik gagasan tersebut.
“Insya Allah kami senang sekali. Tadi juga dijelaskan pemanfaatannya untuk menyelamatkan dan memberdayakan. Karena memang pendidikan ini merupakan salah satu pintu yang bisa mengangkat derajat keluarga. Insya Allah satu visi dengan kami untuk menyelamatkan keluarga yang kurang mampu,” ujarnya.
Ia menambahkan, pembentukan UPZ sejalan dengan visi PENS dalam membantu mahasiswa dan masyarakat.
“Kalau jadi UPZ, 70% bisa dikembalikan lagi untuk mendukung mahasiswa kurang mampu. Kami juga memiliki program pengabdian masyarakat berbasis teknologi yang bisa disinergikan dengan program BAZNAS,” lanjutnya.
Wakil Direktur Bidang Kerja Sama, Humas, dan SI PENS, Dr. Ir. Firman Arifin, menegaskan bahwa audiensi ini menjadi momentum penting memperkuat kolaborasi.
“Alhamdulillah, sepertinya ini gayung bersambut. Kami memang baru memulai memperkuat bidang kerja sama sejak Juni, termasuk pengembangan perangkat lunak, teknologi VR, hingga program digital marketing. Ke depan kami siap bersinergi dengan BAZNAS,” katanya.
Di akhir pertemuan, kedua belah pihak juga membahas rencana kerja sama pengembangan software pelaporan zakat, infak, dan sedekah melalui layanan WhatsApp BAZNAS Jatim.
Silaturahmi ini diharapkan menjadi langkah awal sinergi antara BAZNAS Jatim dan PENS dalam mewujudkan pengelolaan ZIS yang transparan, akuntabel, serta bermanfaat luas bagi sivitas akademika maupun masyarakat sekitar.
12/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Maulid Nabi, BAZNAS Jatim Salurkan 300 Paket Sembako untuk Mustahik
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menyalurkan 300 paket sembako kepada mustahik jamaah Masjid Raya Islamic Centre Jawa Timur, Rabu (10/9/2025).
Kegiatan Maulid ini menghadirkan Dr. KH. Syukron Jazilan sebagai penceramah, serta diikuti oleh Jamaah Qolbun Salim, Pengajian Wanita Islamic Centre (PEWIC), dan masyarakat sekitar Masjid Raya.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Ketua Badan Pengelola Masjid Raya Islamic Centre Jawa Timur, Drs. H. Imam Bashori, bersama Kepala Satuan Audit Internal BAZNAS Jatim, Drs. H. Slamet Hariyono, M.Si., yang hadir mewakili pimpinan BAZNAS Jatim.
Bantuan ini menjadi wujud kepedulian BAZNAS Jatim dalam mendukung mustahik jamaah dan masyarakat sekitar, sekaligus meneladani semangat berbagi yang diajarkan Rasulullah SAW.
Momentum Maulid Nabi diharapkan dapat memperkuat ukhuwah islamiyah, menumbuhkan kepedulian sosial, serta mendorong umat untuk meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
11/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Jajaki Kerja Sama dengan PT Behaestex
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur melakukan silaturahmi dan audiensi ke PT Behaestex, Gresik, Rabu (10/9/2025). Pertemuan ini membahas peluang kerja sama dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS), sekaligus mempererat sinergi dengan kalangan pengusaha.
Audiensi ini dihadiri oleh Ketua BAZNAS Jatim Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., bersama Wakil Ketua I Drs. KH. Masnuh, M.A., Wakil Ketua II Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I., dan Wakil Ketua IV Dr. KH. Husnul Khuluq, M.M. Sementara dari PT Behaestex hadir Direktur Utama Najib AR Bahasuan, Direktur Marketing Haikal Bahasuan, Manajer Marketing Nur Yahya, serta tim kerja sama B2B.
Direktur Utama PT Behaestex, Najib AR Bahasuan, menyampaikan sejarah panjang perusahaan yang berdiri sejak 1953 dan kini mempekerjakan lebih dari 5.000 karyawan.
“Masyaallah, sarung itu sesuatu yang unik. Kalau disejajarkan dengan batik, itu sejajar dengan batik tulis. Satu hari menenun bisa 30 cm, terutama untuk sarung masterpiece. Jadi ada masterpiece, signature, dan royal,” ungkap Najib.
Ia menambahkan, Behaestex terus berinovasi dengan memadukan tradisi dan modernisasi.
“Selain kainnya sendiri, ada cerita di balik upaya mempertahankan budaya sarung songket. Karena menyulam songket itu yang susah, makanya kami mendirikan sekolah tenun di desa-desa. Ini bukan sekadar produk, tapi juga pelestarian budaya,” jelasnya.
Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., menegaskan pentingnya kemitraan dengan dunia usaha untuk memperluas penghimpunan zakat.
“BAZNAS adalah badan resmi pemerintah non-struktural. Amanah kami jelas, bukan hanya perintah negara, tetapi juga perintah agama, yaitu mengentaskan kemiskinan. Karena itu, kami terus memperluas penghimpunan zakat dari kalangan ASN hingga pengusaha,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Prof. Ali Maschan mendorong pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di lingkungan PT Behaestex. Dengan jumlah karyawan yang besar, potensi zakat profesi dapat dikelola secara terstruktur.
“Kalau sudah ada UPZ, hingga 70 persen dana zakat bisa kembali untuk program sosial di internal perusahaan maupun masyarakat sekitar,” tambahnya.
Silaturahmi ini diharapkan menjadi langkah awal sinergi BAZNAS Jatim dan PT Behaestex dalam mendukung pengelolaan ZIS yang transparan, akuntabel, dan membawa manfaat luas bagi umat.
10/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Bantu Pendidikan Siswa Yatim Amanatul Ummah Surabaya
BAZNAS Provinsi Jawa Timur kembali menyalurkan bantuan pendidikan bagi siswa yatim tingkat SMP. Kali ini, sebanyak 9 siswa SMP Amanatul Ummah Siwalankerto, Surabaya, menerima bantuan berupa dana pendidikan dengan total senilai Rp6.750.000.
Masing-masing siswa mendapatkan bantuan sebesar Rp750.000 yang diserahkan secara langsung kepada Koordinator SMP Unggulan Amanatul Ummah Surabaya, Bapak Hakim. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban biaya pendidikan sekaligus memberikan semangat belajar bagi para penerima manfaat.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat bermanfaat untuk mendukung kelanjutan pendidikan anak-anak yatim. Semoga mereka semakin semangat belajar dan bisa meraih prestasi terbaik,” ujar Hakim usai menerima penyerahan bantuan.
Melalui program pendidikan ini, BAZNAS Jatim terus berkomitmen menyalurkan zakat, infak, dan sedekah dari masyarakat untuk membantu anak-anak yang membutuhkan, khususnya mereka yang berstatus yatim dan piatu.
Kehadiran bantuan ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa zakat mampu menjadi solusi bagi keberlangsungan pendidikan anak bangsa, sehingga mereka dapat terus melangkah meraih cita-cita tanpa terhalang keterbatasan ekonomi.
09/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Bu Muryati Kembangkan Usaha Gado-Gado Berkat Dukungan BAZNAS Jatim
Sejak 2020, Ibu Muryati berjualan gado-gado dan nasi campur menggunakan rombong bantuan BAZNAS Provinsi Jawa Timur, yang ia terima dari pengalihan penerima sebelumnya. Kini, semangatnya kembali bertambah setelah memperoleh dukungan berupa modal usaha dan peralatan kerja.
Bantuan yang baru diterimanya meliputi kompor gas, tabung gas, wajan, peralatan masak, serta kebutuhan bahan awal untuk berjualan. Dukungan ini diharapkan mampu meringankan beban sekaligus memperkuat usaha kecil yang telah ia jalani.
Di rumah sederhana yang ia tinggali bersama anak, menantu, dan dua cucunya, kehidupan dijalani dengan penuh kesederhanaan. Dari hasil berjualan, ia memperoleh penghasilan yang kadang cukup, kadang pas-pasan, tergantung jumlah pembeli setiap harinya. Sementara anak dan menantunya juga bekerja, meski dengan pendapatan yang terbatas dan tidak menentu.
Kebutuhan sehari-hari keluarga ini harus dipenuhi dengan penuh perhitungan—mulai dari biaya listrik, air, hingga belanja makan. Namun, di balik keterbatasan tersebut, Ibu Muryati tetap menjaga semangat dan terus berikhtiar agar usahanya bisa berkembang.
“Alhamdulillah, matur nuwun sampun diparingi tambahan modal dan peralatan usaha gado-gado. Semoga BAZNAS selalu jaya, diparingi kelancaran dan keberkahan selamanya. Aamiin,” ungkap Ibu Muryati penuh rasa syukur.
Kisah Ibu Muryati menjadi potret perjuangan masyarakat kecil yang tetap gigih menghidupi keluarga di tengah keterbatasan. Melalui zakat, infak, dan sedekah yang disalurkan masyarakat, BAZNAS Jatim hadir menjadi jembatan kebaikan yang membuka peluang bagi para mustahik untuk bangkit dan mandiri.
09/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Bersama Menag RI, BAZNAS Mulai Distribusikan Daging Dam untuk 42.215 Mustahik
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Menteri Agama Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., secara simbolis menyalurkan daging Dam yang yang telah diolah bagi mustahik guna meningkatkan kesejahteraan umat, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat.
Sebanyak 211.075 pouch daging Dam ini akan di distribusikan kepada 42.215 penerima manfaat (mustahik) yang ada di 7 provinsi di Indonesia yakni Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sumatera Utara.
Secara simbolis, Pendistribusian Dam/Hadyu Haji Indonesia Tahun 2025 digelar di Kantor BAZNAS RI, Jakarta, Senin (8/9/2025). Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk menandai awal terobosan baru dalam pengelolaan daging Dam. Turut hadir, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., beserta jajaran Pimpinan BAZNAS RI, Sestama, dan Deputi BAZNAS RI.
Hadir pula, Direktur Bina Haji Kementerian Agama, Dr. H. Musta’in Ahmad, S.H., M.H., Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Dr. H. Muchlis Muhammad Hanafi, Lc., M.A., serta Direktur Akomodasi, Katering, dan Transportasi sekaligus Plt. Direktur Bina Jamaah dan Petugas Haji BPH RI, Dr. Abd. Haris, M.Pd.I., M.HI.
Dalam sambutannya, Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., menyampaikan apresiasi tinggi kepada BAZNAS yang berhasil menghadirkan layanan dalam pendistribusian daging Dam kepada masyarakat yang membutuhkan di Indonesia.
“Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi kita semuanya, karena kita melaunching sesuatu yang belum ada sebelumnya secara formal. Ini prestasinya BAZNAS. Terima kasih atas kerja samanya yang sangat cepat dan bagus. Kita berharap ini menjadi role model yang akan kita laksanakan di masa-masa yang akan datang,” ujar Menag Nasaruddin.
Menag Nasaruddin mengatakan, mayoritas jamaah haji Indonesia melaksanakan haji Tamathu’, sehingga kewajiban membayar Dam tidak bisa dihindarkan. Ia menekankan, langkah yang dilakukan saat ini adalah jawaban dari dilema panjang yang dihadapi jamaah haji sebelumnya.
“Hampir 100 persen haji Indonesia itu haji Tamathu’, dengan demikian ada Dam. Pada masa yang lalu kita dihadapkan pada dilema yang sangat berat untuk kita lakukan, maka kita pilih apa yang telah kita putuskan. Kita tidak ingin ada yang tidak melakukan Dam, padahal itu adalah suatu kewajiban,” kata Menag.
Sementara itu, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menambahkan, program pendistribusian Dam di Indonesia ini merupakan wujud nyata sinergi antara BAZNAS dan Kementerian Agama. Ia menilai, layanan ini tidak hanya mempermudah jamaah haji, tetapi juga memberikan dampak langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Alhamdulillah ini adalah terobosan yang luar biasa dari Bapak Menteri Agama, Dam bisa disembelih di Indonesia dan kemudian bisa kita berikan kepada masyarakat kita yang membutuhkan yang ada di Indonesia, terutama di daerah 3T,” ujar Kiai Noor.
Kiai Noor mengatakan, jumlah jamaah yang menyalurkan Dam melalui BAZNAS pada tahap awal sudah menunjukkan keberhasilan yang menggembirakan. Ia menjelaskan bahwa meskipun sempat dikhawatirkan akan sulit dikelola, namun prosesnya berjalan dengan lancar.
“Kemarin kita membayangkan, kalau seandainya yang membayar Dam itu lebih dari 20 ribu itu kita kewalahan, alhamdulillah terkumpul 8.447. Maka dari itu, awal kemarin itu lancar-lancar saja yang ditangani oleh PT. Halalan Thayyiban,” ucapnya.
Kiai Noor mengungkapkan, capaian tersebut meningkat hingga 211 persen dari target awal yang hanya menyasar Petugas Haji. Menurutnya, perluasan jangkauan program Dam ini menjadi bukti kepercayaan jamaah haji terhadap transparansi dan profesionalitas BAZNAS.
“Kami sudah tanyakan kepada Kepala Dam bahwa untuk pengadaan sekaligus penyembelihan dan pendistribusian itu sudah lelang terbuka dan berhari-hari, sehingga insya Allah ini sesuai dengan aturan. Bahkan sebelum ini dilakukan, kita selalu tanya kepada Irjen ini boleh apa tidak, ini bisa apa tidak. Jadi insya Allah ini Aman Syari, Aman Regulasi, dan Aman NKRI,” paparnya.
Kiai Noor menambahkan, ke depan peluang pendistribusian Dam di Indonesia masih sangat terbuka luas. Ia meyakini, jika jumlah jamaah yang menyalurkan Dam semakin meningkat, maka manfaatnya juga akan lebih besar bagi masyarakat.
“Kalau ke depan 200 ribu kambing misalnya saja bisa disembelih di Indonesia, itu akan terkumpul 240 juta kaleng yang bisa kita bagikan kepada masyarakat Indonesia yang membutuhkan. Terima kasih kepada Menteri Agama, apa yang menjadi terobosan patut kita syukuri dan dukung bersama dan BAZNAS siap untuk melaksanakan,” jelasnya.
09/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Dibantu BAZNAS Jatim, Driver Ojol Pak Arifin Bangun Usaha Sampingan Warung Kopi
Surabaya - Siang itu, selepas mengantar pesanan terakhirnya sebagai driver ojek online, Pak Arifin (45) buru-buru pulang ke rumah. Bukan hanya karena lelah, tapi ada tugas yang lebih penting: menyuapi sang ibu yang sudah sepuh dan kini tinggal bersamanya. Di tengah kesibukan sebagai tulang punggung keluarga, Pak Arifin menyimpan satu harapan sederhana: memiliki usaha kecil yang bisa menambah penghasilan tanpa meninggalkan kewajiban merawat sang ibu. Harapan itu kini mulai terwujud setelah ia menerima bantuan dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur berupa peralatan dan bahan usaha untuk membuka warung kopi serta berjualan minuman sachet dan mi instan. Bantuan yang diberikan meliputi kompor gas beserta regulator, mesin cup sealer, dus mi instan, aneka kopi dan minuman sachet, sirup, cup plastik, hingga perlengkapan dagang lainnya. Dengan kreativitas seadanya, ia menata meja kayu sederhana sebagai tempat menjajakan kopi sachet, aneka es instan, dan Indomie. Warung kecil itu kini berdiri di depan rumahnya, menjadi usaha sampingan baru di sela aktivitasnya sebagai driver ojek online. “Terima kasih kepada para donatur dan BAZNAS Jawa Timur yang telah memberikan saya bantuan modal usaha dan peralatan untuk berjualan warung kopi. Semoga ke depan BAZNAS Jatim semakin jaya,” ungkap Pak Arifin penuh rasa syukur. Bantuan zakat produktif yang ia terima menjadi titik awal usaha sampingan yang sedang ia rintis. Meski sederhana, semangat Pak Arifin untuk bangkit tetap menyala. Baginya, usaha kecil itu bukan hanya soal menambah ekonomi, tetapi juga ikhtiar agar tetap bisa berada di sisi sang ibu tercinta.
07/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Bersama Ivan Gunawan Distribusikan 25.000 Liter Air Bersih dan Makanan Siap Saji untuk Warga Gaza
Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (BAZNAS RI) bersama desainer sekaligus public figure, Ivan Gunawan (Igun), mendistribusikan bantuan tahap pertama berupa 25.000 liter air bersih dan 800 porsi makanan siap saji (Hotmeals) yang dilaksanakan pada 1–2 September 2025 di wilayah Gaza, Palestina.
Distribusi air dilakukan di lima titik strategis, yakni Abu Hasirah Port, Al Sheikh Radwan, Al Rasheed, Palestine Stadium, dan Al Moataz Tower. Dari penyaluran tersebut, sedikitnya 1.562 jiwa menerima manfaat dengan rata-rata 16 liter air per orang. Sementara itu, distribusi makanan siap saji dilakukan di Palestine Kamp dan Al Ikhwa Kamp, menjangkau 800 penerima manfaat.
Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA. menegaskan, air bersih dan makanan merupakan kebutuhan mendasar yang sangat dibutuhkan masyarakat Gaza.
“Air adalah sumber kehidupan. Tanpa air bersih, saudara-saudara kita di Gaza menghadapi ancaman kesehatan dan kelangsungan hidup yang serius. Begitu pula makanan, yang menjadi energi untuk bertahan di tengah situasi darurat. Alhamdulillah, berkolaborasi dengan Ivan Gunawan, BAZNAS dapat mendistribusikan air bersih dan makanan ini,” ujar Kiai Noor dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Ia menambahkan, distribusi ini tidak hanya menjadi bentuk kepedulian kemanusiaan, tetapi juga bukti nyata solidaritas bangsa Indonesia terhadap Palestina.
“Setiap liter air dan setiap paket makanan yang sampai ke tangan mereka adalah bentuk kasih sayang masyarakat Indonesia. Ini adalah ikhtiar bersama untuk meringankan penderitaan yang mereka alami,” ucap Kiai Noor.
Lebih lanjut, Kiai Noor menyampaikan, BAZNAS akan terus berkomitmen melanjutkan program ini secara bertahap agar semakin banyak masyarakat Gaza yang bisa merasakan manfaatnya.
“Insya Allah distribusi air bersih dan makanan akan terus berlanjut. BAZNAS berkomitmen memberikan laporan secara berkala agar masyarakat Indonesia dapat menyaksikan langsung bahwa amanah mereka benar-benar sampai kepada yang berhak. Terima kasih kepada Ivan Gunawan dan seluruh masyarakat Indonesia yang telah mempercayakan infak kemanusiannya melalui BAZNAS,” tuturnya.
Sementara itu, Ivan Gunawan melalui akun Instagram miliknya menyampaikan rasa syukur atas tersalurnya bantuan tahap pertama.
“Saya ingin menginformasikan bahwa sumbangan tahap pertama dari event Love Hope for Humanity sudah sampai diterima oleh sahabat-sahabat kita di Gaza,” ungkap Ivan.
Ivan juga mengumumkan rencananya untuk turun langsung menyalurkan bantuan berikutnya.
“Insya Allah tanggal 8 nanti saya akan langsung memberikan santunan atau sumbangan kalian lewat Mesir. Doakan insya Allah saya diberikan keselamatan dan kesehatan selama perjalanan menuju Mesir nanti,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ivan menegaskan, bantuan ini adalah simbol cinta dan kepedulian yang tidak mengenal batas.
“Di tengah reruntuhan dan luka yang belum sembuh, setetes harapan hadir dalam bentuk bantuan yang insyaAllah mampu meringankan beban saudara-saudara kita di Palestina,” kata Ivan.
04/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Gelar Istighotsah dan Doa untuk Keselamatan Jawa Timur
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menggelar istighotsah dan doa bersama untuk keselamatan Jawa Timur dan Indonesia, bertempat di Aula Kantor BAZNAS Jatim, Surabaya, Rabu (3/9/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua BAZNAS Jatim Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., Wakil Ketua I Drs. KH. Masnuh, MA., Wakil Ketua II Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Wakil Ketua III Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si., serta Wakil Ketua IV Dr. KH. Husnul Khuluq, M.M.
Turut hadir pula perwakilan Biro Kesra Provinsi Jawa Timur Nurul Mahmudah, Badan Pengelola Masjid Raya Islamic Centre Jawa Timur, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jatim, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jatim, Lembaga Tilawatil Qur’an (LTPQ) Jatim, dan jajaran amil pelaksana BAZNAS Jatim.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS Jatim Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa menekankan pentingnya doa bersama di tengah dinamika kebijakan dan situasi yang menimbulkan keresahan masyarakat.
"Situasinya ngeri-ngeri sedap. Bahkan sampai ada peristiwa ojol meninggal dilindas, satu Indonesia emosional. Karena itu, kita niatkan doa ini untuk keselamatan bangsa. Mudah-mudahan Jawa Timur aman, Indonesia aman,” ungkapnya.
Mewakili Biro Kesra Provinsi Jawa Timur, Nurul Mahmudah menyampaikan dukungan agar Jawa Timur senantiasa aman.
“Semoga Jawa Timur tetap aman, situasi kondusif, dan kegiatan ini membawa keselamatan bagi Jawa Timur maupun Indonesia,” tuturnya.
Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum rasa syukur atas capaian BAZNAS Jatim yang berhasil meraih empat penghargaan dalam ajang BAZNAS Awards 2025.
03/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Sosialisasi Pengumpulan ZIS di Poltera
BAZNAS Provinsi Jawa Timur menggelar sosialisasi pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di Politeknik Negeri Madura (Poltera), Sampang, Selasa (2/9/2025). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari audiensi antara pimpinan BAZNAS Jatim dan Poltera beberapa waktu lalu. Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Poltera, Laily Ulfiyah, M.T., beserta jajaran dosen dan tenaga kependidikan. Dari BAZNAS Jatim, hadir Wakil Ketua I Drs. KH. Masnuh, MA., Wakil Ketua II Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I., serta Wakil Ketua III Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si. Dalam sambutannya, Direktur Poltera menekankan pentingnya kejelasan mekanisme pengelolaan zakat di kampus. “Sebelumnya pernah dilakukan pengumpulan ZIS, tetapi belum jelas mekanismenya. Maka dari itu, hari ini kami menghadirkan BAZNAS Jatim agar Bapak/Ibu bisa memahami langsung sebelum sistem ini diberlakukan di Poltera,” ujarnya. Wakil Ketua I BAZNAS Jatim, KH. Masnuh, menjelaskan bahwa zakat penghasilan termasuk bagian dari zakat mal. “Sering disalahartikan bahwa zakat mal hanya untuk orang yang berharta banyak. Padahal gaji dan penghasilan juga termasuk harta yang wajib dizakati apabila telah mencapai nisab,” tegasnya. Sementara itu, Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, KH. Ahsanul Haq, menyampaikan bahwa BAZNAS merupakan Lembaga Pemerintah Non Struktural (LPNS) yang di tingkat pusat berada di bawah Presiden, dan di provinsi berada di bawah Gubernur. “Sesuai instruksi Presiden, zakat dari ASN harus melalui BAZNAS. Mekanismenya, hingga 70 persen dana zakat yang disetorkan dapat kembali ke Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di Poltera untuk dikelola, sepanjang pelaporannya lengkap,” jelasnya. Ia juga menegaskan bahwa zakat merupakan kewajiban agama sekaligus amanah negara. “BAZNAS Jatim memiliki dasar hukum yang jelas, sehingga tidak perlu ada keraguan berzakat melalui BAZNAS. Insya Allah, dengan menunaikan zakat akan hadir keberkahan dalam kehidupan kita,” tambahnya. Adapun Wakil Ketua III BAZNAS Jatim, KH. Muhammad Zakki, menekankan nilai spiritual zakat. “Sangat tidak adil jika pengusaha menunaikan zakat sementara kita yang ASN tidak. Sesungguhnya dengan zakat, rezeki tidak akan berkurang, justru akan membawa ketenangan dan keberkahan,” ungkapnya. Dalam kesempatan tersebut, BAZNAS Jatim juga mendorong pembentukan UPZ di lingkungan Poltera. UPZ nantinya bertugas menghimpun zakat ASN yang sudah wajib zakat, sekaligus infak dan sedekah dari pegawai yang belum mencapai nisab. Pengurus UPZ akan ditetapkan melalui SK BAZNAS Jatim. Dengan adanya sosialisasi ini, civitas akademika Poltera diharapkan semakin memahami kewajiban zakat, sekaligus dapat berkontribusi dalam pengelolaan ZIS yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat.
02/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Rakornas BAZNAS 2025 Hasilkan 9 Resolusi Perkuat Tata Kelola Zakat Dukung Asta Cita
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI telah menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pada 26-29 Agustus 2025 di Jakarta, dengan menghasilkan sembilan resolusi tentang penguatan tata kelola zakat untuk meningkatkan efektivitas pelayanan, memperluas manfaat bagi masyarakat, serta mempercepat penanggulangan kemiskinan.
Resolusi tersebut dibacakan oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional H. Achmad Sudrajat, Lc., MA di hadapan perwakilan dari BAZNAS provinsi, kabupaten, dan kota seluruh Indonesia.
Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA menegaskan, resolusi tersebut menjadi inti dari Rakornas 2025. Menurutnya, penguatan kelembagaan BAZNAS merupakan prioritas utama sekaligus wujud komitmen dalam mendukung agenda pembangunan nasional melalui visi Asta Cita.
"Pertama, kita harus terus memperkuat BAZNAS. Dan Alhamdulillah, dengan kekuatan dan pertolongan Allah SWT, BAZNAS kini semakin kokoh. Dalam forum ini, tiba-tiba kita juga diperkuat oleh keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh gugatan yang diarahkan kepada BAZNAS oleh sejumlah pihak sehingga posisi BAZNAS menjadi lebih kuat lagi. Sekaligus kita mendukung Asta Cita sebagai agenda pembangunan nasional,” ujar Noor Achmad.
Karena itu, Kiai Noor berharap, dua hal ini menjadi jembatan bagi BAZNAS untuk terus menjalin hubungan dengan seluruh stakeholders, khususnya pemerintah daerah.
"BAZNAS telah mendapat pengakuan luas dari pemerintah daerah maupun para pemangku kepentingan. Meski demikian, BAZNAS harus memperkuat distribusi, penyaluran, dan pemberdayaan agar manfaat zakat dapat semakin dirasakan masyarakat," ujar Kiai Noor.
Kiai Noor juga berpesan, agar para amil dan penggerak zakat tidak malu dan ragu dalam menyampaikan risalah zakat. Menurutnya, zakat adalah bagian dari dakwah sekaligus instrumen penting untuk kesejahteraan umat.
Ia optimistis perkembangan BAZNAS akan semakin pesat dan memberi dampak signifikan. “Saat ini BAZNAS sudah berkembang luar biasa, dan ke depan insya Allah akan semakin luar biasa. Kita yakin orang-orang yang tidak senang pada BAZNAS pada akhirnya akan kalah. Jangan pernah pesimis, tetaplah optimis karena Allah akan menjadi saksi atas ikhtiar kita,” tegasnya.
Adapun 9 resolusi Rakornas BAZNAS 2025 adalah sebagai berikut:
1. BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota siap menjadi garda terdepan penyejahteraan ummat dan penanggulangan kemiskinan dalam mendukung pencapaian agenda pembangunan nasional sesuai visi Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran;
2. BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota berkomitmen menjaga serta meningkatkan reputasi lembaga dengan menerapkan prinsip 3 Aman yaitu Aman Syar’i, Aman Regulasi, Aman NKRI, khususnya meneguhkan Aman NKRI sebagai landasan dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Melanjutkan penguatan empat pilar utama pengelolaan zakat nasional, mencakup penguatan regulasi dan kelembagaan, peningkatan kapasitas SDM, pengembangan infrastruktur, serta penguatan jaringan dan sinergi;
4. Mendorong pengesahan rancangan Peraturan Presiden zakat ASN dan Pegawai BUMN guna mengoptimalkan capaian target pengumpulan ZIS DSKL nasional tahun 2026;
5. BAZNAS Kabupaten/Kota berkomitmen mendirikan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Desa/Kelurahan, UPZ Kecamatan, dan UPZ Masjid di seluruh wilayahnya masing-masing sesuai dengan jumlah desa yang melibatkan unsur pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan ulama dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sejak hari ini;
6. Optimalisasi pengumpulan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) yang berpotensi dikelola oleh BAZNAS meliputi harta tak bertuan (mal majhul), luqothah, tanah tak berpemilik atau terurus (ihyaul mawat), sanksi pidana (ta’zir), dam, denda berat haji (badonah), iwad, dormant account, dan lain sebagainya;
7. Mendorong pembentukan Asosiasi Amil Zakat Republik Indonesia (AAZRI) di tingkat wilayah sebagai wadah asosiasi profesi amil zakat untuk memperkuat sinergi, meningkatkan kapasitas, serta menegakkan profesionalisme pengelolaan zakat di seluruh wilayah dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sejak hari ini;
8. Memperkuat sinergi multipihak melalui kolaborasi dengan pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, media, dan lembaga internasional, serta memperluas kontribusi BAZNAS dalam isu-isu kemanusiaan global, termasuk dukungan terhadap Palestina dan masyarakat terdampak krisis lainnya; dan
9. Mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi atas Judicial Review Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, yang semakin memperkuat kedudukan BAZNAS sebagai lembaga utama pengelola zakat nasional.
01/09/2025 | Humas BAZNAS Jatim
MK Tolak Gugatan UU Pengelolaan Zakat
Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak permohonan pengujian Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat yang diajukan oleh Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Forum Zakat dan Arif Rahmadi Haryono dalam Perkara 97/PUU-XXII/2024, juga menolak permohonan yang diajukan oleh Muhammad Jazir dan Indonesia Zakat Watch dalam Perkara 54/PUU-XXIII/2025
Dalam amar putusannya, MK menyatakan bahwa permohonan para Pemohon tidak beralasan menurut hukum, sehingga ketentuan dalam UU 23/2011 tetap berlaku. MK juga menegaskan bahwa BAZNAS bukan lembaga superbody sebagaimana didalilkan para Pemohon, melainkan bagian dari sistem pengelolaan zakat nasional yang terintegrasi dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Pemerintah.
Lebih lanjut, MK memerintahkan DPR bersama Pemerintah untuk melakukan revisi UU Pengelolaan Zakat paling lambat dalam waktu dua tahun, guna memperkuat tata kelola zakat di Indonesia.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menyambut baik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak permohonan uji materiil Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, sebagaimana dibacakan dalam sidang pembacaan putusan perkara No. 97/PUU-XXII/2024 dan No. 54/PUU-XXIII/2025 pada tanggal 28 Agustus 2025
Ketua BAZNAS RI, Noor Achmad, menyampaikan apresiasi atas putusan tersebut. “BAZNAS menghormati dan menyambut baik keputusan MK. Putusan ini menegaskan kembali kedudukan UU 23/2011 sebagai landasan hukum yang sah bagi pengelolaan zakat di Indonesia, sekaligus memberi arah untuk perbaikan melalui revisi undang-undang agar lebih adaptif, akuntabel, dan berkeadilan,” ujarnya.
Putusan MK juga menekankan pentingnya penguatan unified system dalam pengelolaan zakat, yaitu sistem terintegrasi secara nasional yang memastikan koordinasi efektif antar-lembaga, baik pusat maupun daerah. Sistem ini akan menjamin transparansi, efisiensi, dan efektivitas pengelolaan zakat sesuai prinsip syariah dan hukum positif Indonesia. Selain itu, MK juga mendorong penerapan prinsip good amil governance sebagai pedoman tata kelola bagi seluruh lembaga pengelola zakat, agar tetap profesional, kredibel, dan berorientasi pada kemaslahatan umat.
BAZNAS memandang arahan MK ini sebagai momentum penting untuk memperkuat sinergi antara BAZNAS, LAZ, serta seluruh pemangku kepentingan. “Kami siap berkontribusi aktif dalam proses revisi undang-undang, dengan tetap berlandaskan prinsip good zakat governance dan semangat kolaborasi demi tercapainya kesejahteraan masyarakat melalui zakat,” tambahnya.
Dengan adanya putusan ini, BAZNAS mengajak seluruh masyarakat, muzaki, mustahik, dan lembaga pengelola zakat untuk bersama-sama menjaga kepercayaan publik dan memperkuat peran zakat sebagai instrumen pemberdayaan umat dan pengentasan kemiskinan.
29/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Borong Penghargaan BAZNAS Awards 2025
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menorehkan prestasi gemilang pada ajang BAZNAS Awards 2025 yang digelar di Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Dalam acara tersebut, BAZNAS Jatim berhasil meraih empat penghargaan bergengsi yang diterima langsung oleh Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si.
Penghargaan yang diraih meliputi BAZNAS Provinsi Program Ekonomi Z-Chicken Terbaik, BAZNAS Provinsi Kantor Digital Terbaik, BAZNAS Provinsi Pengumpulan Kantor Digital BAZNAS Terbaik, serta BAZNAS Provinsi Program Kesehatan Terbaik.
Capaian ini menjadi bentuk apresiasi atas upaya BAZNAS Jatim dalam memperkuat tata kelola, mengembangkan inovasi program, dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat.
Prestasi tersebut tidak lepas dari dukungan pemerintah, muzaki, mustahik, serta berbagai elemen masyarakat yang selama ini ikut berkontribusi dalam penguatan peran BAZNAS Jatim.
Dengan penghargaan ini, BAZNAS Jatim berkomitmen untuk terus menjaga amanah, memperluas keberkahan, dan menghadirkan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Jawa Timur.
Terimakasih Muzaki, Terimakasih Mustahik, Wong Cilik Iso Gumuyu
28/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat