WhatsApp Icon
BAZNAS Jatim Resmikan UPZ AKN Putra Sang Fajar Blitar dan Gelar Sosialisasi ZIS

BAZNAS Provinsi Jawa Timur meresmikan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) AKN Putra Sang Fajar Kota Blitar sekaligus melaksanakan sosialisasi pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS), bertempat di Kampus AKN, Selasa (4/11/2025). Peresmian ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) pembentukan UPZ oleh Pimpinan BAZNAS Jatim kepada Wakil Direktur AKN.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Direktur Bidang Keuangan AKN Putra Sang Fajar, Anang Widigdyo, S.Pt., M.Pt., serta Wakil Direktur Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama, M. Nur Fu’ad, M.Kom.

Dari pihak BAZNAS Provinsi Jawa Timur hadir Wakil Ketua I, Drs. KH. Masnuh, MA., dan Wakil Ketua II, Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I. Selain itu, turut hadir Ketua UPZ AKN Putra Sang Fajar, Dona Wahyudi, S.Kom., M.Tr.Kom., beserta jajarannya, serta para dosen dan tenaga kependidikan AKN Putra Sang Fajar Blitar.

Ketua UPZ AKN Putra Sang Fajar, Dona Wahyudi, S.Kom., M.Tr.Kom., menjelaskan bahwa pembentukan UPZ merupakan komitmen sivitas akademika dalam menunaikan kewajiban zakat di lingkungan kampus.

“UPZ dibentuk oleh BAZNAS Provinsi untuk membantu menghimpun zakat di AKN Putra Sang Fajar Blitar, dengan fungsi utama sosialisasi, edukasi, dan pengumpulan zakat,” ujarnya.

Dona menambahkan, “Berdasarkan data awal, sekitar 61 persen staf AKN sudah memenuhi kriteria wajib zakat karena penghasilannya di atas Rp7,1 juta per bulan. Zakat yang ditunaikan sebesar 2,5 persen dari penghasilan bruto, bukan hanya gaji pokok, tetapi juga tunjangan.”

Wakil Direktur Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama AKN, M. Nur Fu’ad, M.Kom., menyampaikan apresiasi atas pembentukan UPZ ini.

“BAZNAS Jatim sudah dua kali datang ke kampus kami. Saya merasa terhormat karena bisa menjadi bagian dari upaya kebaikan ini,” ujarnya.

Beliau menambahkan, “Sebagai santri sekaligus akademisi, saya memandang zakat bukan sekadar kewajiban finansial, tetapi cara membersihkan diri dan memperkuat kepedulian sosial. Harapannya, seluruh civitas akademika AKN dapat lebih terbuka dan sadar bahwa zakat itu wajib dikeluarkan.”

Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I., menjelaskan dasar hukum zakat profesi yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 dan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2014.

“Apapun profesinya, jika penghasilannya sudah mencapai nishob, maka wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5 persen,” jelasnya.

Kiai Ahsan menjelaskan, “MUI menetapkan bahwa nishob zakat profesi saat ini senilai Rp85 juta per tahun atau Rp7,1 juta per bulan. Maka ASN yang sudah memenuhi kriteria tersebut bisa menunaikan zakatnya setiap bulan.”

Sementara itu, Drs. KH. Masnuh, MA., menegaskan pentingnya kesadaran berzakat, infak dan sedekah.

“Sebagian dari harta kita adalah hak fakir miskin. Orang yang gemar bersedekah insyaallah terhindar dari musibah,” tuturnya.

Beliau juga memperkenalkan beberapa program BAZNAS Jatim, seperti Ternak Kambing, SKSS (Satu Keluarga Satu Sarjana), Z-Auto, dan lain-lain sebagai wujud nyata pendayagunaan zakat bagi masyarakat Jawa Timur.

05/11/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Salurkan Bantuan Rombong bagi UMKM di Surabaya

BAZNAS Provinsi Jawa Timur kembali menyalurkan bantuan alat kerja rombong bagi mustahik pelaku usaha mikro di wilayah Surabaya. Penyerahan bantuan berlangsung di halaman Kantor BAZNAS Jatim pada Senin (3/11/2025).

Bantuan tersebut diberikan kepada lima mustahik pelaku usaha, masing-masing pedagang Lontong Kupang, Kopi & Minuman Segar, Gorengan, Bakso, dan Es Campur. Para penerima manfaat berasal dari dua wilayah, yaitu Margodadi dan Kalijudan, Surabaya.

Kepala Bidang Pendistribusian BAZNAS Jatim, Chandra Asmara, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi produktif yang dijalankan BAZNAS Jatim.

“Alhamdulillah, untuk bantuan pagi ini kita membantu dua wilayah, yaitu Margodadi dan Kalijudan. Di Kalijudan ada UMKM Lontong Kupang dan Bakso, sedangkan di Margodadi ada tiga usaha, yakni Es Campur, Kopi, dan Gorengan. Ini merupakan bagian dari program BAZNAS Jatim yaitu bantuan alat kerja rombong. InsyaAllah, tahun ini kita targetkan sekitar 2,5 miliar untuk program rombong,” jelasnya.

Salah satu penerima manfaat, Bu Muslicha, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas bantuan yang diterima.

“Senang dan gembira sekali. Mudah-mudahan jualannya makin laris, makin lancar. Terima kasih kepada BAZNAS Jatim, semoga selalu jaya dan karyawannya diberi kelancaran semuanya,” ujarnya dengan penuh haru.

Melalui program bantuan alat kerja ini, BAZNAS Jatim berkomitmen untuk terus mendukung kemandirian ekonomi mustahik dengan memberikan fasilitas yang dapat menunjang produktivitas usaha.

Program ini diharapkan menjadi sarana pemberdayaan yang nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui dana zakat, infak, dan sedekah.

05/11/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Gelar Bimtek RKAT 2026, Perkuat Sinergi dan Program Tematik

BAZNAS Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Tahun 2026 bagi BAZNAS se-Jawa Timur di Regent’s Park Hotel, Kota Malang, pada 29–31 Oktober 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh Plt. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jawa Timur, Dr. Imam Hidayat, S.Sos., M.M.; Wakil Ketua I BAZNAS Jatim: Drs. KH. Masnuh, M.A., Wakil Ketua II BAZNAS Jatim: Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Wakil Ketua III BAZNAS Jatim: Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si., dan Wakil Ketua IV BAZNAS Jatim: Dr. KH. Husnul Khuluq, M.M.; Ketua BAZNAS Kota Malang; serta pimpinan dan pelaksana bidang perencanaan, keuangan, dan pelaporan BAZNAS kabupaten/kota se-Jawa Timur. Turut hadir pula jajaran Forkopimda Kota Malang.

Wakil Ketua III BAZNAS Provinsi Jawa Timur, Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si., dalam sambutannya mewakili Ketua BAZNAS Jatim, menyampaikan pentingnya keseragaman arah program BAZNAS melalui konsep program tematik.

Program tematik ini menjadi payung bagi berbagai kegiatan yang dapat memberdayakan masyarakat, terutama yang mengandung nilai dan value yang mampu menggerakkan kekuatan para mustahik. Ada unsur pencerahan (enlightenment) yang membuat mereka semakin tercerahkan dan berdaya. Kedua hal itu—pemberdayaan dan pencerahan—dikawinkan menjadi satu konsep besar, yaitu program tematik. Intinya, di dalamnya harus ada kepercayaan (trust),” ujarnya.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa BAZNAS tidak hanya menjadi lembaga penghimpun dana umat, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial-ekonomi masyarakat.

Alhamdulillah, BAZNAS kini menjadi lembaga pemerintah non-struktural yang mulai mendapatkan perhatian luas dari masyarakat. Kita akan menyelaraskan langkah bersama agar menjadi satu gerakan utuh untuk menyongsong tahun 2026, dengan tujuan agar para mustahik bisa naik kelas menjadi muzakki,” imbuhnya.

Sementara itu, Plt. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Jawa Timur, Dr. Imam Hidayat, S.Sos., M.M., mengapresiasi kontribusi BAZNAS dalam mendukung program pemerintah daerah, khususnya dalam pengentasan kemiskinan.

“Masyarakat perlu mengetahui bahwa tugas BAZNAS adalah menghimpun dan menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah. Harapannya, ke depan BAZNAS semakin memperkuat program-program unggulan yang dapat diandalkan, terutama dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kegiatan seperti ini menjadi ajang untuk saling bertemu, berbagi informasi, ide, dan membuat perencanaan langkah ke depan,” ujarnya.

Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara BAZNAS dan pemerintah daerah agar program-program yang direncanakan berjalan optimal.

“BAZNAS di kabupaten/kota perlu bergerak seiring dengan pemerintah daerah masing-masing, serta bersinergi dengan para pemangku kepentingan terkait agar program-program yang direncanakan bisa diwujudkan. Contohnya, program “Satu Keluarga Satu Sarjana” bagi keluarga miskin. Program ini penting karena pemutus kemiskinan tidak hanya melalui pemberian modal, tetapi juga melalui perubahan pola pikir,” tambahnya.

Selain itu, Imam Hidayat menyoroti pentingnya program pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“BAZNAS juga memiliki program pemberdayaan ekonomi, terutama bagi pelaku usaha mikro. Mereka diberikan pelatihan, modal usaha, serta pendampingan agar mampu mengembangkan ekonomi keluarga. Jika ada program-program yang terbukti membantu masyarakat, sebaiknya diangkat dan dikembangkan menjadi program bersama,” katanya.

Melalui kegiatan Bimtek ini, BAZNAS se-Jawa Timur berkomitmen menyusun RKAT Tahun 2026 yang lebih inovatif, terarah, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan umat.

Sinergi yang kuat antara BAZNAS dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur diharapkan semakin memperkuat gerakan zakat dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakat di seluruh wilayah Jawa Timur.

30/10/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Gali Potensi Zakat Rp324 Juta ASN di Cabdindik Bojonegoro–Tuban

BAZNAS Provinsi Jawa Timur melaksanakan Sosialisasi Optimalisasi Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) di Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Wilayah Bojonegoro–Tuban. Kegiatan ini berlangsung di Aula SMK Negeri 2 Bojonegoro, Jumat (24/10/2025).

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Cabdindik Wilayah Bojonegoro–Tuban Hidayat Rahman, S.Pd., M.M., Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Timur Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., Wakil Ketua I BAZNAS Jatim, Wakil Ketua II Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I., Wakil Ketua III BAZNAS Jatim, Wakil Ketua IV Dr. KH. Husnul Khuluq, M.M., Ketua UPZ Cabdindik Wilayah Bojonegoro–Tuban, para kepala SMA dan SMK se-Wilayah Bojonegoro–Tuban, Ketua BAZNAS Kabupaten Bojonegoro dan Tuban beserta jajaran, Kepala BNN Bojonegoro, serta Pimpinan Aisyiyah Bojonegoro.

Dalam sambutannya, Kecabdindik Bojonegoro–Tuban Hidayat Rahman, S.Pd., M.M., menyampaikan harapan agar kegiatan silaturahmi ini membawa keberkahan dan manfaat bagi seluruh pihak. Ia juga memohon maaf apabila dalam pelaksanaan kegiatan terdapat hal yang kurang berkenan.

Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., dalam arahannya menegaskan bahwa BAZNAS merupakan badan pemerintah nonstruktural yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden melalui Gubernur. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Zakat ASN.

“ASN yang menerima gaji dari negara wajib menunaikan zakat melalui BAZNAS. Ini perintah negara sekaligus perintah agama. Alhamdulillah, di masa kepemimpinan Ibu Gubernur Jawa Timur, pengumpulan zakat melalui BAZNAS telah mencapai Rp48 miliar tahun ini,” ujar Prof. Ali Maschan.

Beliau menambahkan, zakat tidak hanya memiliki dimensi sosial, tetapi juga spiritual dan ekonomi.

“Zakat dan sedekah mampu menolak bala serta membuka pintu rezeki. Menurut undang-undang, zakat yang disalurkan melalui BAZNAS juga dapat mengurangi penghasilan kena pajak,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I., memaparkan ketentuan zakat penghasilan berdasarkan fatwa MUI dan SK Ketua BAZNAS RI. ASN yang memiliki penghasilan tahunan mencapai nishob sebesar Rp85 juta—atau sekitar Rp7,1 juta per bulan—sudah wajib menunaikan zakat sebesar 2,5 persen dari pendapatan bersihnya.

“Potensi zakat ASN di lingkungan Cabdindik Bojonegoro–Tuban mencapai sekitar Rp324 juta per bulan dari total 3.096 ASN, yang terdiri atas 1.309 PNS dan 1.787 PPPK. Namun, realisasinya baru sekitar Rp16 juta per bulan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dana zakat yang dihimpun melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dapat dikembalikan hingga 70 persen untuk pendayagunaan di wilayah masing-masing, seperti membantu siswa kurang mampu, kegiatan sosial, dan program keumatan.

Melalui kegiatan ini, BAZNAS Jatim berharap para kepala sekolah di wilayah Bojonegoro–Tuban dapat menjadi motor penggerak optimalisasi ZIS di lingkungan pendidikan, sehingga potensi besar zakat ASN dapat tergali secara maksimal dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.

28/10/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS se-Jatim Gelar Forum Percepatan Pengumpulan, Bidik Target Rp2,58 Triliun

BAZNAS Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan Percepatan Pengumpulan BAZNAS se-Jawa Timur 2025 yang berlangsung di Kantor BAZNAS Jatim, Kamis (23/10/2025). 

Kegiatan ini menjadi forum strategis bagi seluruh BAZNAS Kabupaten/Kota di Jawa Timur untuk memperkuat sinergi dan meningkatkan kapasitas dalam bidang penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

Hadir dalam kegiatan ini, Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si.; Direktur Penguatan Pengumpulan Nasional BAZNAS RI, H. Fitriansyah Agus Setiawan, S.Sos., M.I.Kom., CFRM, beserta jajaran; Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I.; Wakil Ketua IV BAZNAS Jatim, Dr. KH. Husnul Khuluq, M.M.; serta pimpinan dan pelaksana bidang pengumpulan BAZNAS Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS Jatim Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa menegaskan pentingnya percepatan pengumpulan zakat yang tidak hanya berfokus pada peningkatan kuantitas, tetapi juga kualitas penghimpunan.

“Hari ini kita diajak Pak Direktur untuk berbicara tentang pengumpulan secara lebih optimal. Tidak ada pertemuan yang lebih baik daripada membicarakan tentang sedekah dan makruf. Sedekah itu juga makruf, membantu orang susah, melunasi utangnya orang,” ujarnya.

Beliau menambahkan, percepatan pengumpulan bukan hanya soal angka semata, melainkan tentang keberkahan dan kemanfaatan bagi masyarakat.

“Kalau sudah bicara percepatan pengumpulan, mudah-mudahan bukan hanya kuantitas yang banyak, tetapi juga kualitas,” ungkapnya.

Prof. Ali Maschan juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan BAZNAS agar percepatan pengumpulan dapat berjalan efektif.

“Sebagus apa pun teknik, yang lebih penting adalah orangnya. Man behind the gun — sehebat apa pun senjatanya, yang menentukan tetap orangnya,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Penguatan Pengumpulan Nasional BAZNAS RI H. Fitriansyah Agus Setiawan menyampaikan sejumlah materi penguatan, antara lain Evaluasi Kinerja Pengumpulan ZIS-DSKL Nasional, Target dan Rencana Pengumpulan 2026, Strategi Penguatan Pengumpulan, serta Kampanye dan Layanan Kemudahan Zakat.

Beliau menjelaskan bahwa setiap daerah memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda dalam penghimpunan dana ZIS.

“Ilmu yang kami terapkan di BAZNAS Pusat disesuaikan dengan konteks Jakarta. Bisa jadi di daerah penerapannya berbeda, karena kondisi dan tantangannya tidak sama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Fitriansyah menambahkan bahwa Jawa Timur akan menjadi fokus pembahasan dalam analisis kinerja pengumpulan zakat.

“Nanti akan dibedah bagaimana kondisi Jawa Timur, baik dari sisi on balance sheet maupun off balance sheet-nya, karena tantangannya pasti berbeda-beda,” terangnya.

Fitriansyah juga menyampaikan apresiasi terhadap BAZNAS se-Jawa Timur yang selama dua tahun terakhir mampu menjaga integritas dan tata kelola pengelolaan dana ZIS tanpa adanya isu negatif.

“Kami mengapresiasi BAZNAS di Jawa Timur. Alhamdulillah, dalam dua tahun terakhir kami belum pernah mendengar isu fraud atau penyimpangan. Ini menunjukkan akuntabilitas dan kepercayaan publik yang terjaga dengan baik,” katanya.

Berdasarkan hasil Rakorda, target pengumpulan ZIS-DSKL BAZNAS se-Jawa Timur tahun 2026 ditetapkan sebesar Rp2,58 triliun, yang terdiri atas Rp447,4 miliar on balance sheet dan Rp2,13 triliun off balance sheet.

Melalui kegiatan ini, BAZNAS Jatim berharap terwujud percepatan pengumpulan yang tidak hanya meningkatkan capaian penghimpunan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai profesionalitas, kolaborasi, dan keberkahan bagi seluruh umat.

23/10/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Jatim

Berita Terbaru

Bertepatan dengan HUT RI, Bantuan BAZNAS Seberat 80 Ton Diterjunkan ke Gaza
Bertepatan dengan HUT RI, Bantuan BAZNAS Seberat 80 Ton Diterjunkan ke Gaza
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI memastikan bantuan kemanusiaan tahap awal seberat 80 ton untuk Palestina telah berhasil diterjunkan langsung ke wilayah Gaza melalui mekanisme airdrop, Minggu (17/8/2025). Bantuan 80 ton yang disiapkan BAZNAS RI merupakan bagian dari total 800 ton logistik yang dikirim dari masyarakat Indonesia guna meringankan penderitaan masyarakat Gaza yang tengah dilanda krisis kemanusiaan. Bantuan tersebut disalurkan bertepatan dengan momen HUT Republik Indonesia ke-80. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan tahap perdana ini. Bantuan tersebut diharapkan bisa meringankan beban masyarakat di Gaza. “Alhamdulillah, pada 17 Agustus 2025 waktu setempat bantuan dari masyarakat Indonesia untuk saudara-saudara kita di Palestina telah berhasil diterjunkan di Jalur Gaza melalui airdrop,” ujar Kiai Noor. Kiai Noor mengatakan, paket bantuan tersebut dipersiapkan dengan sistem pengamanan khusus, termasuk parasut, agar tiba dengan selamat di lokasi penerima. "Bantuan berupa bahan makanan seberat 80 ton ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat Gaza yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan," ucap Kiai Noor. Lebih lanjut, Kiai Noor menyampaikan bahwa pelaksanaan misi kemanusiaan ini menjadi simbol persaudaraan tanpa batas. Terlebih, Indonesia tengah merayakan kemerdekaan ke-80. “Pelaksanaan bantuan atas kerja sama BAZNAS RI dan TNI ini merupakan wujud kepedulian masyarakat Indonesia yang tengah merayakan 80 tahun kemerdekaan, sebagai simbol persaudaraan tanpa batas,” katanya.
BERITA19/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Bantuan BAZNAS Bersama Mishr Al Kheir Berhasil Masuk Rafah
Bantuan BAZNAS Bersama Mishr Al Kheir Berhasil Masuk Rafah
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama mitra lembaga amal Mesir, Mishr Al Kheir, berhasil menyalurkan tiga truk bantuan kemanusiaan ke wilayah Rafah, Gaza. Bantuan ini merupakan bagian dari lima truk yang dikirim, di mana dua truk lainnya masih tertahan menunggu izin masuk dari otoritas setempat. Bantuan yang berhasil disalurkan dari tiga truk tersebut sekitar 5.000 paket dari total 8.500 paket yang direncanakan. Nilai keseluruhan bantuan mencapai 122.000 dolar AS yang disiapkan untuk membantu warga Gaza yang terdampak krisis kemanusiaan berkepanjangan. Wakil Ketua BAZNAS RI, H. Mokhamad Mahdum mengatakan bantuan ini merupakan bentuk perhatian masyarakat Indonesia kepada penduduk Gaza. Ia menuturkan, proses penyaluran menghadapi tantangan besar, terutama karena situasi keamanan dan regulasi yang ketat di perbatasan. “Kami bersyukur tiga truk bantuan bisa masuk ke Rafah setelah melalui proses yang cukup panjang. Kami berharap dua truk sisanya segera mendapatkan izin sehingga seluruh paket bantuan dapat sampai ke tangan warga yang membutuhkan,” ujar Haji Mo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (14/8/2025). Setiap paket bantuan berisi beragam kebutuhan pokok seperti beras, tepung, mi instan, keju, ikan tuna, biskuit kurma, minuman jus, halawa bar, mentega, kacang fava kaleng, saus tomat, dan pasta. Menurut Haji Mo, semua barang tersebut dipilih berdasarkan kebutuhan mendesak warga Gaza yang kesulitan memperoleh bahan pangan akibat blokade. “Paket bantuan ini dirancang agar bisa memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari keluarga di Gaza. Kami memastikan kualitas dan keberagaman isinya agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama,” ucap Haji Mo. Haji Mo juga mengapresiasi peran mitra internasional, khususnya Mishr Al Kheir, yang telah berkolaborasi dengan baik. Menurutnya, sinergi ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas negara dapat mempercepat penyaluran bantuan di wilayah konflik. “Kami tidak bisa bekerja sendiri, dan dukungan dari mitra di Mesir sangat berarti. Kolaborasi ini menunjukkan semangat kemanusiaan yang tak dibatasi wilayah negara,” katanya. BAZNAS RI memastikan akan terus memantau perkembangan dua truk bantuan yang masih tertahan dan berupaya mempercepat proses administrasinya. “Kami berkomitmen untuk terus menyalurkan bantuan ke Gaza selama krisis kemanusiaan masih berlangsung,” kata Haji Mo. Mari bersama-sama memperkuat dukungan kemanusiaan untuk masyarakat Palestina dengan menyalurkan infak terbaik Anda melalui laman resmi BAZNAS di jatim.baznas.go.id/sedekah.
BERITA15/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Kirim bantuan bersama Satgas Merah Putih, BAZNAS salurkan 800 Ton untuk Gaza
Kirim bantuan bersama Satgas Merah Putih, BAZNAS salurkan 800 Ton untuk Gaza
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI telah menyiapkan 800 ton bantuan pangan untuk masyarakat Palestina. Sebanyak 80 ton bantuan pangan akan dikirimkan melalui jalur airdrop bekerja sama dengan Satgas Garuda Merah putih II. Secara simbolis, pelepasan bantuan melalui airdrop dihadiri Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., bersama Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/08/2025). Total 800 ton bantuan akan dikirimkan melalui berbagai jalur, yakni jalur udara (Airdrop) dan jalur darat melalui Mesir dan Yordania. Khusus untuk jalur udara, bekerja sama dengan Mabes TNI, Indonesia mengerahkan dua pesawat Hercules untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Bantuan ini akan dijatuhkan di atas langit Gaza dengan keberangkatan dari Yordania mulai 17 Agustus 2025. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak dalam misi kemanusiaan ini. Menurutnya, BAZNAS siap mengelola dan mendistribusikan bantuan dalam jumlah besar untuk Gaza, baik melalui Mesir maupun Yordania. “Kami dari BAZNAS menyampaikan terima kasih atas kerja sama ini. Kami siap. Tadi disampaikan 800 ton, bahkan jika 1.000 ton pun kami siap, baik itu dari Mesir maupun dari Yordania,” ujar Kiai Noor. Kiai Noor menjelaskan, periode pengiriman bantuan terbuka sejak 1 hingga 24 Agustus 2025. Kesempatan ini, menurutnya, dimanfaatkan secara optimal berkat inisiatif Presiden RI yang dinilainya sangat strategis dalam mendukung rakyat Palestina. “Nah sekarang sedang dibuka dari tanggal 1 sampai 24 Agustus ini maka dari itu kita manfaatkan, dan kejelian Bapak Presiden dalam rangka untuk membantu rakyat Palestina ini sangat luar biasa dan perlu kita dukung bersama-sama,” katanya. Menurutnya, sebagian bantuan BAZNAS sudah berada di Mesir dan Yordania. Bantuan di Yordania akan dikirim menggunakan metode airdrop, sementara dari Mesir pihaknya berupaya memasukkan 50 truk kontainer melalui perbatasan Rafah bekerja sama dengan Bayt Zakat. “Kami sudah punya barang di Mesir dan Yordania, tinggal bagaimana mendistribusikan yang ada di Yordania. Memang kalau dari Yordania itu harus melalui airdrop. Sementara dari Mesir kita juga terus berusaha memasukan 50 truk kontainer bekerja sama dengan Bayt Zakat melalui Rafah,” ucapnya. "Mari kita doakan bersama, mudah-mudahan apa yang kita upayakan bersama untuk saudara-saudara di Palestina dapat berjalan dengan sukses dan lancar," ucapnya. Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan bahwa misi kemanusiaan ini menggunakan dua pesawat Hercules 130J TNI AU dari Skadron Udara 31. Sebanyak 66 personel gabungan dari unsur TNI, kementerian/lembaga, dan media nasional akan bertugas mendistribusikan bantuan tersebut. "Satgas Garuda Merah Putih II menggunakan dua Pesawat Hercules 130J TNI AU dari Skadron Udara 31 dengan total 66 personel, terdiri dari unsur TNI, kementerian dan lembaga, dan media nasional, yang akan mendistribusikan total 800 ton bantuan kemanusiaan dari BAZNAS, dan dukungan bahan makanan dari Kemhan," ujar Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung persiapan dan pelaksanaan misi ini, mulai dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, BAZNAS, perwakilan diplomatik Yordania, awak media, hingga seluruh unsur TNI yang terlibat. "Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung persiapan misi ini, termasuk Kemenhan, Kemlu, BAZNAS, perwakilan diplomatik Yordania, awak media nasional yang ikut dalam satgas, serta semua unsur TNI yang terlibat," katanya. Bantuan akan mulai dikirim dari Yordania pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, dan berlanjut pada 18 Agustus. Airdrop berikutnya akan dilaksanakan pada 19–20 Agustus. Misi ini menjadi bagian dari operasi kemanusiaan internasional yang diikuti oleh 10 negara dan berlangsung sepanjang 1–24 Agustus 2025. Turut hadir dalam pelepasan bantuan, Pimpinan Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Hj Saidah Sakwan MA, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian dan Pengembangan Prof. (HC) Dr. H. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, Pimpinan BAZNAS RI Bidang SDM, Keuangan dan Umum Kol. Caj. (Purn) Nur Chamdani, Wakil Panglima TNI, Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, serta Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo, S.E.
BERITA14/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS RI Bersama Le Minerale Salurkan 224.000 Liter Air Bersih untuk Warga Gaza
BAZNAS RI Bersama Le Minerale Salurkan 224.000 Liter Air Bersih untuk Warga Gaza
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bekerja sama dengan Le Minerale, merek air minum dalam kemasan (AMDK) asli Indonesia, menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar 224.000 liter atau setara 28 tangki air bersih untuk masyarakat Gaza, Palestina. Bantuan tersebut didistribusikan di empat titik wilayah Distrik Syeikh Radwan, Jabaliya City, North Gaza, dengan penerima manfaat sebanyak 14.000 jiwa atau 2.800 kepala keluarga. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., mengatakan, bantuan ini merupakan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap warga Palestina. Apalagi, air bersih menjadi kebutuhan yang sangat mendesak bagi warga Gaza, terutama di tengah krisis kemanusiaan yang masih berlangsung. Menurut Kiai Noor, aksi kemanusiaan ini tidak sekadar distribusi logistik, tetapi juga simbol kehadiran dan kepedulian bangsa Indonesia terhadap rakyat Palestina. Oleh karenanya, dalam rangka mewakili Indonesia untuk mendukung Palestina, BAZNAS menggaet produk yang juga telah terverifikasi sebagai produk Indonesia dan tidak memiliki afiliasi asing. “Ini adalah murni perjuangan, oleh karenanya memilih mitra yang 100 persen tidak terafiliasi sangatlah penting. Kami memilih Le Minerale karena merupakan merek asli Indonesia yang konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina,” ujar Kiai Noor dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (12/8/2025). Situasi yang terjadi di Gaza saat ini membuat warga semakin sulit mendapatkan air bersih. “Air bersih ini sangat penting bagi warga Gaza, mengingat mereka kesulitan mengaksesnya akibat kerusakan jaringan pipa, terbatasnya pasokan, dan blokade yang menghambat masuknya bantuan,” ucap Kiai Noor. Kiai Noor mengatakan, pendistribusian air bersih dilakukan tepat sasaran di tengah kondisi keamanan yang dinamis, mengingat BAZNAS bekerja sama dengan lembaga profesional di bidangnya. “Melalui kerja sama BAZNAS dan Le Minerale, diharapkan distribusi 224.000 liter air ini dapat mengurangi penderitaan dan membantu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Gaza,” ucapnya. Sementara itu, Marketing Director Le Minerale, Febri Satria Hutama menyampaikan, "Bagi Le Minerale sebagai merek air mineral asli milik Indonesia, membantu Palestina bukan sekadar aksi sesaat, tapi komitmen yang kami jalankan secara rutin sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, Le Minerale merupakan brand yang pertama kali secara terbuka mendukung pernyataan pemerintah untuk bersama Palestina di tahun 2023. Tahun ini, program sedekah botol bekas bersama BAZNAS berhasil menghimpun Rp250 juta untuk saudara-saudara kita di Gaza. Kami juga berterima kasih sudah dipercaya oleh BAZNAS, untuk bersama-sama meringankan sedikit penderitaan masyarakat Gaza."
BERITA13/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim dan Bank UMKM Jawa Timur Tandatangani MoU, Perkuat UMKM dan Cegah Jeratan Rentenir
BAZNAS Jatim dan Bank UMKM Jawa Timur Tandatangani MoU, Perkuat UMKM dan Cegah Jeratan Rentenir
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menjalin kerja sama strategis dengan Bank UMKM Jawa Timur (BPR Jatim) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di kantor BPR Jatim pada Rabu (13/8/2025). Kerja sama ini diarahkan pada program penguatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar lebih produktif serta terlindungi dari praktik rentenir. Pasca penandatanganan MoU, program penguatan UMKM direncanakan segera dilaksanakan dengan melibatkan BAZNAS Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Pelaksanaan program akan difokuskan pada pendampingan langsung kepada pelaku UMKM sehingga diharapkan mampu meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat kecil, khususnya pada sektor produktif. Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan BAZNAS Jatim, yaitu Ketua Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si.; Wakil Ketua I Drs. KH. Masnuh, MA.; Wakil Ketua II Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I; Wakil Ketua III Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si.; dan Wakil Ketua IV Dr. KH. Husnul Khuluq, M.M. Dari pihak Bank UMKM Jawa Timur, hadir Direktur Utama Irwan Eka Wijaya Arsyad, ST., MM.; Direktur Kepatuhan Ir. Mohammad Amin; dan Direktur Pemasaran Agung Soeprihatmanto, S.E. Bank UMKM Jawa Timur saat ini memiliki 32 cabang dan 131 kantor kas yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur, sehingga memiliki jangkauan layanan yang luas untuk mendukung pelaksanaan program pemberdayaan ini. Ke depan, BAZNAS Jatim akan mengagendakan pertemuan dengan seluruh BAZNAS Kabupaten/Kota se-Jawa Timur guna memfokuskan pelaksanaan kerja sama tersebut. Komitmen ini diharapkan dapat diperkuat dengan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, termasuk kehadiran Gubernur Jawa Timur dalam agenda bersama BAZNAS Jatim dan BPR Jatim untuk memajukan sektor UMKM di wilayah ini.
BERITA13/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Optimalkan Penghimpunan ZIS di Kalangan Akademisi, BAZNAS Jatim Audiensi dengan Poltera Sampang
Optimalkan Penghimpunan ZIS di Kalangan Akademisi, BAZNAS Jatim Audiensi dengan Poltera Sampang
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur terus memperluas jejaring kerja sama untuk mengoptimalkan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Pada Senin (11/8/2025), BAZNAS Jatim menggelar audiensi dengan jajaran pimpinan Politeknik Negeri Madura (Poltera) di Sampang. Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU Nomor 23 Tahun 2011. Dalam kesempatan ini, BAZNAS Jatim mendorong pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di lingkungan Poltera sebagai langkah optimalisasi pengumpulan ZIS di tingkat perguruan tinggi. Pertemuan dihadiri Ketua BAZNAS Jatim, Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., bersama Wakil Ketua I Drs. KH. Masnuh, M.A., Wakil Ketua II Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I., dan Wakil Ketua IV Dr. KH. Husnul Khuluq, M.M. Dari pihak Poltera, hadir Direktur Laily Ulfiyah, M.T., Wakil Direktur Bidang Akademik M. Musta’in, M.T., serta Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Ir. Akhmad Arif Kurdianto, S.ST., M.T. Melalui sinergi ini, potensi ZIS di kalangan akademisi, tenaga kependidikan, dan mahasiswa diharapkan dapat tergali secara maksimal, sekaligus memperkuat peran kampus dalam pemberdayaan masyarakat melalui dana zakat, infak, dan sedekah.
BERITA12/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Sentuhan Kepedulian BAZNAS Jatim untuk Mbah Rukmini yang Terbaring Sakit
Sentuhan Kepedulian BAZNAS Jatim untuk Mbah Rukmini yang Terbaring Sakit
Di Desa Tulungagung, Kecamatan Malo, sebuah rumah sederhana berdinding kalsiboard, beratap asbes, dan berlantai plester menjadi tempat tinggal seorang perempuan lanjut usia bernama Mbah Rukmini. Hidup seorang diri, ia kini melewati hari-harinya di atas pembaringan setelah mengalami kelumpuhan akibat jatuh. Keterbatasan fisik membuatnya tak lagi mampu beraktivitas seperti dulu. Untuk sekadar memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, ia bergantung pada kebaikan tetangga yang dengan sukarela memasakkan makanan dan membantu merawatnya. Kehidupan Mbah Rukmini berjalan dalam kesunyian, ditemani semilir angin yang masuk melalui celah-celah dinding rumahnya. Sebagai wujud kepedulian, BAZNAS Provinsi Jawa Timur menyalurkan santunan rutin sebesar Rp600 ribu setiap bulan. Bantuan ini menjadi tumpuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mulai dari bahan makanan hingga keperluan sehari-hari. Meski tak mampu berjalan, kehadiran bantuan tersebut membawa rasa aman dan meringankan beban yang dipikulnya. Bagi Mbah Rukmini, rumah sederhana itu adalah saksi bisu perjalanan hidup yang penuh ujian. Di balik keterbatasan fisik dan usia yang kian renta, ia masih merasakan hangatnya perhatian dari sesama. Melalui tangan-tangan peduli, harapannya untuk tetap bertahan dan menjalani hari dengan layak tetap menyala.
BERITA11/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Perbaiki Hunian Tak Layak Milik Pak Kaseh di Gayam
BAZNAS Jatim Perbaiki Hunian Tak Layak Milik Pak Kaseh di Gayam
Di sudut Dusun Sumurpandan, RT 018/RW 003, Desa Gayam, Bojonegoro, berdiri sebuah rumah sederhana dengan plakat BAZNAS yang terpasang rapi di bagian depan. Plakat itu menjadi penanda bahwa rumah tersebut telah melalui perjalanan panjang dari hunian tak layak menjadi tempat tinggal yang lebih kokoh dan nyaman. Pemiliknya, Pak Kaseh, pada tahun 2024 menerima bantuan Program Bedah Rumah senilai Rp20 juta dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur. Bantuan itu menjadi titik balik yang membawa perubahan besar bagi kehidupannya. Sebelum bantuan datang, rumah yang ditempati Pak Kaseh berdinding gedek—anyaman bambu yang rapuh dimakan usia. Kondisi itu membuat rumah rentan terhadap terpaan angin dan hujan. Di musim hujan, air mudah masuk, sementara di musim kemarau, debu kerap beterbangan ke dalam ruangan. Melalui Program Bedah Rumah, bangunan diperbaiki secara menyeluruh. Dinding bata ringan menggantikan gedek rapuh, atap spandek dipasang untuk melindungi dari cuaca, lantai plesteran menambah kenyamanan berpijak, dan kanopi baru melengkapi tampilan depan rumah. Semua itu memberikan rasa aman dan layak huni yang sebelumnya sulit dirasakan. Kini, rumah tersebut bukan hanya sekadar tempat berteduh, tetapi juga menjadi simbol harapan baru. Perubahan ini menjadi bukti bahwa kepedulian dan gotong royong mampu mengubah kehidupan seseorang, sekaligus memberi dorongan semangat untuk menatap masa depan dengan lebih optimis.
BERITA11/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Wujudkan Rumah Layak Huni untuk Pak Subakir di Bojonegoro
BAZNAS Jatim Wujudkan Rumah Layak Huni untuk Pak Subakir di Bojonegoro
Siang itu, terik matahari membakar halaman rumah kecil di Desa Sumodikaran, RT 02/RW 01, Kecamatan Dander. Di sudut rumah, Subakir (53) tengah membereskan peralatan kerja seadanya. Tangan yang kapalan menjadi saksi perjuangan seorang kuli bangunan sekaligus pembantu harian, yang bertahun-tahun berusaha menjaga atap keluarganya tetap berdiri, meski dalam kondisi serba terbatas. Sebelum 2023, rumah yang ditempati Subakir hanyalah bangunan sederhana berdinding triplek. Angin mudah masuk, hujan kerap membasahi lantai tanahnya. Saat hujan deras, kebocoran terjadi di berbagai sudut, membuat malam terasa dingin. Keterbatasan penghasilan dari pekerjaan serabutan membuatnya tak pernah sanggup memperbaiki rumah sendiri. Perubahan datang melalui Program Bedah Rumah dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur yang menyalurkan bantuan sebesar Rp15 juta, ditambah dukungan Rp5 juta dari BAZNAS Kabupaten Bojonegoro. Bantuan tersebut digunakan untuk membangun ulang rumah: dinding bata ringan menggantikan triplek rapuh, pintu dan kusen baru terpasang kokoh, atap seng dan spandek melindungi dari hujan, sementara lantai keramik memberi kenyamanan yang selama ini diidamkan. Kini, plakat bertuliskan “Peningkatan Kualitas Rumah BAZNAS” terpasang di bagian depan, menjadi pengingat bahwa kepedulian dapat mengubah kehidupan seseorang. Dokumentasi penerimaan bantuan diwakili oleh ponakan Subakir, namun manfaatnya dirasakan langsung oleh dirinya dan keluarga. Bagi Subakir, rumah baru ini menjadi simbol penguatan semangat untuk terus bekerja dan membangun masa depan keluarga. Dari rumah yang dulunya rawan roboh, kini ia memiliki tempat tinggal yang lebih kokoh, nyaman, dan layak huni — sebuah bukti nyata bahwa perhatian dan kepedulian mampu menyalakan kembali harapan di tengah keterbatasan.
BERITA11/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Rombong dari BAZNAS Jatim Jadi Andalan Pak Yanuri Nafkahi Keluarga
Rombong dari BAZNAS Jatim Jadi Andalan Pak Yanuri Nafkahi Keluarga
Di tengah hiruk-pikuk Kabupaten Bojonegoro, tampak seorang penjual bakso mendorong gerobaknya menyusuri jalanan dari siang hingga malam hari. Ia adalah Pak Yanuri, warga Dusun Plosolanang, Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro, yang menggantungkan hidupnya dari usaha bakso keliling. Sudah setahun terakhir, Pak Yanuri menjalankan usahanya menggunakan rombong hasil bantuan dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur, yang disalurkan melalui BAZNAS Kabupaten Bojonegoro senilai Rp3.500.000. Setiap hari, ia mulai berkeliling pukul 11 siang, berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lain demi menjajakan dagangan. Jumlah pembeli memang tak menentu, namun ia tetap bersemangat. Dari hasil jualannya, kini ia mampu memperoleh omzet sekitar Rp500.000 per hari, cukup untuk mencukupi kebutuhan hidup bersama istri dan dua anaknya. “Alhamdulillah, dari jualan ini saya bisa dapat omzet sekitar lima ratus ribu rupiah per hari. Cukup untuk makan, bayar sekolah anak, dan kebutuhan rumah tangga,” ujarnya sambil tersenyum. Perjalanan Pak Yanuri adalah potret kecil dari keberhasilan program pemberdayaan alat kerja yang diinisiasi BAZNAS Jatim. Meskipun dimulai dari keterbatasan, semangat kerja keras dan kebermanfaatan bantuan yang tepat sasaran telah membuka jalan menuju kemandirian ekonomi bagi mustahik seperti Pak Yanuri.
BERITA10/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Dibantu BAZNAS Jatim, Kelompok Ternak di Lamongan Kini Mandiri dan Mampu Berinfak
Dibantu BAZNAS Jatim, Kelompok Ternak di Lamongan Kini Mandiri dan Mampu Berinfak
Di Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, sekelompok buruh tani membuktikan bahwa kolaborasi dan semangat gotong royong bisa menjadi fondasi kemandirian ekonomi. Mereka tergabung dalam Kelompok Ternak Rojokoyo, penerima manfaat program pemberdayaan ternak kambing dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur dan BAZNAS Kabupaten Lamongan. Program ini dimulai dengan bantuan modal Rp75 juta dari BAZNAS Jatim dan Rp7,5 juta dari BAZNAS Lamongan, yang digunakan untuk pengadaan 39 ekor domba jantan. Ternak dipelihara secara bergiliran oleh 10 anggota kelompok, yang terbiasa dengan ritme kerja sebagai buruh tani. Setiap hari mereka berbagi tugas memberi pakan dan mengatur pencahayaan kandang, berdasarkan jadwal yang disepakati bersama. Pakan hijauan pun disiapkan mandiri dari lahan khusus yang mereka kelola sendiri. Ketika Iduladha tiba, sebanyak 37 ekor domba berhasil terjual, menyisakan dua ekor sebagai bibit. Dari penjualan itu, masing-masing anggota memperoleh keuntungan bersih Rp1.800.000, serta mampu menyisihkan Rp600.000 untuk infak kelompok. Modal hasil penjualan tak berhenti di situ. Dana tersebut diputar kembali untuk pembelian domba baru dengan konsep breeding (pengembangbiakan) dan fattening (penggemukan). Saat ini, populasi ternak kelompok mencapai 27 ekor, terdiri dari 1 pejantan F1 Dorper, 12 bakalan jantan cross Texel, 11 indukan betina, dan 3 ekor cempe hasil breeding. Pendamping ternak dari BAZNAS RI, yang diperbantukan oleh BAZNAS Lamongan, turut mendampingi mereka dalam setiap tahap usaha. Dari perencanaan hingga manajemen, dari pemeliharaan hingga pencatatan administrasi—semuanya berjalan lebih rapi dan terarah. Hari ini, Kelompok Rojokoyo tidak hanya menghasilkan domba siap jual, tetapi juga melahirkan peternak-peternak tangguh yang perlahan menapaki jalan kemandirian ekonomi berbasis komunitas.
BERITA10/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Bantu Mustahik Pedesaan, BAZNAS Jatim Kembali Gulirkan Bantuan Ternak Kambing di Banyuwangi
Bantu Mustahik Pedesaan, BAZNAS Jatim Kembali Gulirkan Bantuan Ternak Kambing di Banyuwangi
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur kembali menyalurkan program bantuan ternak kambing kepada mustahik di Kabupaten Banyuwangi. Bantuan ini diserahkan secara simbolis di Dusun Pringgondani, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi (2/8/2025), dan menjadi kali ketiga Banyuwangi menerima program serupa dari BAZNAS Jatim. Wakil Ketua II BAZNAS Jatim Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I., menjelaskan bahwa program bantuan ternak kambing bukan hanya diberikan untuk Banyuwangi, tetapi juga daerah lain di Jawa Timur. “BAZNAS Provinsi Jawa Timur setiap tahun menggulirkan program bantuan ternak kambing, bukan hanya di Kabupaten Banyuwangi, tapi di kabupaten yang lain juga sama,” ujarnya. Kiai Ahsanul Haq menambahkan, sebelumnya BAZNAS Jatim juga melakukan serah terima program ternak kambing di Kabupaten Bondowoso. Sama seperti Banyuwangi, Bondowoso pun telah tiga kali menerima program ini. “Kemarin kami juga serah terima program ternak kambing di Bondowoso. Bondowoso itu juga yang ketiga kalinya, sama dengan di Banyuwangi, sehingga kami memang ada unsur pemerataan untuk bantuan ternak kambing juga program-program yang lain,” jelasnya. Melalui program ini, BAZNAS Jatim berharap bantuan ternak kambing yang digulirkan dapat memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan mustahik. “Mudah-mudahan ternak kambing yang ketiga yang kita gulirkan di Banyuwangi ini bisa berkembang biak sesuai dengan harapan kita, mampu mengangkat derajat ekonomi warga dan mengentaskan mereka dari kemiskinan menuju kesejahteraan,” pungkasnya. Program bantuan ternak kambing merupakan salah satu strategi BAZNAS Jatim dalam pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal, yang diharapkan mampu memberikan kemandirian ekonomi secara berkelanjutan.
BERITA09/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Kisah Pak Ahmad: Guru Honorer yang Kini Punya Rumah Layak Berkat BAZNAS Jatim
Kisah Pak Ahmad: Guru Honorer yang Kini Punya Rumah Layak Berkat BAZNAS Jatim
Di tengah sunyinya pedesaan Dusun Kumisik, RT 03/RW 04, Desa Lawanganagung, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, hidup seorang guru swasta honorer bernama Pak Mustofa. Dengan penghasilan hanya Rp500.000 per bulan, ia tetap setia mengajar di lembaga pendidikan Darul Ulum demi mencerdaskan anak-anak desa. Di sela waktunya, Pak Mustofa juga menjadi buruh tani demi menambah penghasilan agar kebutuhan keluarganya dapat terpenuhi. Pak Mustofa memiliki dua orang putra. Mereka tumbuh dan belajar dalam keterbatasan, termasuk di rumah yang dulu jauh dari kata layak huni. Dindingnya terbuat dari gedek (anyaman bambu) yang sudah lapuk, berlantaikan tanah, dan atap yang sering bocor kala hujan mengguyur. Namun, di balik kesederhanaan itu, ia tetap menjalani hidup dengan penuh kesabaran dan syukur. Perubahan besar mulai datang ketika BAZNAS Provinsi Jawa Timur bersama BAZNAS Kabupaten Lamongan memberikan bantuan melalui program Bedah Rumah. Pak Mustofa menerima bantuan senilai Rp20 juta dari BAZNAS Jatim dan Rp10 juta dari BAZNAS Lamongan. Dengan total Rp30 juta, rumahnya dibangun ulang di atas tanah milik sendiri. Kini, rumah itu berdiri dengan bata ringan, atap asbes, dan lantai semen yang kokoh—memberikan kenyamanan baru bagi keluarga kecil ini. Dua kamar tidur pun tersedia, cukup untuk memberikan ruang yang layak bagi kedua anaknya tumbuh dan belajar. “Alhamdulillah, sekarang rumah saya jauh lebih nyaman. Anak-anak bisa tidur dengan tenang, tidak lagi khawatir kehujanan,” ucap Pak Mustofa dengan senyum penuh rasa syukur. Meski plakat BAZNAS Jatim sebagai penanda program belum terpasang, manfaat dari bantuan tersebut sudah dirasakan nyata. Rumah itu kini menjadi tempat berteduh yang aman, tempat belajar anak-anaknya, dan tempat Pak Mustofa memulai hari-hari mengajarnya dengan tenang. Kisah Pak Mustofa bukan sekadar cerita tentang pembangunan fisik rumah, melainkan tentang bagaimana zakat yang dikelola secara amanah dapat mengubah kehidupan—dari keterbatasan menuju kehidupan yang lebih layak dan bermartabat.
BERITA09/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Dulu Tak Layak Huni, Kini Pak Zulianto Miliki Rumah dengan Dua Kamar Berkat BAZNAS Jatim
Dulu Tak Layak Huni, Kini Pak Zulianto Miliki Rumah dengan Dua Kamar Berkat BAZNAS Jatim
Di sebuah sudut Dusun Sambiroto, RT 03/RW 02, Desa Karangsambigalih, Kecamatan Sugio, berdiri rumah baru yang belum lama selesai dibangun. Rumah itu milik Pak Zulianto, seorang kuli batu yang kini bisa bernapas lega setelah bertahun-tahun tinggal di hunian tak layak yang nyaris roboh. Dulu, rumah Pak Zulianto lebih menyerupai kandang kambing—dindingnya hanya dari gedek (anyaman bambu), rapuh, dan sebagian telah berlubang. Setiap malam, ia dan keluarganya harus menghadapi udara dingin yang masuk dari celah-celah bambu dan suara genteng goyah yang sewaktu-waktu bisa jatuh. Namun kini, kondisi itu tinggal kenangan. Pak Zulianto menjadi penerima program Bedah Rumah yang dikelola oleh BAZNAS Provinsi Jawa Timur dan BAZNAS Kabupaten Lamongan, menggantikan mustahik sebelumnya, Pak Bambang Suwito. Ia menerima bantuan sebesar Rp20 juta dari BAZNAS Jatim dan Rp10 juta dari BAZNAS Lamongan, yang digunakan untuk membangun rumah dari nol. “Alhamdulillah, matur nuwun sanget. Rumah lama sudah tidak layak ditempati, sekarang sudah bisa tinggal lebih nyaman. Terima kasih BAZNAS,” ujar Pak Zulianto dengan suara penuh haru. Rumah barunya kini berdiri dengan struktur bata ringan, atap asbes, dan memiliki dua kamar tidur. Meskipun lantainya masih berupa tanah, rumah itu jauh lebih kokoh dan aman. Bahkan di dalamnya, Pak Zulianto menyisihkan satu ruangan kecil sebagai musholla pribadi, tempat ia dan keluarga menunaikan ibadah sehari-hari. Pembangunan dilakukan secara efisien dan penuh semangat gotong royong. Dana yang terbatas dikelola dengan cermat, memastikan setiap rupiah memberi dampak maksimal bagi kenyamanan dan keselamatan keluarga Pak Zulianto. Kisah Pak Zulianto adalah bukti nyata bahwa zakat dan infak yang dihimpun oleh BAZNAS mampu menjawab kebutuhan mendasar masyarakat dhuafa. Dari rumah reyot yang nyaris ambruk, kini tumbuh harapan baru: sebuah rumah layak yang menjadi tempat bernaung, tempat ibadah, dan tempat menata masa depan yang lebih baik.
BERITA09/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim dan Pacitan Salurkan Bantuan untuk Dongkrak Ekonomi Mustahik
BAZNAS Jatim dan Pacitan Salurkan Bantuan untuk Dongkrak Ekonomi Mustahik
BAZNAS Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan BAZNAS Kabupaten Pacitan menyalurkan berbagai bentuk bantuan kepada masyarakat mustahik di Kabupaten Pacitan sebagai upaya nyata meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi. Bantuan yang disalurkan meliputi program bedah rumah bagi 13 penerima manfaat dengan nilai masing-masing sebesar Rp20 juta, bantuan rombong dan tambahan modal usaha sebesar Rp1 juta untuk 14 pelaku usaha kecil, serta dana bergulir tanpa bunga senilai Rp2,5 juta per orang untuk 10 pedagang di Pasar Montongan Tulakan dan Pasar Minulyo. Penyaluran bantuan ini dilakukan secara simbolis di Pendopo Kabupaten Pacitan pada Rabu, 7 Agustus 2025. Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan Heru Wiwoho, Wakil Ketua I BAZNAS Provinsi Jawa Timur Drs. KH. Masnuh, MA., Wakil Ketua II BAZNAS Jatim Dr. KH. Ahsanul Haq, M.Pd.I., dan Ketua BAZNAS Kabupaten Pacitan Shodiq Suja’. Dalam sambutannya, Sekda Heru Wiwoho menyampaikan apresiasi atas sinergi antara BAZNAS Jatim dan BAZNAS Pacitan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, serta berharap agar kolaborasi ini terus ditingkatkan guna memperluas jangkauan manfaat di masa mendatang. Wakil Ketua I BAZNAS Jatim, KH. Masnuh, menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian dan amanah dari para muzakki yang disalurkan melalui program-program pemberdayaan. Ia berharap bantuan ini dapat membawa manfaat dan keberkahan, sekaligus menjadi langkah konkret dalam mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat Pacitan, khususnya para mustahik.
BERITA08/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Pak Mulud: Dari Rumah Gedek Menuju Hunian Layak, Uluran Harapan dari BAZNAS Jatim.
Pak Mulud: Dari Rumah Gedek Menuju Hunian Layak, Uluran Harapan dari BAZNAS Jatim.
Rumah bukan sekadar tempat berlindung, tetapi juga simbol harapan dan ketenangan hidup. Hal itu kini mulai dirasakan oleh Pak Mulud, seorang buruh tani asal Desa Jetek, RT 04/RW 06, Kelurahan Kedungrembug, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, yang mendapat bantuan program Bedah Rumah dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur dan BAZNAS Kabupaten Lamongan. Selama bertahun-tahun, Pak Mulud dan keluarganya tinggal di rumah yang sangat memprihatinkan. Dinding rumah terbuat dari gedek—anyaman bambu yang mulai lapuk—sementara atap dari genteng tua kerap bocor bahkan ambruk saat hujan dan angin kencang datang. Di tengah keterbatasan ekonomi, ia tak mampu memperbaiki rumah tersebut, karena penghasilannya sebagai buruh tani hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, harapan itu datang saat ia terpilih sebagai penerima program Bedah Rumah. Melalui program ini, Pak Mulud menerima bantuan sebesar Rp20 juta dari BAZNAS Jatim dan Rp10 juta dari BAZNAS Kabupaten Lamongan. Dengan total bantuan Rp30 juta, rumah yang dulu reyot kini mulai dibangun kembali dari nol. “Alhamdulillah, kulo mboten nyangko nopo-nopo, niki luar biasa bantuanipun. Saestu ndadosaken griyo ingkang layak kagem keluarga kulo,” ucap Pak Mulud, matanya berkaca-kaca, tak percaya rumah lamanya yang reyot kini perlahan berubah menjadi tempat tinggal yang kokoh. Pembangunan dilakukan secara bertahap, dimulai dari pemasangan fondasi, susunan bata, hingga rangka atap, yang meski masih menggunakan genteng lama, tetap terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya. Dana yang diberikan dikelola seefisien mungkin, tanpa mengurangi kualitas bangunan. Para tetangga bahkan turut bergotong-royong, menyumbangkan tenaga agar pembangunan bisa berjalan lebih cepat dan hemat biaya. Kini, Pak Mulud tak lagi dihantui rasa waswas setiap kali langit mendung. Ia dan keluarganya bisa tinggal di rumah yang lebih layak, nyaman, dan aman—sebuah perubahan besar yang lahir dari tangan-tangan dermawan dan pengelolaan zakat yang tepat sasaran.
BERITA08/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Di Balik Rumah Hampir Ambruk, Mbah Warni Bertahan Bersama Bantuan BAZNAS Jatim
Di Balik Rumah Hampir Ambruk, Mbah Warni Bertahan Bersama Bantuan BAZNAS Jatim
Di balik sunyinya lorong-lorong kecil Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan, berdiri sebuah rumah tua yang nyaris roboh. Di dalamnya, hidup seorang perempuan sepuh yang menua dalam kesendirian. Namanya Mbah Warni, usianya sekitar 65 tahun, seorang janda tanpa anak, tanpa sanak saudara yang menemani hari-harinya. Tak ada hiruk-pikuk atau suara ramai di rumah itu, hanya gelegar angin dan gelegat atap reyot yang jadi teman setiap waktu. Mbah Warni menjalani hari-harinya tanpa pekerjaan. Untuk sekadar menyambung hidup, ia bergantung pada bantuan dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur. Setiap bulan, ia menerima santunan sebesar Rp600.000—uang yang ia manfaatkan sehemat mungkin untuk membeli beras, sayur, dan lauk seadanya yang ia masak sendiri. “Sedoyo kulo masak dewe, alhamdulillah niki wonten sing bantu saking BAZNAS Jatim,” ungkapnya pelan, dengan suara yang nyaris tenggelam oleh usia. Mbah Warni tinggal di rumah miliknya sendiri, namun kondisi bangunannya memprihatinkan. Dinding mulai retak, atap bocor, dan lantai tanah yang lembab menjadi alas hidupnya sehari-hari. Meski begitu, ia masih bersyukur karena hingga kini kesehatannya masih cukup baik untuk beraktivitas ringan. Kehidupan Mbah Warni adalah potret sunyi yang penuh makna. Dalam keterbatasan, ia tetap tegar dan tak pernah meminta-minta. Kehadiran BAZNAS Jatim menjadi penyambung harapan di tengah kehidupan yang nyaris tak memiliki tumpuan lain. Kisah Mbah Warni adalah cermin dari wajah kemiskinan yang sering tersembunyi di balik dinding rumah-rumah tua di pedesaan. Namun, kisah itu juga menyimpan cahaya—bahwa selama masih ada kepedulian, harapan tak pernah benar-benar padam.
BERITA08/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Di Tengah Sepi, BAZNAS Jatim Hadir untuk Mbah Andri
Di Tengah Sepi, BAZNAS Jatim Hadir untuk Mbah Andri
Di Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, terdapat satu sosok sepuh yang menjalani hidup dalam keheningan yang sebenarnya—bukan sekadar karena usia senja, tapi juga karena keterbatasan pendengaran yang ia alami. Dialah Mbah Andri, seorang dhuafa fakir yang kini hidup seorang diri, tanpa dampingan keluarga, tanpa pelukan anak-anak yang dulu dibesarkannya. Dulu, Mbah Andri dikenal sebagai penjual ikan keliling. Dengan langkah perlahan, ia mengayuh hidup dari satu kampung ke kampung lain, menawarkan dagangan seadanya demi menyambung napas kehidupan. Namun, seiring bertambahnya usia dan melemahnya tenaga, ia tak lagi mampu berdagang seperti dahulu. Kini, di usia senjanya, ia tetap bertahan—meski dengan cara yang sangat sederhana: mengumpulkan kayu bakar untuk dijual. Dalam sunyi dan sepi, hadir secercah harapan dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur. Sejak beberapa waktu lalu, Mbah Andri menerima bantuan sebesar Rp600.000 setiap bulan. Uang itu digunakannya untuk membeli kebutuhan pokok dan menjaga kelangsungan hidupnya yang jauh dari kata layak, namun tetap penuh rasa syukur. Meski hidup dalam keterbatasan, Mbah Andri tak menyerah. Ia tetap berkeliling mencari ranting dan kayu kering dari ladang-ladang sekitar desa. Setumpuk kecil kayu itu dijual murah, sekadar cukup untuk menambah sedikit penghasilan di sela bantuan bulanan yang ia terima. Kisah Mbah Andri bukan sekadar potret kemiskinan, melainkan cermin kekuatan dan ketabahan. BAZNAS Jatim hadir sebagai harapan yang menjaga nyala kecil di tengah gelapnya sepi. Dalam langkah tertatihnya, Mbah Andri tetap berdiri, bertahan, dan bersyukur—sebuah pelajaran kehidupan yang tak ternilai bagi kita semua.
BERITA07/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Hadir di Senja Kehidupan Mbah Karti
BAZNAS Jatim Hadir di Senja Kehidupan Mbah Karti
Di sudut Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, hidup seorang perempuan renta yang sederhana namun penuh kasih. Namanya Mbah Karti, usia 74 tahun. Meski usianya tak lagi muda, semangat hidupnya tetap menyala, terutama ketika menyambut tawa riang cucu dari keponakannya yang kini diasuhnya dengan penuh cinta. Setiap hari, Mbah Karti menjalani hidup dalam kesunyian dan keheningan khas pedesaan. Rumahnya berada di RT 06 RW 02, dikelilingi ladang-ladang dan suara alam yang akrab. Di balik tubuhnya yang rapuh dan langkah yang mulai tertatih, tersimpan kekuatan hati yang luar biasa. Meski hidup dalam keterbatasan ekonomi dan tergolong dhuafa fakir, Mbah Karti tak pernah mengeluh. Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu, BAZNAS Provinsi Jawa Timur rutin memberikan santunan kepada Mbah Karti. Setiap bulan, beliau menerima bantuan sebesar Rp600.000. Uang itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari—seperti membeli beras, sayuran, dan keperluan rumah tangga lainnya. Bantuan tersebut sangat berarti baginya, menjadi penopang utama dalam mengarungi masa tua. “Kulo matur nuwun sanget. Bantuan niki mbantu sekali nggih, mboten saget kerja, niku mawon dados bekal ngopeni cucu,” tutur Mbah Karti lirih namun penuh rasa syukur. Meski hidup sendiri, Mbah Karti tetap sehat dan mampu menjalani aktivitas ringan di rumah. Ia memilih mengisi hari-harinya dengan merawat cucu, menyapu halaman, atau sekadar duduk di beranda rumah menatap langit sore yang perlahan meredup. Kisah Mbah Karti adalah cerminan dari keteguhan dan ketulusan yang lahir dari keterbatasan. Sosoknya menjadi pengingat bahwa cinta dan ketabahan bisa tumbuh dari mana saja, bahkan dari seorang nenek tua yang hidup dalam kesunyian desa, namun hatinya begitu lapang menerima hidup apa adanya.
BERITA07/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
BAZNAS Jatim Dorong Pemberdayaan Umat melalui Program Balai Ternak di Bondowoso
BAZNAS Jatim Dorong Pemberdayaan Umat melalui Program Balai Ternak di Bondowoso
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur terus berkomitmen mendorong kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan berbasis zakat produktif. Pada Kamis (31/7/2025), BAZNAS Jatim kembali menyalurkan bantuan ternak kambing senilai Rp75 juta berupa 55 ekor kambing kepada dua kelompok ternak di Musholla Ainul Hasan, Dusun Krajan Utara, Desa Bendoarum, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso. Program ini juga menandai peluncuran Kampung Zakat Balai Ternak di Bondowoso. Bantuan diserahkan kepada kelompok ternak Jaya Bersama (Desa Bendoarum) dan kelompok ternak Lumbung Berdaya (Desa Curahpoh, Kecamatan Curahdami) sebagai langkah awal meningkatkan kemandirian ekonomi warga melalui pengelolaan ternak kambing secara berkelompok. Wakil Ketua II BAZNAS Jatim, KH. Ahsanul Haq, menyebut bahwa program ini merupakan kali ketiga bantuan ternak kambing disalurkan di Bondowoso, melengkapi program pemberdayaan lainnya seperti bedah rumah dan bantuan rombong usaha. “Setiap empat bulan kami turun melakukan monitoring dan evaluasi agar seluruh bantuan yang diberikan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat,” jelasnya. Ketua BAZNAS Bondowoso, KH. Akhmadi, berharap penerima bantuan dapat memelihara ternak dengan baik dan kelak bertransformasi dari mustahik menjadi muzakki, sehingga kebermanfaatan zakat terus berputar dan memberi dampak luas bagi masyarakat Bondowoso. Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, yang turut hadir dalam kegiatan ini, memberikan apresiasi atas kontribusi BAZNAS Jatim. Ia menegaskan bahwa program pemberdayaan seperti ini menjadi tantangan dan inspirasi bagi pemerintah daerah untuk lebih mendorong kesadaran ASN dalam menunaikan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS, demi mendukung pengentasan kemiskinan di daerah. Fathur juga berpesan kepada para penerima manfaat agar menjaga amanah bantuan ternak ini sesuai prosedur yang ditetapkan. “Hewan ternak ini tidak boleh dijual atau disembelih sembarangan. Kami juga meminta pendampingan dari Dinas Peternakan agar program ini berjalan sukses dan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya,” tegasnya. Dengan program Balai Ternak ini, BAZNAS Jatim berharap tercipta kemandirian ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan dana zakat yang produktif dan berkesinambungan.
BERITA01/08/2025 | Humas BAZNAS Jatim
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat